Tentu kita pernah berpikir terlalu jauh yang membuat beban pikiran gak hilang dari kepala. Misalnya karena malu, cemas, dan bahkan panik tiba-tiba saat mengalami sesuatu. Saat kita dalam situasi yang berat, pernahkah merasa apa yang kita rasakan belum tentu terlihat sama di mata orang lain? Melawan kecemasan diri sendiri, tangkal dengan strategi yang bisa kamu lakukan ini;
1. Obsessive Compulsif Disorder
Mengecek kunci pintu berulang-ulang bahkan kembali lagi ke rumah karena khawatir belum terkunci? Bolak-balik ke dapur sebelum pergi hanya memastikan kompor sudah mati? Pernah melihat benda tajam di sekitar rumahmu dan berandai-andai jika kamu melukai seseorang?
Obsessive Compulsive Disorder (OCD) yang termasuk gangguan kecemasan atau gangguan obsesif kompulsif merupakan pemikiran obsesif yang menyebabkan perilaku berulang-ulang. Pernah mengalami OCD? Kurangi perilaku repetitif atau berulang-ulang secara bertahap dengan strategi ini;
Strategi:
1. Buat my anxiety plan, ceritakan dan tuliskan kebiasanmu sehari-hari, agar kamu tersadar pemikiran obsesi yang sudah ada di pikiranmu dan perilaku repetitif yang kamu lakukan setiap harinya. Jika diperlukan, kamu bisa mengikuti program khusus untuk mengurangi kecemasanmu yang terbagi dalam beberapa kegiatan.
2. Saat mendapatkan perilaku OCD yang sering kamu lakukan setiap harinya, tantang diri sendiri untuk mengabaikan perilaku tersebut dan mencoba mengingat bahwa kamu telah melakukannya.
2. Social Phobia
Merasakan tidak nyaman di sekumpulan orang, malu saat menjadi pusat perhatian, dan perasaan cemas berlebihan jika dipandang negatif oleh orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, berbicara di depan umum jadi membutuhkan usaha ekstra yang luar biasa. Begitu pula saat bepergian dengan transportasi umum, berinteraksi dengan orang asing, dan menunggu di keramaian. Berikut strategi yang bisa dilakukan disarikan dari This Way Up;
Strategi Cognitive Behavioural Therapy (CBT):
1. Tenangkan pikiran, tarik nafas dalam-dalam, sugestikan dalam pikiranmu, semua akan baik-baik saja.
2. Membiasakan diri. Jika kamu tidak nyaman dengan keramaian, cobalah mengunjungi kafe di pagi hari. Kunjungi pula kala siang hari saat senggang. Terakhir, kunjungi kafe tersebut sendirian saat ramai.
3. Saat pikiran-pikiran obsesi dan berandai-andai mulai mengganggu, tetaplah fokus dan pikirkan konsekuensi apa yang akan kamu alami apabila hal tersebut benar-benar terjadi.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Jangan Dipendam, Ini 3 Alasan Mengapa Kita Harus Belajar Mengungkapkan Perasaan
- Hidup Datar-Datar Aja? Ini Dia 9 Jawaban Mengapa Hidup Terasa Hambar dan Membosankan
- Tak Selalu Dibungkus dengan Hiasan Cantik, 6 Hadiah Unik Ini Mengesankan dan Sulit Dilupakan
- Hidup Terasa Membosankan? Charge Ulang Energimu dengan 10 Kebiasaan Baru Ini
- Tak Perlu Merasa Bersalah, 5 Sikap Mendahulukan Diri Sendiri Ini Baik dan Bukan Berarti Egois
[/su_box]
3. Eating Disorder (Gangguan Makan)
Menjadi sangat impulsif makan terus-terusan atau bahkan tidak mau makan sama sekali? Gangguan makan atau eating disorder berhubungan dengan gangguan kecemasan yang kita rasakan. Meliputi anorexia, bulimia, dan binge eating, jenis gangguan makan seperti ini dapat menyebabkan tubuh terlalu obesitas maupun terlalu kurus. Gangguan makan dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental tubuh.
Jika pernah merasakan gejala yang mengarah pada gangguan makan, yuk mulai stop dengan strategi ini;
Strategi:
1. Jika sudah pada fase membutuhkan pertolongan orang lain, kunjungi psikolog untuk diagnosa dan terapi maupun psikiater untuk mendapatkan pendekatan medis dan pengobatan yang sesuai.
2. Bersyukurlah dengan keadaan fisik yang lengkap dan sehat yang kamu miliki. Semakin positif memandang citra tubuh sendiri, maka kita akan lebih mampu menerima diri kita sendiri.
Melawan kecemasan bisa dimulai dari kesadaran dari dalam diri kita sendiri. Yuk, lebih mengenal dirimu, jangan biarkan rasa cemas, malu berlebihan, dan panik mendera sehingga menutupi karakter baik dan potensimu.