Setiap jiwa bernilai, setiap anak berharga. Oleh karenanya, kehadiran seorang anak dalam sebuah keluarga membutuhkan persiapan yang sangat besar. Moms pun pasti akan berusaha yang terbaik agar hak anak terkait tumbuh kembangnya selalu terpenuhi. Sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut menjadi tidak mudah. Sehingga mengakibatkan tumbuh kembang si anak terhambat dan menyebabkan stunting.
Apa itu stunting? Menurut penjelasan Departemen Kesehatan RI, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya. Kondisi ini seringkali tidak disadari oleh para ibu, sehingga kasusnya selalu terlambat untuk ditangani.
Setiap tahunnya, 1 dari 3 anak yang lahir di Indonesia mengalami stunting yang menyebabkan mereka lebih rentan untuk sakit, sulit fokus di sekolah, dan memiliki tingkat kemungkinan menganggur yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lain yang tidak menderita stunting.
Fakta yang cukup menyedihkan lainnya, bahwa pandemi COVID19 turut menyumbangkan angka anak penderita stunting di Indonesia. Setidaknya ada 2 juta anak mengalami permasalahan gizi yang berisiko menyebabkan stunting pada anak. Selama Pandemi COVID-19, hanya sekitar setengah dari pusat layanan terpadu (Posyandu) yang ada di Indonesia beroperasi, hal ini juga berdampak terhadap turunnya tingkat vaksinasi anak yang meningkatkan risiko stunting.
Walau tidak dapat disembuhkan, stunting masih bisa dicegah. Melalui mentoring dan edukasi klinis kepada mereka di garda terdepan pelayanan kesehatan, terutama tenaga kesehatan (nakes) puskesmas dan posyandu, serta memberikan medium edukasi yang sesuai, diharapkan informasi mengenai stunting bisa menjangkau lebih banyak orangtua dan mencegah lebih banyak anak mengalami stunting.
Organisasi non-profit, 1000 Days Fund bekerja sama dengan puskesmas dan posyandu di 28 pulau di Indonesia, menginisiasi program distribusi poster pintar dan selimut cerdas yang sarat dengan konten edukasi untuk calon orangtua dan orangtua.
Bagaimana cara kerja poster pintar ini? Melalui poster pintar ini, Moms dapat memantau proses tumbuh kembang anak, seperti untuk mengukur tinggi badan, memberikan edukasi mengenai hal yang bisa dilakukan untuk mencegah stunting, salah satunya dengan memberikan vitamin A dan obat cacing setiap 6 bulan sekali, memberikan ASI Eksklusif untuk bayi 0-6 bulan, dan menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan air mengalir.
Sejauh ini, Poster Pintar telah menjadi alat bantu pemantauan tumbuh kembang anak sekaligus medium edukasi orangtua dalam mencegah stunting, serta diharapkan menjadi solusi terukur dan hemat biaya yang bisa menyelamatkan masa depan anak Indonesia.
Selain itu, 1000 Days Fund juga mengajak lebih banyak orang untuk mengetahui dan berpartisipasi dalam upaya pemberantasan stunting, salah satunya melalui gerakan sisihkan uang #JajanKopi untuk #SmartChart dalam rangka Hari Anak Nasional.
Gimana Moms? Sudah lebih paham tentang stunting? Moms juga bisa mendapatkan poster pintar dengan menghubungi 1000 Days Fund, ya!