Sudah kerja keras hingga lembur dan ambil pekerjaan sampingan, ternyata hidup masih begini-begini aja. Siklus gajian – belanja – tanggal tua- berhemat – tunggu gajian lagi seolah sudah menjadi rutinitas bulanan. Kenapa sih, tabungan sulit bertambah? Kalau kita merasa punya gaya hidup yang biasa aja, bisa saja ada banyak pengeluaran yang tanpa sadar membuat uang dalam rekeningmu lenyap dengan perlahan.
1. Membeli Kosmetik dan Skincare dengan Masa Kadaluarsa Singkat
Belanja online memang fun dan bikin ketagihan. Apalagi kalau yang dipelototin makeup dan alat kecantikan. Gak heran kalau kita sering kelepasan membeli kosmetik yang harganya lagi promo meski sebenarnya gak perlu-perlu amat. Tapi coba perhatikan deh, ternyata tak sedikit produk makeup promo yang masa kadaluarasanya kurang dari satu tahun bahkan cuma beberapa bulan saja. Ujung-ujungnya harus beli lagi dalam waktu dekat, deh. Boros, kan?
2. Pinjaman dan Angsuran dengan Bunga Tinggi
Saat membutuhkan dana dalam waktu cepat, terkadang kita terpaksa mengambil pilihan angsuran dengan bunga yang tinggi. Entah kredit tanpa agunan, kredit barang elektronik, kredit kendaraan bermotor, hingga kredit kepemilikan rumah. Ini jebakan batman, lho. Kebiasaan berhutang apalagi dengan bunga hanya akan membuat kondisi keuanganmu mati pelan-pelan. Kalau cuma buat keperluan konsumtif, gak perlu terburu-buru membeli sampai rela berhutang, ya. Kesabaran akan mengantarkanmu pada pilihan yang terbaik.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Sempat Menabung Meski Hobi Belanja, Ikuti 5 Tips Hemat Paling Simpel Ini
- Yang Lagi Sibuk Bukber Wajib Tahu! Sudah Pernah Coba 5 Tips Memburu Diskon Makanan Murah Meriah Ini?
- Disiplin Kelola Keuangan, Catat Pengeluaranmu Ditemani 4 Cash Book Lucu yang Memantik Semangat Ini
- Berhenti Beli Barang Tak Penting, Ini 6 Cara Memangkas Pengeluaran yang Tak Perlu
- Ada Dalam Genggaman, Kini Mengecek Pengeluaran Jauh Lebih Mudah dengan 5 Langkah Ini
[/su_box]
3. Jajan Kopi dengan Brand Mahal Namun Kualitas Rasa Biasa Saja
Tidak semua produk kopi yang mahal memiliki kualitas kopi yang sebanding dengan harganya. Harga mahal yang kita bayar bisa dikarenakan brand yang terlanjur populer dan melekat kuat di mata masyarakat. Kalau ingin benar-benar mendapatkan kenikmatan dari cita rasa kopi, masih banyak, kok kopi enak di luar sana dengan harga tidak semahal kopi branded yang kita kenal selama ini.
4. Tergiur Barang Murah Tanpa Memperhatikan Ongkos Kirim
Barang yang sama namun memiliki harga yang jauh berbeda. Tunggu dulu, perhatikan pula lokasi pengiriman barang, yang tentunya akan berakibat pada ongkos kirim. Kalau setelah dihitung-hitung ternyata sama saja, lebih baik pilih ongkos kirim yang lebih murah, biar bisa berhemat.
5. Aplikasi Berbayar yang Jarang Digunakan
Di era serba bisa seperti sekarang, kita gak perlu bersusah payah mencari hiburan. Banyak banget aplikasi hiburan yang bisa dipakai hanya lewat genggaman handphone. Hati-hati, gak jarang kemudahan ini bikin kita rela membayar aplikasi tersebut begitu saja. Mulai dari aplikasi karaoke, serial, film, musik, dan games. Kalau sering digunakan sih, gak apa-apa. Namun jika frekuensi penggunaan aplikasi dikatakan jarang, lebih baik beralih pada aplikasi serupa yang gratis atau tanpa biaya.
6. Order Makanan dan Minuman Fancy Via Ojol
Malam-malam lembur terus kehausan dan kelaperan. Problematika kekinian banget, kan? Isi kekosongan perut wajar-wajar saja, tapi jangan sampai setiap lembur order makanan dan minuman via ojol. Bukan apa-apa, ongkos ojol dan harga makanan di aplikasi online itu lumayan mahal lho, kalau dihitung-hitung. So, gak ada salahnya sekali-kali bikin minuman atau makanan enak di pantry kantor. Atau boleh, lah jalan-jalan sebentar di area sekitar kantor buat pesan makan malam sekalian refreshing bareng temen sebelum lembur lagi.
Hal-hal kecil yang terabaikan lama-lama bisa menjadi besar, loh. Tak terkecuali soal pengeluaran. Saat pengeluaranmu memang benar-benar untuk mencukupi kebutuhanmu, hidup akan terasa lebih nyaman. Kalau kamu sendiri, pengeluaran apa nih, yang sampai saat ini untuk mengatasinya masih butuh perjuangan?