Orang yang suka membicarakan dirinya sendiri dan mendominasi percakapan, sering di anggap sebagai orang yang narsis dan cari perhatian. Tanpa disadari, dalam berbicara mereka suka menyebutkan kata ‘Aku’ berulang kali. Nah, seberapa seringkah kamu menggunakan kata ‘Aku’, girls? Tahu gak, kalau hal ini bisa mencerminkan ada sesuatu yang salah dengan kondisi psikologismu?
Faktanya, menggunakan kata ‘Aku’ gak selalu menandakan kamu adalah orang yang narsis. Kalau digali lebih dalam, pengulangan kata ini bisa menandakan adanya gangguan psikologis berupa stress, depresi, dan gangguan kecemasan, lho. Hal ini dikemukakan pada jurnal Psikologi Sosial dan Kepribadian, yang dilakukan Universitas Arizona terhadap 4700 partisipan. Dari situ terungkap bahwa dalam sehari orang-orang bisa menyebutkan kata ‘Aku’ sebanyak 2000 kali. Jumlah yang lumayan banyak bukan?
Penelitian itu juga mengungkapkan kalau orang yang sering berbicara menggunakan kata aku, cenderung mudah menunjukkan emosi negatif. Dibandingkan hal-hal positif, mereka lebih fokus terhadap pengalaman hidup yang negatif meskipun itu adalah hal kecil sekalipun, girls. Oleh karena itulah, tanpa sadar berfokus pada diri sendiri dari sisi negatif ini, membuat seseorang secara tak sadar mengucapkan kata aku cukup intens saat berbicara dengan orang lain ataupun dalam menulis.
Hal yang harus digaris bawahi, pengulangan kata ‘Aku’ ini memberikan dampak negatif saat kamu berbicara dalam konteks personal. Hal ini tidak berlaku dalam konteks impersonal atau komunikasi yang dilakukan pada banyak orang, seperti kampanye. Meskipun demikian, sering menyebutkan kata aku tidak bisa dijadikan satu-satunya indikator gangguan psikologis. Dibutuhkan pemeriksaan lebih mendalam dan pertimbangan aspek-aspek psikologis lainnya untuk mendapatkan kepastiannya.
Well, ketika kamu mengalami emosi-emosi negatif, bagaimanakah caramu mengubah perasaanmu jadi lebih baik? Tuliskan pendapatmu ini di kolom komentar ya, girls.