Sebelum marak media sosial, buku diary merupakan media andalan untuk menceritakan kejadian sehari-hari. Kamu yang generasi 90’an pasti pernah ‘kenal’ dengan jenis buku ini dan ikut menulis setiap hari. Karena terlalu banyaknya isi buku diary ini, gak jarang buku ini jadi sesuatu yang sangat privasi dan kamu jaga banget kerahasiaannya dari orang lain. Gak mau tuh kalau sampai ada orang baca isi buku diary-mu. Apakah kamu termasuk yang seperti ini, girls?
Gak cuma itu, beragamnya isi di buku diary yang kalau dibaca sekarang pun jadi terasa unik karena isinya yang campur-campur. Ditambah pola pikir saat dulu menulis masih terlalu kekanak-kanakkan, pastinya bisa bikin kamu senyam senyum sendiri. Kira-kira hal unik apa saja ya yang umumnya ditulis di buku diary? Berikut rangkumannya:
1. Curhat di buku diary bahwa gak ada orang yang bisa ngertiin kamu.
Masa remaja merupakan masa peralihan. Gak heran jika di masa tersebut muncul banyak pemikiran yang kamu buat tentang diri sendiri. Termasuk pemikiran yang seolah-olah mengatakan gak ada orang yang bisa ngertiin kamu. Alhasil, kamu curahin ke buku diary deh.
2. Menuliskan perasaan bahwa kamu ingin bebas dan pergi yang jauh.
Peraturan yang ada di rumah, hingga tata tertib di sekolah menjadi hal yang ngebetein banget untuk kamu. Apalagi kalau sudah terjebak di situasi yang gak menyenangkan, duh … rasanya pengen cepat-cepat cerita di buku diary, bahwa kamu ingin bebas dan pergi saja meninggalkan semuanya. Siapa yang dulu pernah begini?
3. Cerita mengenai pertengkaranmu dengan saudara, atau teman-teman.
Saat masa-masa ‘labil’ dulu, bertengkar dengan kakak atau adik adalah hal yang gak bisa dipungkiri. Setiap hari ketemu, setiap hari itu juga selalu ada aja tingkah jahil yang bikin kamu sebal. Begitu juga permasalahan dengan teman, ada aja hal-hal terpendam dan gak bisa kamu ungkapin, dan jadilah kamu sering menceritakannya di buku diary.
4. Bahkan, cerita tentang selebriti favorit pun juga gak ketinggalan.
Kalau sudah ngomongin tentang selebriti favorit, rasanya waktu yang ada itu gak pernah cukup. Kamu pun akhirnya jadi menceritakannya di buku diary. Dari mulai cerita tentang apa yang membuatmu kagum dengan si selebriti, hinga berita ter-update mengenai si selebriti favoritmu itu. Ngaku, deh, yang dulu suka kayak gini :))
5. Buku diary pun juga jadi wadah untuk nampung semua cita-citamu.
Ingin jadi aktris, dokter, guru dan semua cita-citamu itu ditulis di buku diary. Buku diary pun jadi wadah yang cocok untukmu menuliskan semua cita-cita yang kala itu masih berubah-ubah.
6. Curhat tentang betapa senangnya kamu melihat si Doi di sekolah.
“Dear diary, aku ngeliat Si Dia hari ini. Senyumnya manis banget!” . Curhatan seperti itu tuh, girls, yang gak jarang muncul di buku diary. Benar, kan, girls?
7. Cerita bahwa kamu gak suka diperlakuin tidak adil.
Sebal karena orang tua atau gurumu bertindak seolah pilih kasih pun jadi cerita yang gak luput dari buku diary. Kamu cerita di buku diary pun layaknya cerita sama teman sendiri.
8. Nulis gosip yang sering kamu bicarakan dengan teman-teman.
Namanya juga belum dewasa, alhasil pada saat itu gosip tentang berita terbaru pun jadi sesuatu yang menarik banget untuk dibicarain bareng teman-teman. Gak jarang juga tuh, gosipnya jadi bahan untuk kamu tulis di buku diary.
9. Buku diary juga jadi tempat menulis nama musuh-musuhmu di sekolah.
Kesal sama orang-orang di sekolah juga hal yang lumrah pada masa itu. Sayangnya, kamu gak bisa tuh mengungkapkan semua kekesalanmu di depan orang yang kamu kurang suka. Jadinya, kamu cuma nulis nama orang itu dan kejadian yang membuatmu kesal di buku diary.
Yap, pada zamannya buku diary memang jadi wadah banget untuk mencurahkan segala isi hati. Kamu yang pernah punya buku diary, apakah pernah menulis hal-hal di atas? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar ya, girls! 😀