5 Alasan tentang Homeschooling Ini Perlu Dipertimbangkan oleh Orangtua untuk Pendidikan Anak

Banyak orang yang masih menganggap konsep sekolah di rumah, atau homeschool dapat memberikan dampak yang kurang baik bagi kehidupan, dan kemampuan anak dalam bersosialisasi. Namun, dilansir dari Business INSIDER, Alison Davis, penulis buku “Creative Schools: The Grassroots Revolutin That’s Transforming Education” mengatakan bahwa homeschooling adalah pilihan yang bisa jadi bahan pertimbangan para orangtua untuk anak-anak generasi masa kini.

Bahkan data terbaru yang dikumpulkan oleh Departemen Pendidikan Amerika Serikat mengungkapkan homeschooling telah meningkat sebesar 61,8% selama 10 tahun terakhir, di mana 2 juta anak merasa lebih nyaman untuk belajar di rumah. Nah, supaya lebih mengenal homeschooling lebih dalam, yuk, cek 5 alasan kenapa konsep bersekolah di rumah bisa jadi bahan pertimbangan untuk anak-anak generasi masa kini lewat ulasan berikut:

1. Belajar di sekolah atau di rumah, anak tetap bisa berprestasi

via pexels.com

Sesungguhnya, tempat belajar bukanlah penentu terbesar prestasi anak. Tidak semua anak menyukai suasana kelas yang ramai; ada yang lebih fokus belajar sendiri dalam suasana yang sepi, dan tenang, karena cara belajar dan cara menyerap pelajaran tiap anak berbeda-beda. So, jangan sama ratakan cara belajar dan cara menyerap pelajaran tiap anak. Ada yang cepat mengerti, ada yang perlu diulang-ulang barulah mereka mengerti. Tiap anak adalah individu yang unik, mereka memiliki bakat dan cara belajar mereka sendiri.

2. Mendidik dan pendampingan belajar yang lebih personal

via pexels.com

Seperti poin sebelumnya, tiap anak memiliki kecepatan menyerap pelajaran berbeda-beda. Di sekolah, guru akan menjelaskan materi sesuai kurikulum dan menganggap bahwa apa yang dijelaskannya di kelas sudah dimengerti oleh semua anak. Berbeda dengan homeschooling, mendidik dan pendampingan belajar yang lebih personal akan lebih meningkatkan prestasi belajar anak-anak sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.  Selain itu, pendampingan seperti ini membuat anak-anak nyaman karena bisa lebih dekat dengan orangtua.

3. Lebih mudah masuk universitas favorit

via pexels.com

Keputusan untuk homeschooling pastilah sudah dipikirkan matang-matang oleh orangtua. Termasuk bagaimana proses belajar, dan usaha anak-anak menuju kampus terbaik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak homeschooling memiliki kesempatan besar masuk universitas favorit yang menunjukkan adanya pengaruh besar dalam konsep belajar di rumah pada kemampuan anak dalam memahami materi.

4. Homeschooling tidak menjadikan anak anti-sosial

via pexels.com

Stereotip yang berkembang di masyarakat adalah tiap anak homeschooling bisa menjadi anak yang anti-sosial. Padahal anggapan seperti itu tidak sepenuhnya benar. Anak yang belajar di rumah tetap bisa bergaul dan bermain seperti anak-anak sekolah formal yang lain. Tentu saja orangtua dapat membantu anak-anak berteman dengan anak-anak lainnya.

5. Ruang kelas bukanlah satu-satunya cara untuk mendapatkan teman

via pexels.com

Dengan kecanggihan teknologi, pertemanan dapat diciptakan hanya dengan internet dan ketikan jari. Melalui media sosial, semua hal dapat dilakukan. Bahkan, melalui media sosial, anak-anak bisa bertemu teman dengan hobi yang sama, lho. Hal ini baik untuk perkembangan minat dan bakatnya. Tentu saja, hal ini memerlukan pengawasan dari orang tua.

Homeschooling bisa membuat anak-anak lebih fokus dalam menyerap pelajaran tanpa terganggu dengan suasana ramai kelas. Tapi, bukan berarti sekolah formal juga tidak baik, lho. Dengan alasan-alasan di atas, orangtua dapat mempertimbangkan metode pendidikan mana yang tepat, dan sesuai kebutuhan anak-anaknya.

Siti Yulianingsih

half of a storyteller. unstoppable.

No Comments Yet

Comments are closed