Stop Berwacana, Saatnya Bikin Jurnal Produktivitas Berisi 5 Hal Ini Agar Pekerjaanmu Gak Terbengkalai Lagi

Ada banyak karakter orang dalam dunia kerja. Ada yang harus melakukan pekerjaannya dengan terorganisir, ada juga yang baru bisa bekerja kalau mejanya ‘acak-acakan’ sama berkas. Apapun metodenya sebenarnya gak ada yang salah selama kita tetap bisa produktif dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktunya. Tapi bagaimana kalau kamu gak termasuk ke dua kategori tersebut? Jika kamu sering kebingungan mau ngerjain deadline yang mana dulu, terus ujungnya gak ada yang selesai. Hmmm…. Sepertinya kamu harus mencoba membuat jurnal produktivitas ini, deh. Intip apa saja yang harus kamu buat, yuk!

1. Sampul Depan untuk Setiap Bagian Jurnal

Via heartandmade.co.uk

Agar kamu mudah menuliskan target-target pekerjaanmu secara terstuktur, pisahkan setiap section jurnal yang kamu buat dengan sampul khusus. Ini juga akan bermanfaat saat kamu ingin melihat kembali tugas-tugas yang telah kamu tuliskan. Buatlah desain sampul yang menarik dan gunakan warna yang berbeda dengan halaman isi jurnal untuk memudahkanmu melakukan pencarian.

2. Target Bulanan

Via https://thedetermineddreamer.org

Kunci agar kegiatan journaling ini bisa berhasil adalah bagaimana kita bisa menerjemahkan tujuan kita berdasarkan rentang waktu yang berbeda. Jadi sebelum kamu membuat sebuah jurnal ada baiknya tentukan dulu target yang ingin kamu capai secara garis besarnya apa. Misalnya jika kamu bekerja sebagai social media officer, kamu bisa menuliskan target bulananmu untuk mencapai sekian ribu followers aktif atau kenaikan social engagement sekian persen.

3. Target Mingguan

Via Shilensjournal.tumblr.com

Setelah tahu tujuan besarnya apa, kamu bisa memecahnya menjadi aksi-aksi yang lebih kecil dan harus dicapai dalam jangka waktu lebih pendek seperti mingguan. Jika kita mengikuti contoh pada nomor 2 misalnya, maka untuk mencapai jumlah followers yang diinginkan kamu harus menentukan berapa target jumlah unggahan yang harus kamu penuhi setiap minggunya. Mudah, kan?

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

4. Catatan Harian

Via heartandmade.co.uk

Akan lebih baik lagi jika target mingguan yang telah kamu buat diperjelas lagi ke dalam target harian. Hal ini akan sangat membantu kamu untuk mengukur kemajuan yang telah kamu lakukan. Ingat sekecil apapun progress yang kamu buat, itu lebih baik daripada gak mengerjakan sesuatu sama sekali. Jadi semakin detil targetnya maka semakin mudah pula kamu melihat perkembangan yang ada.

5. Pelacak Kebiasaan

Via Tealnotes.com

Cara lain untuk mengukur sejauh mana produktivitasmu berjalan setelah membuat jurnal ini adalah melalui ‘habit tracker‘. Caranya mudah banget, lho. Kamu hanya perlu menilai progres target-targetmu dalam beberapa kategori seperti, ‘rencana’, ‘sedang berjalan’, dan ‘selesai’. Kamu juga bisa menuliskannya melalui sistem penanggalan di kalender, lalu warnai tanggal di mana target kamu telah diselesaikan. Dari situ bakal ketahuan apa targetmu banyak yang selesai atau enggak.

Menjadi produktif di kantor punya banyak manfaat, lho. Gak cuma dari segi peningkatan karir tapi juga dalam membangun kepribadian yang bertanggung jawab. Jadi apa kamu berminat membuat jurnal produktivitas seperti ini?

No Comments Yet

Comments are closed