Ngaku Anak Kekinian? Apa 5 Kebiasaan Buruk dalam Mengelola Keuangan Ini Juga Kamu Lakukan?

Percaya atau enggak, kaum milenial selalu diidentikkan dengan boros dan sulit mengatur keuangan. Apakah kamu setuju dengan hal ini? Beberapa studi menunjukkan kalau generasi kekinian dianggap lebih loyal saat mengeluarkan uang untuk hal-hal yang bersifat kesenangan. Hal ini tanpa sadar membuat kita menunda menabung asal bisa main kesana kemari karena menganggap hidup hanya sekali. Nah, untuk mempersiapkan masa depan yang lebih terjamin mulai dari sekarang, saatnya hindari kesalahan dalam mengelola keuangan ini;

1. Dapat Uang, Rasa-Rasanya Langsung Ingin Dibelanjakan

via freepik.com (viewapart)

Kita semua pasti senang saat gajian, omzet naik melebihi target, dan project dari klien telah dibayarkan. Saat kita merasa memiliki uang, hasrat untuk membelanjakan atau menghabiskan uang menjadi lebih tinggi dibandingkan saat kita tidak memilikinya.

Padahal jika dihitung-hitung kita tidak perlu terlalu banyak mengeluarkan uang saat itu. Namun, karena ‘merasa memiliki uang’ inilah kita menjadi lebih boros. Jika tidak dikontrol dengan baik, kita menjadi tersadarkan dan menyesal saat tidak memiliki uang sama sekali.

2. Melewatkan Cita-Cita Dalam Hal Keuangan

via freepik.com

Sebagian besar milenial memiliki impian untuk traveling keluar negeri, memiliki gaya hidup yang enak, dan diperhitungkan secara sosial. Memiliki impian dan cita-cita tentu baik. Akan tetapi, jangan lewatkan cita-cita soal urusan keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Misalnya saja, berapa jumlah dana darurat yang harus dimiliki dalam tahun ini, pada usia berapa memutuskan untuk pensiun, dan adakah rencana ingin bebas secara finansial.

3. Terlalu Bekerja Keras, Jangan Lewatkan Aspek Penting Ini

via freepik.com (feelinglucky)

Usia kalangan milenial saat ini adalah usia produktif yang dapat bekerja dan menghasilkan uang dengan optimal. Akan tetapi, karena terlalu bersemangat, tidak sedikit milenial yang bekerja keras bahkan melebihi 40 jam per minggu secara rutin. Efek jangka panjangnya mungkin tidak akan terasa sekarang. Namun, 10-20 tahun lagi, tubuh akan merasakan penurunan kesehatan yang lebih cepat.

Sayang sekali bukan, jika kerja keras yang kita kumpulkan selama ini hanya berakhir untuk memulihkan kesehatan. Kini saatnya mencari strategi agar dapat bekerja dengan lebih efektif. Jangan lupa juga soal urusan personal life yang tak kalah penting untuk kesehatan mental.

4. Menjadikan Menabung Sebagai Beban

via freepik.com

Menabung memang menjadi keharusan jika suatu saat terjadi sesuatu, kita dapat tetap tenang agar dapat beraktivitas seperti biasanya. Anggap saja menabung sebagai sebuah permainan agar tidak terbeban. Tetapkan tujuan menabungmu agar lebih bersemangat. Tidak ada kata terlambat untuk menabung.

5. Tidak Memiliki Rencana Keuangan

via freepik.com (mindandi)

Saat punya uang langsung membelanjakan kebutuhan tanpa memilah dan memilih? Sekarang, saatnya kita memiliki rencana keuangan dan konsisten dalam menjalankannya. Setelah membuat rencana keuangan, kita jadi tahu, nih pos-pos kebutuhan mana yang sebaiknya dikurangi.

Kini, saatnya mengelola jerih payah kita agar dapat menikmatinya suatu saat nanti. Berani buat gebrakan baru untuk mengelola keuangan pribadimu?

No Comments Yet

Comments are closed