Jangan Khawatir Ma, Bisa Jadi Ini 7 Alasan yang Membuat Anak Mulai Berbohong

Berbohong merupakan sikap yang sebaiknya dihindari. Namun pada usia anak-anak, fase berinteraksi, berkomunikasi, dan belajar membuat anak sedikitnya jadi pandai berbohong. Tapi Mama gak perlu khawatir, karena anak-anak biasanya mulai berbohong di tahun-tahun prasekolah, antara usia dua sampai empat tahun. Tapi apa ya, yang membuat anak mulai berbohong? Yuk, simak 7 alasannya berikut ini :

1. Mengikuti orang tua atau orang yang sukainya

via pexels

Orang tua pasti sudah mengetahui kalau anak-anak secara tidak langsung akan meniru perilaku orang tua. Termasuk ketika orang tua berbohong padanya, dengan begitu anak juga mulai belajar berbohong. Mungkin orang tua dapat dengan mudah melupakannya tetapi tidak bagi anak-anak. Begitupula banyak anak mengambil contoh buruk dari apa yang mereka lihat di televisi dan mulai memerankannya dalam kehidupan nyata. Jadi tetap ajari perilaku baik dan dampingi ketika anak menonton tv ya, Ma.

2. Tidak sadar bahwa mereka sudah berbohong

via pexels

Anak-anak khususnya balita sering tidak sadar bahwa mereka sudah berbohong. Sangat wajar sih, soalnya memang mereka belum mengerti kebohongan itu apa, bagaimana dampaknya, dan mengapa itu buruk. Anak-anak hanya tahu bahwa mereka sedang belajar berkomunikasi. Ketika anak kecil berbohong, mereka hanya berpikir bahwa mereka mengatakan bagian-bagian yang tidak akan membuat ibu dan ayah marah.

3. Alasan sendiri

via pexels

Ada pula anak-anak yang berbohong untuk segera mendapatkan apa yang mereka inginkan. Misalnya Mama menanyakan apakah sudah membereskan kamar, maka dengan cepat mereka akan bilang sudah. Agar mereka bisa segera pergi bermain. Hal ini bisa jadi salah satu alasan utama mengapa seorang anak dari segala usia akan berbohong. Dalam tahap ini anak-anak sudah tahu bahwa  kebohongan dapat digunakan untuk memanipulasi orang. Dan tiap anak akan menggunakannya dengan cara berbeda demi mendapatkan tujuan mereka.

4. Menutupi nilai jelek

via pexels

Tiap anak pastinya ingin membanggakan orang tua. Dengan tugasnya sebagai pelajar, sudah tentu anak-anak sebaiknya mendapatkan nilai bagus di kelas. Tapi menyangkut nilai, tiap anak juga punya kemampuan berbeda, kan? Gak selalu mereka punya nilai bagus. Kadang saat nilai mereka jelek, anak-anak merasa seperti berbohong adalah pilihan terbaik.

5. Gak mau bilang kalau sedang sakit

via pexels

Biasanya ada anak-anak yang merasa tidak perlu mengatakan sedang sakit pada orang tua. Alasannya adalah mereka gak mau kalau harus dirawat di Rumah Sakit dan gak mau orangtua menjadi khawatir. Namun dibanding harus berbohong, sebaiknya Mama rutin mengecek kesehatan anak. Sehingga menurunkan kemungkinan anak akan berbohong saat mereka sakit dan menutupinya.

6. Supaya tidak mendapat masalah baru

via pexels

Sebenarnya, hal ini tidak terjadi pada anak-anak saja. Karena orang dewasa pun melakukannya. Orang berbohong pada diri sendiri karena harga diri dan berbohong kepada orang lain untuk membuat diri mereka terlihat lebih baik. Jika mereka gagal, mereka cenderung mengarang cerita sebagai cara pamer kepada teman-teman; membuktikan bahwa mereka berhasil.

7. Alasan kesenangan

via pexels

Tanpa alasan apapun selain untuk meledek teman-teman dan menjadikannya lelucon, anak-anak menggunakan kebohongan agar teman-teman menjadi takut dan panik. Jika tidak sampai keterlaluan sih gak apa-apa, Ma. Namun tetap harus diawasi.

Anak mulai berbohong sebenarnya bukanlah masalah besar dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, selalu perhatikan kebohongan mereka karena jika kelihatannya berlebihan atau menimbulkan lebih banyak masalah, maka orang tua harus khawatir.

Siti Yulianingsih

half of a storyteller. unstoppable.

No Comments Yet

Comments are closed