Berhutang biasanya menjadi pilihan saat kita mengalami kesulitan finansial. Ketika kita gak mampu mengandalkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan, at the end kita memutuskan berhutang kepada teman, saudara, hingga mengajukan pinjaman atau gesek tunai kartu kredit. Tapi kenapa meski sudah berjuang sekeras mungkin, hutang yang ada seakan tak lunas-lunas? Mungkin karena kamu masih melakukan kebiasaan penyebab hutang ini;
1. Menambah Hutang Baru Saat Hutang Lama Belum Selesai
Saat kita tidak sanggup untuk membayar hutang saat ini, menambah hutang baru dengan dalih menutupi hutang lama hanya akan menambah masalah baru. Memang sih, hutang lama selesai. Namun sifatnya hanya menambal saja karena hutang kita tergantikan ke tempat lain.
Makanya, sebelum memutuskan berhutang kita harus cek arus pemasukan terlebih dulu. Setelah itu kalkulasi dengan biaya-biaya rutin yang harus ditanggung setiap bulan. Uang sisa yang kamu peroleh adalah kemampuan membayarmu. Hindari memiliki angsuran hutang di atas sepertiga pendapatan karena akan mengganggu kebutuhan rutinmu.
2. Menganggap Enteng Hutang Kepada Teman, Saudara, dan Keluarga
Berhutang kepada orang terdekat konon lebih santai karena pengembalian hutang yang bisa dinegosiasi. Selain itu risikonya juga seolah tidak seberat melakukan pinjaman kepada lembaga keuangan. Namun meski tidak berbunga dan minim risiko, kita tetap harus mengembalikan uang yang bukan menjadi milik kita. Ingat, kepercayaan mereka dalam meminjamkan sebagian hartanya adalah komitmen yang harus kita jaga.
Jangan sampai karena menganggap enteng hutang kepada orang terdekat, hubungan kalian menjadi kurang harmonis. Ingat, mereka juga sama-sama memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, lho.
3. Hidup Dari Bulan ke Bulan Tanpa Memiliki Dana Darurat
Jika kamu sering menjadikan hari gajian menjadi hari yang ditunggu-tunggu, karena uang gaji sering habis sebelum waktunya. Bisa jadi kebiasaan seperti ini yang membuat pendapatan kamu selalu terasa pas bahkan kurang. Itulah mengapa selain bersemangat untuk meningkatkan pendapatan, kamu juga perlu menyediakan dana darurat. So, dikala menemui situasi terdesak, kita dapat memanfaatkan dana tersebut alih-alih berhutang.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Uang Tak Cepat Ludes, Pensiunkan 4 Kebiasaan Penyebab Membengkaknya Pengeluaran Ini
- Jangan Biarkan Uang Mengatur Kita, Ingat 5 Prinsip Mengelola Keuangan Ini Agar Finansialmu Selalu Aman
- Dana Darurat Masih Sebatas Wacana, Saatnya Lebih Berani Kelola Keuangan dengan 5 Langkah No Spend Challenge Ini
- Biar Gak Berat Di Ongkos, Begini 5 Cara Menghemat Biaya Transportasi yang Terasa Banget
- Tanpa Disadari 3 Kebiasaan Pola Pikir Ini Akan Membuat Kamu Terus Merasa Kekurangan Uang
[/su_box]
4. Rasa Selalu Ingin Memiliki Barang-Barang Di Luar Jangkauan
Ketahanan terhadap pengaruh lingkungan sedikit banyak dapat mempengaruhi kebiasaan kita dalam mengatur keuangan. Apakah kita dapat menjalankan gaya hidup sesuai kebutuhan, atau gampang tergoda gaya belanja orang lain? Apakah kita berani untuk berkata tidak untuk membeli sesuatu jika memang benar-benar belum mampu? Sebaiknya hindari hutang untuk menuruti gaya hidup yang tiada habisnya. Memiliki gaya hidup apa adanya juga tak kalah menyenangkan, kok.
5. Mengabaikan Deadline
Salah satu hal yang menyebabkan hutang semakin membengkak adalah pembayaran tidak tepat waktu. Selain mengganggu credit score, tentu bunga yang belum dibayarkan akan semakin membengkak semakin lama jangka waktu pembayaran.
Terlilit hutang, pelan-pelan selesaikan pembayaran dengan prioritas untuk pembayaran yang terdekat. Selain itu, sudah saatnya nih, kita belajar untuk menambah pendapatan sekaligus memiliki aset sebagai simpanan di kala situasi mendesak.