Dalam berbisnis, ada calon pembeli tertentu yang perlu effort lebih agar jadi bertransaksi di toko kita. Berjualan di offline store, atau outlet penjualan secara langsung memang lebih complicated, karena selama ia belum bertransaksi, tentu statusnya belum dapat dikatakan sebagai pembeli. Biasanua kita masih menyebutnya sebagai ‘pengunjung’. Dan sayangnya, gak sedikit pengunjung yang hanya ‘melihat-lihat’ produk di dalam toko, lalu keluar lagi tanpa jadi melakukan pembelian. Untuk mengoptimalkan pengunjung yang seperti itu agar bisa menjadi pembeli, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Pelajari Dulu Kenapa Pengunjung Tidak Membeli
Perhatikan waktu kapan saatnya ramai pengunjung, cari tahu keperluan mereka, hingga biasanya apa yang dicari oleh mereka. Kurangnya bantuan selama berbelanja, antrian panjang, hingga tidak tersedianya stock adalah beberapa alasan di antaranya kenapa orang pergi dari toko tanpa jadi membeli. Luangkan waktu untuk mempelajari hal ini. Sehingga kamu punya cara tentang tindakan apa yang perlu dilakukan untuk mengubah hal tersebut demi peningkatan penjualan jangka panjang.
2. Berikan Pelayanan yang Personal
“Ada yang bisa saya bantu?”
“Saya cuma mau liat-liat aja nih”
Lalu percakapan selesai. Familiar dengan hal tersebut? Coba cara lain dengan memberikan pelayanan yang personal. Konsumen senang diperhatikan asal tidak membuatnya risih. Memang tidak semua konsumen memiliki tipe yang sama. Ada yang senang dibantu ketika memilih produk, tetapi ada juga yang lebih memilih sendiri saja. Kamu bisa memulainya dengan memberikan pertanyaan yang lebih menarik seperti: “Selamat datang, sudah pernah berbelanja di sini sebelumnya?”, atau mungkin “Sedang cari apa? Bersedia untuk tahu koleksi produk unggulan kami?” Lalu lihat reaksinya apakah menjauh untuk berbelanja sendiri atau justru semakin antusias. Dari sana, baru bisa terlihat bagaimana menangani konsumen tersebut.
3. Beri Solusi atas Kebutuhan Konsumen
Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen, sebenarnya itu adalah kesempatan untuk semakin mempengaruhinya melakukan pembelian. Namun tentu jangan sampai terlihat memaksa. Tanya kebutuhannya, pelajari solusi seperti apa yang ia butuhkan berkaitan dengan produk yang kamu jual. Kamu juga bahkan bisa menawarkan perbandingan produk dan review-review tersebut, hingga ia bisa memutuskan untuk membeli produk yang mana dan bisa merasa solusi darimu bisa membantunya.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Punya Bisnis Pakaian Bukan Cuma Mimpi Kalau Kamu Mulai Dari 6 Cara Ini
- Beda Sama Kerja Kantoran, Kamu yang Berwirausaha Bisa Lakukan 6 Hal Ini supaya Lebih Produktif
- Gak Serumit yang Dibayangin, Banting Setir Ide Usaha Jadi Kerajaan Bisnis Impian Semudah Memulai 4 Cara Ini
- Bebas Acak-Acakan, Kendalikan Keuangan Bisnis Kamu Pakai 6 Rumus Ini
- Lahan Uang yang Menyenangkan, Simak 4 Peluang Membangun Bisnis Dari Hobi Menggambar Ini
[/su_box]
4. Pastikan Selalu Ada Stock
Sebisa mungkin hindari ‘barang tidak ada’ jika sebenarnya memang itu inti dari produk yang kamu jual. Ketika kamu sudah khas untuk menjual produk tersebut, maka calon pembeli kemungkinan datang sengaja ke tokomu untuk membeli produk tersebut. Jika tidak ada, maka itu riskan menganggap tokomu kurang lengkap.
5. Mempercepat Transaksi
Ketika konsumen sudah memutuskan untuk melakukan pembelian, jangan membuat ia harus menunggu terlalu lama lagi ketika mengantri. Setidaknya, proses antrian di kasir cepat terurai. Jangan sampai konsumen berubah pikiran untuk tidak jadi membeli ketika ia terlalu lama mengantri.
6. Mungkinkan Konsumen untuk Menemukan Tokomu secara Online
Berikan pilihan kepada konsumen untuk menemukan tokomu secara online. Kamu dapat mengunggah postingan foto produk di social media, website, atau mungkin e-commerce. Sehingga konsumen sudah memiliki rencana pembelian ketika mendatangi toko. Itu juga memudahkanmu untuk mengumumkan ketika ada promosi untuk memberitahukannya kepada calon pembeli.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan potensi dari pengunjung menjadi pembeli. Selamat mencoba, ya!