Di era serba digital kayak sekarang, yang namanya berbelanja itu bisa dilakukan cuma dalam hitungan detik. Segala seuatudalam layar ponsel membuat kita tanpa sadar menghabiskan dana lebih dari yang kita hasilkan. Faktanya, terdapat 200 keputusan tanpa perencanaan yang dibuat saat melakukan pembayaran untuk belanja daring. Hal ini terjadi karena tingginya intensitas kita dalam mengakses sosial media atau situs belanja daring hingga tanpa sadar memasukkan semua barang yang kurang diperlukan ke dalam keranjang. Keputusan yang dilakukan oleh alam bawah sadar ini memicu dana gajian habis sebelum waktunya. Untuk menghindari dana gajian yang bocor tak tentu arah, kamu dapat melakukan 3 langkah berikut dalam merencanakan keuangan:
1. Alokasikan Sebagian Dana Gajian Dengan Membuka Rekening Yang Berbeda
Untuk mencapai kebebasan finansial yang kamu inginkan, menghemat aja gak bakalan cukup, lho. Kamu juga perlu mengalokasikan dana gajian ke barang atau jasa yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan memberikan manfaat berarti bagi kehidupanmu di masa mendatang. Misalnya, uang yang kamu miliki akan lebih bernilai dan bermanfaat saat kamu mengeluarkannya untuk membeli makanan yang sehat untuk tubuhmu dibandingkan harus membeli sebotol kaleng soda atau minuman keras untuk menaikkan gengsimu di hadapan teman-teman.
Diperlukan trik sederhana untuk kamu yang masih kesulitan dalam merencanakan keuangan harian atau setiap gajian, kamu cukup membuka rekening baru khusus untuk menghindari pengeluaran yang tidak terencana pasca gajian. Catat dan perhatikan setiap aliran dana yang masuk dan keluar dalam rekening khususmu biar pos keuanganmu tidak lebih besar pasak dibanding tiang.
2. Persiapkan Dana Gajian Dalam Jangka Waktu 5-10 Tahun Mendatang.
Pepatah YOLO (You’re Live Once) sering terdengar dan menjadi prinsip beberapa kaum remaja kekinian. Derasnya arus informasi yang masuk melalui sosial media, kemudahan kaum muda masa kini dalam mengakses informasi kesenangan orang lain membuat mereka berbondong-bondong mengabdikan diri pada kesenangan semata. Menyenangkan diri sendiri sehabis bekerja keras selama beberapa tahun memang tidak salah sebagai bentuk kepedulian terhadap mental dan pikiran agar tetap berjalan selaras namun terkadang, kebanyakan pekerja muda saat ini mudah lupa diri kala terdengar notifikasi masuk dari rekening sebagai tanda dana gajian telah diterima.
Kala rekening menggendut, perasaan ingin memuaskan diri menjadi hal pembenaran yang harus dituruti saat itu juga padahal di kondisi keuangan dan kesehatan di masa yang akan datang perlu dipersiapkan secara matang. Harusnya ketika kondisi tubuh dalam keadaan keadaan prima, kamu diusahakan menyimpan dana keuangan minimal 5-10 mendatang agar tabungan masa tuamu saat diri tidak lagi dapat berkerja secara produktif maka kamu tidak perlu khawatir dengan kondisi keuangan yang menipis.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Uang Bulanan Selalu Habis Sebelum Gajian? Mungkin Kamu Mengalami 9 Kesalahan Mengatur Anggaran Ini
- Mengatur Uang Tanpa Tertekan, Lakukan 6 Hal Ini Agar Kamu Gak Stres Sama Anggaran
- Disiplin Kelola Keuangan, Catat Pengeluaranmu Ditemani 4 Cash Book Lucu yang Memantik Semangat Ini
- Sebelum Bikin Anggaran, Jawab Dulu 5 Pertanyaan Ini Agar Financial Goals Kamu Tercapai
- Kalap Belanja Jadi Kebiasaan? Saatnya Berhenti Pakai 7 Trik Sederhana Ini
[/su_box]
3. Hindari Kebahagiaan Yang Bergantung Pada Benda
Rasa bahagia yang dimiliki seseorang tentu berbeda-beda jenis. Ada seseorang yang bahagia hanya dengan melihat orang lain tersenyum di hadapannya, ada pula orang yang bahagia saat humor recehnya diterima oleh teman atau rekan sekantor, namun ada pula orang yang baru merasa bahagia setelah membelanjakan uangnya dengan sejumlah barang atau makanan karena memberikan sensasi yang berbeda dan dapat meningkatkan suasana yang lebih baik. Setelah membeli barang dalam jumlah banyak, kadang ada perasaan menyesal karena membeli barang yang tidak atau kurang dibutuhkan. Bahkan parahnya, ada seseorang yang ketagihan berbelanja hanya untuk memuaskan kondisi batinnya dan berdampak pada pembelanjaan yang impulsif.
Oleh karena itu, hindari mencari kebahagiaan yang bergantung pada benda. Semakin kamu bergantung maka semakin ingin kamu terus berupaya memiliki dan mendapatkannya tanpa memerhatikan dana keuangan yang ada rekening kamu kian menipis. Usahakan mencari rasa bahagia dari kegiatan yang lebih positif seperti menjadi sukarelawan, membaca buku di akhir pekan, berjalan-jalan sore bersama keluarga, anak, atau keponakan. Hal-hal sederhana yang membuat kamu fokus terhadap rasa bahagia itu sendiri dari segi pikiran maupun mental tanpa harus mengorbankan dana keuangan di rekening.
Berbelanja sehabis gajian atau mendapatkan dana lebih memang hak setiap orang untuk membahagiakan dirinya setelah bekerja keras hampir setiap hari selama beberapa tahun. Tidak ada yang salah namun yang salah saat dana gajian perlahan terkikis karena ingin terlihat up to date di hadapan orang lain dalam lingkup sosial media padahal orang lain di lingkar pertemananmu itu benar-benar peduli dengan segala macam kegiatan yang kamu lakukan, mungkin saja mereka hanya sekadar kepo atau ingin menaikkan harga dirimu semata hingga perlahan gaya hidupmu naik dan sering kecolongan dana gajian habis sebelum waktunya. Perlu diperhatikan, saat dana gajianmu bertambah bukan berarti gaya hidupmu mesti bertambah.