Curahkan Isi Hatimu, Ungkapkan dengan 5 Metode Menulis Untuk Dirimu Sendiri Ini

Kepenatan yang tak berujung, tak mampu berpikir jernih, hingga akhirnya jiwa menjadi sesak. Mau mengungkapkan, tapi tak tahu harus bagaimana. Ungkapkan apa yang kita rasakan dengan cara yang tepat, kenapa tidak mencoba menulis saja? Ekspresikan dengan metode menulis untuk diri sendiri yang terinspirasi dari Elizabeth Gilbert, penulis memoar Eat, Pray, Love ini;

1. Tulis Surat Untuk Mewakili Perasaanmu Mengenai Ketakutan dan Apa yang Membuatmu Cemas

via pexels.com (Dam Tuong Quan)

Dilansir dari Bianca Bass, cara ini dapat membuat perasaanmu lega kemudian dan terasa nyaman. Tuliskan apa yang menjadi ketakutan dan kecemasanmu. Tidak perlu menghindar dan menyangkal diri, semua orang pasti pernah merasakan ketakutannya masing-masing.

Cara ini bisa dilakukan dengan berkelompok. Setelah menuliskan ketakutanmu, bacakan dengan suara keras. Seseorang yang memiliki ketakutan yang sama dapat berdiri. Tak perlu khawatir, kamu tidak sendirian. Awali menulis surat dengan kalimat;

” Teruntuk (nama), aku adalah ketakutanmu, aku ingin menceritakan kepadamu,..”

2. Sekarang, Tuliskan Apa yang Menjadi Pesona dan Ketertarikanmu

via pexels.com (Juan Mendez)

Kamu pasti memiliki hal-hal asyik di luar sana yang tidak diketahui banyak orang. Hal-hal yang sangat baik, namun sayangnya kamu belum cukup mendalaminya. Pikirkan mengenai tempat, hal-hal menyenangkan yang bisa kamu bagikan kepada banyak orang. Tuliskan dengan kalimat;

“Teruntuk (nama), aku adalah pesonamu, dan aku ingin menceritakan,..”

3. Berikan Izin dan Kesempatan Untuk Dirimu Sendiri

via pexels.com (energepic)

Dalam menjalani hidup, tentu kita memiliki keinginan dan impian yang belum direstui oleh orang-orang di sekitar kita. Coba, pikirkan dua surat terdahulu, dan orang yang akan kamu mintakan izin saat ini. Tulis surat dengan kalimat pembuka;

“Teruntuk (nama), saya adalah kepala sekolah dan ini adalah slip atau form ijinmu,..”

Tuliskan ijin melakukan sesuatu yang ingin kamu lakukan. Bacakan dengan keras. Setelah dibacakan, pemimpin kelompok akan berkata “Ijin Diberikan”. Tulis ijin yang diinginkan dengan jelas. Setelah itu, kita diminta untuk menulis ijin yang lebih spesifik, yang berwujud dan bisa segera dilaksanakan.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

4. Tuliskan Kegigihanmu!

via pexels.com (rawpixel)

Semua orang pasti memiliki prestasi atau pencapaiannya. Namun, dalam mencapai keberhasilan, tentu perjalanan tidak selamanya mulus. Adakalanya kita melewati masa-masa sulit yang membutuhkan kegigihan dan keuletan yang luar biasa.

Untuk mengapresiasi diri, tuliskan kegigihan dan perjuangan keras yang telah kamu lakukan;

“Teruntuk (nama), aku adalah kegigihanmu, dan inilah usaha-usahaku yang telah kulakukan untukmu,..”

5. Beri Tanggapan Pada Surat Ketakutanmu dan Dekati Ia

via pexels.com (Oziel Gomez)

Setelah mencoba beberapa metode menulis untuk mengungkapkan keluh kesah, sekarang berikan tanggapan untuk surat ketakutanmu.

‘Teruntuk (nama), kamu adalah bos untuk dirimu sendiri dan semua akan baik-baik saja, ..”

Kita telah mencoba bersama-sama belajar untuk melawan rasa tidak nyaman dan berlapang dada untuk mengakuinya. Mengapresiasi dengan memahami diri sendiri. Lakukan metode menulis ini dalam sebuah kelompok. Ajak teman-temanmu. 

 

No Comments Yet

Comments are closed