Sibuk menggeluti sebuah pekerjaan hanya akan menghasilkan kebosanan kalau kita cuma stuck di situ-situ saja. Sebagai manusia yang punya kebutuhan beraktualisasi, pasti kita kepengen berkembang ke jenjang karir yang lebih oke, kan? Nah untuk mewujudkannya, salah satu cara yang sering banget direkomendasikan adalah dengan membangun personal branding positif. Intinya adalah bagaimana agar kita bisa diandalkan dan dilihat punya keunikan dibanding rekan kerja yang lain. Tapi ternyata banyak juga yang gak sadar kalau ada banyak jebakan batman dalam cara yang satu ini. Seperti apa misalnya?
1. Gak Mengenali Potensi yang Mau Dijual
Tunggu dulu. Sebelum semangat bikin kartu nama, meng-update profil LinkedIn, dan sebagainya. Apa sih, skill yang mau kamu pasarkan? Kalau masih meraba-raba, lebih baik duduk dan evaluasi diri dulu. Soalnya kenal potensi adalah cara pertama yang akan membantu kita membangun personal branding positif di kantor. Pengen dikenal sebagai anak marketing? Ahli IT? Atau jagonya mengolah data? Yuk, cari tahu dulu potensinya ada di mana.
2. Mempromosikan Diri Secara Berlebihan
Ingin terlihat menonjol dibanding rekan kerja yang lain memang harus. Tapi gak sampai melebih-lebihkan juga, kan? Jika ini tetap dilakukan, bukan gak mungkin kita bakal kena blunder, lho. Apalagi kalau sikap over promoting ini dilakukan tanpa persiapan yang matang. Misalnya ketika kita gak punya keahlian dalam meng-handle media sosial, nih. Tapi karena pengen terlihat serba bisa, kita menyanggupi permintaan atasan buat mengurus hal tersebut. Hati-hati, ya. Jika kita kelewat sombong, fokus akan tercerai berai dan malah membuat personal branding yang didapat menjadi jelek.
3. Membranding Diri Bukan Untuk Karir Di Masa Depan
Ingat, upayamu membangun personal branding positif adalah untuk sesuatu yang belum kamu peroleh. Jadi fokus untuk tujuan jangka panjang dan mulailah mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan posisi yang kamu inginkan. Kalau hanya berkutat di pekerjaan yang sudah ada, gak ada image baru yang kuat untuk karir kita di masa depan.
4. Tekun Bekerja Tanpa Diketahui Orang Lain
Pernah dengar istilah ayam yang rajin kalah oleh ayam yang berkokok? Nah, peribahasa lama ini sebenarnya menggambarkan bahwa selain rajin bekerja, kita juga wajib menyiarkan hasilnya ke orang-orang. Inilah yang justru jadi kunci kita dikenal banyak orang akan skill kita.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Merasa Gak Puas Sama Pekerjaanmu Selama Ini? Coba Lakukan 4 Tips Ini Untuk Mengatasinya
- Bukan Dengan Dihindari, 4 Sikap Inilah yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Konflik di Kantor
- Bersiap Dapetin Pekerjaan Impian dengan Mencontek Jawaban yang Pas Buat 7 Pertanyaan Wawancara Kerja Ini
- Agar CV-mu Dilirik Perusahaan Incaran, Jangan Lupa Buat dengan Sepenuh Hati Pakai 4 Tips Personal Branding Ini
- Japanese Kaizen, 5 Etika Bekerja Orang Jepang yang Perlu Kita Tiru Biar Sukses Kayak Mereka
[/su_box]
5. Gak Percaya Diri Menghadapi Persaingan
Meski kita memiliki banyak kekurangan, bukan berarti kita payah dalam semua hal. Pasti seenggaknya ada beberapa kelebihan yang bisa kita banggakan. Jadi jangan biarkan rasa minder mengurung potensi yang kita miliki. Bersaing itu sehat dan bagus buat perkembangan diri, lho. Kamu jadi tahu cara berstrategi untuk memasarkan diri lebih dibanding orang lain.
Menunjukkan potensi yang kita miliki agar lebih dinotice adalah hal yang wajar, tapi jangan dilakukan dengan berlebihan kalau gak mau kena blunder. Bagaimanapun lakukan semuanya sesuai dengan kapabilitas yang kita miliki agar semua berjalan dengan baik dan lancar.