Apabila kamu seorang freelancer, pendapatan yang kamu terima pastinya sangat tergantung dari klien, karena kamu gak punya pendapatan tetap dari pihak tertentu. Untuk itu, sebagai penyedia jasa kamu perlu banget mengatur sistem pembayaran yang jelas demi kelangsungan karirmu. Pasti akan sangat menyulitkan jika ada klien yang susah ditagih, atau mengingkari perjanjian, kan? Untuk itu, beberapa cara alternatif ini bisa kamu lakukan agar urusan pembayaran dengan klien dapat diselesaikan dengan baik-baik:
1. Tetapkan Jadwal dan Ketentuan Pembayaran
Dalam proposal, surat perjanjian, atau apapun yang kamu gunakan sebagai alat perjanjian tertulis, tetapkan juga jadwal dan ketentuan pembayaran. Mungkin kamu juga mau membuat pembayaran secara bertahap sesuai progres pekerjaan kamu jika yang dikerjakan adalah project yang lumayan besar. Ini bukan cuma akan memudahkan kamu, tapi juga membantu klien mengelola pembiayaannya. Kamu juga jadi akan terhindar dari risiko mengerjakan project yang gagal bayar.
2. Pastikan Kamu Punya Dokumen Pembayaran yang Terorganisir
Kamu memang freelancer, tapi memiliki dokumen pembayaran yang terorganisir tetaplah sangat penting. Kamu bahkan bisa mencetak format invoice sendiri jika dirasa diperlukan. Saat semuanya terorganisir, ini akan memudahkan kamu untuk mengidentifikasikan mana yang pekerjaan yang sudah dibayar, belum dibayar, atau baru dibayar sebagian. Ini juga akan membuat kamu terlihat makin profesional.
3. Meminta Uang Muka Dulu
Sebagai seorang freelancer, kamu juga perlu menyiapkan berbagai hal untuk memulai pekerjaan. Daripada kamu sudah membeli bahan persiapan, tetapi justru klien minta dibatalkan, lebih baik minta uang muka dulu. Kamu bisa meminta uang muka sekitar 10-25%, atau mungkin lebih jika dirasa diperlukan. Setidaknya, kamu berjaga-jaga agar tidak rugi.
4. Coba Minta Secara Sopan Melalui Telepon
Kamu mungkin melakukan perjanjian via email, hingga akhirnya menagih pun juga melalui email. Untuk itu, jika sudah melampui batas perjanjian, coba saja menanyakannya secara sopan melalui media lain misalnya telepon. Karena orang cenderung lebih susah mengabaikan panggilan telepon dibandingkan email. Ingatkan klien tentang jumlah pembayaran, tanggal penyelesaian pekerjaan, serta tanggal jatuh tempo. Mintalah pembayaran dalam waktu tertentu (misalnya 48 jam) sebagai tenggat waktu.
5. Kirimkan File Konsekuensi Jika Tidak Membayar
Bukan menakut-nakuti, tapi cara ini dapat dilakukan untuk menunjukkan keseriusan kamu dalam mendapatkan hak kamu. Saat menandatangani kontrak, mungkin di sana terdapat konsekuensi jika perjanjian itu dilanggar, salah satunya mengenai pembayaran. Kirimkan lagi file konsekuensi tersebut secara baik-baik sebagai bentuk peringatan.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk berurusan pembayaran dengan klien secara baik-baik. Ada saatnya mungkin kamu perlu memaklumi kesibukan klien, tapi mungkin juga ada saatnya kamu bersikap tegas untuk hak kamu sendiri.