Bagi sebagian besar perempuan di Indonesia, penggunaan tampon dan menstrual cup masih belum terlalu umum. Hal ini terjadi karena stigma kita terhadap cara penggunaan keduanya terlanjur aneh, yakni dengan memasukkannya ke lubang vagina. Dari situ kita jadi sering membayangkan rasa sakit dan takut selaput dara robek sebelum mencobanya. Padahal masing-masing dari produk tersebut pasti memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri. So, daripada semakin galau mau memutuskan untuk mencoba produk selain pembalut atau tidak, baca saja dulu penjabarannya, yuk!
1. Keunggulan dan Kelemahan Pembalut Sintetis
Dari ketiga produk yang befungsi sama yaitu menyerap atau menampung darah menstruasi agar gak menembus di celana atau rok, pembalut lah yang masih mempunyai banyak penggemar di Indonesia. Sebab, kebanyakan dari kita sudah dicontohkan dan diajarkan menggunakan pembalut dari awal kita mengalaminya. Belum lagi, iklan di televisi dan media cetak yang banyak menayangkan dan memasarkan pembalut yang makin ke sini semakin berukuran lebih panjang dan berfungsi lebih baik daripada bentuk sebelumnya, dengan klaim anti bocor.
Beberapa keunggulan pembalut seperti kemudahan cara pemakaiannya menjadi salah satu faktor mengapa masih banyak perempuan di Indonesia yang masih setia menggunakannya. Belum lagi, seiring dengan semakin canggihnya teknologi, pembalut sintetis di zaman sekarang dibuat dengan beragam ukuran sesuai kebutuhan. Dijual dengan harga yang relatif aman di kantong untuk tiap bungkusnya, membuat siapa saja menjadi lebih hemat pengeluaran. Bukan cuma itu, kelebihan lainnya adalah menggunakan pembalut sering dianggap lebih aman ketimbang tampon ketika tidur malam.
Kalau ada keunggulan, sudah pasti ada kelemahan. Nah, kelemahan pembalut yang perlu diketahui adalah jika kamu terlalu lama menggunakan pembalut, otomatis keadaan pembalut yang lembap akan menyebabkan infeksi jamur pada vagina jika gak segera diganti. Hal itu diakibatkan oleh kandungan bahan plastik dan sintetis yang ada pada pembalut, yang akan membatasi aliran udara sehingga memerangkap udara panas dan akan menyebabkan kelembapan. Selain penyakit yang ditimbulkan, ukuran pembalut yang cukup besar bisa memperlihatkan bentuknya di balik celanamu, jika kamu mengenakan pakaian yang ketat. Mengenakan pembalut juga gak bisa membebaskanmu beraktivitas, terutama untuk kegiatan yang membutuhkan banyak gerak. Sebab, risiko bergesernya pembalut dari celana dalammu sangat perlu diperhitungkan.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Berdamai dengan Diri Sendiri Lewat Memaafkan Kesalahan Orang Lain, Kamu Bisa Kok Melakukannya Lewat 5 Cara Ini
- Mandi Pagi atau Malam? Temukan Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh di Sini!
- Sering Dianggap Gaya Hidup Sehat, 2 Fakta Ini Menunjukkan Ternyata Tak Semua Orang Cocok Menjadi Vegetarian
- Bukan Cuma Narsis, Sering Memakai Kata ‘Aku’ Juga Bisa Menandakan Adanya Gangguan Psikologis Ini
- Sering Dengar Soal Bahaya Minum Air Dingin Setelah Makan? Kira-Kira Itu Mitos atau Fakta, ya?
[/su_box]
2. Kelebihan dan Kekurangan Tampon
Untuk sebagian orang yang sudah pernah menggunakan tampon sebagai pengganti pembalut, mereka akan menganggap bahwa pemakaian tampon ini dirasa lebih aman dan nyaman ketika ingin bebas beraktivitas. Kamu pun juga gak perlu merasa khawatir jika ingin berenang dalam keadaan haid. Sebab, darahmu gak akan merembes ke kolam renang ketika kamu nyemplung ke dalam air. Sayangnya, karena penggunaan tampon ini kurang disosialisasikan di masyarakat umum, terlebih harganya yang cenderung berkali lipat lebih mahal dari pembalut, membuat tampon menjadi kurang populer di Indonesia.
Seperti pada pembalut, tampon juga mempunyai keunggulannya sendiri, seperti ukurannya yang jauh lebih kecil daripada pembalut. Sehingga, untuk kamu yang merasa kurang pede ketika periode haidmu diketahui banyak orang, kamu gak perlu merasa cemas, karena kamu bisa menyelipkan tampon cadanganmu di dompet kecil yang pastinya gak akan membuat orang memperhatikannya. Selain itu, kelebihan lain dari tampon karena bentuknya yang kecil, kamu mungkin akan dibuatnya lupa kalau kamu sedang haid. Karena, jika digunakan dengan benar, kamu gak akan merasakan sensasi sedang menggunakan tampon di dalam vaginamu. Jadi, kamu bisa lebih bebas lagi bergerak tanpa merasa takut bocor atau khawatir terlepas.
Sedangkan untuk kekurangan tampon, justru karena bentuknya yang kecil itulah yang membuatmu sedikit terlupa kalau kamu sedang menggunakan benda asing di dalam vaginamu. Dikhawatirkan, kamu juga akan terlupa untuk menggantinya dengan tampon yang baru. Sebab, seperti pada pembalut, bahan kimia yang terdapat pada tampon tentunya juga akan berdampak buruk bagi kesehatan organ intimmu girls, seperti munculnya Toxic Shock Syndrome (TSS). TSS adalah salah satu penyakit langka yang disebabkan infeksi bakteri jahat yang memproduksi racun di dalam vaginamu. Ada pula kekurangan tampon ketimbang yang lain adalah jika kamu salah meletakkan tampon ke sisi yang bukan semestinya di dalam vagina, kamu akan merasakan sakit yang cukup mengganggu. Makanya, butuh banyak latihan mengaplikasikannya sebelum kamu benar-benar memutuskan untuk berpindah hati kepada tampon.
3. Kelebihan dan Kekurangan Menstrual Cup
Jika dibandingkan dengan kedua lainnya, pemakaian menstrual cup yang gak menggunakan bahan plastik, tapi menggunakan silikon atau lateks, dianggap lebih aman untuk area vagina dan juga ramah lingkungan. Meskipun cara penggunaannya mirip dengan pemakaian tampon, tapi karena teksturnya lembut dan lentur, serta bentuknya yang menyesuaikan bentuk vagina, agaknya menstrual cup lebih mudah dikenakan ketimbang tampon. Sama seperti pembalut dan tampon, tentunya menstrual cup juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih untuk menggunakannya.
Menstrual cup atau cangkir menstruasi terkenal sebagai benda yang ramah lingkungan. Pengguna menstrual cup hanya perlu mencuci menstrual cup dengan air tanpa harus sering-sering mengganti dan membuangnya seperti penggunaan pada pembalut dan tampon, yang tentunya akan menimbun lebih banyak sampah yang susah terurai. Selain harganya yang lebih murah dibandingkan pembalut dan tampon, menstrual cup memiliki bentuk yang lebih beragam dan memang sengaja dirancang untuk perempuan yang sudah pernah hamil, maupun yang belum pernah hamil. Dengan menggunakan menstrual cup, kamu gak perlu khawatir akan bau tidak sedap yang kerap muncul ketika kamu buang air kecil, dan kamu pun gak perlu melepasnya. Sama seperti menggunakan tampon, kamu gak perlu merasa khawatir kalau darah haidmu akan bocor, girls!
Kelemahannya, cara penggunaan menstrual cup yang sama dengan tampon, sering kali membuat sebagian perempuan Indonesia merasa risih atau membayangkan rasa sakit ketika memasukkannya ke dalam vagina. Padahal, jika kamu menggunakannya secara benar, kamu gak akan merasakan sakit, seperti pada penggunaan tampon yang tepat. Hanya saja, risiko yang disebabkan dengan menggunakan menstrual cup ini mirip juga dengan tampon, yaitu munculnya Toxic Shock Syndrome (TSS) karena cara pemakaiannya yang sama. Selain itu, cara mencucinya mungkin sedikit ribet, yaitu kamu harus memperhatikan kandungan sabun pembersih yang bebas minyak dan pewangi setiap 12 jam sekali, untuk membersihkan menstrual cup ini.
Nah, sebenarnya, dalam pemilihan mana yang lebih efektif untuk kamu gunakan ketika datang bulan, baik dengan menggunakan pembalut, tampon, atau menstrual cup, ada baiknya kamu pilah sesuai kebutuhan saja, girls. Pilihlah yang sesuai dengan aktivitasmu dan kemampuanmu untuk membelinya.