Perkembangan industri kreatif yang begitu pesat, secara gak langsung membuat pintu peluang untuk bekerja di dalamnya menjadi semakin lebar. Namun sama halnya dengan pekerjaan di bidang lainnya, para pekerja kreatif pun harus saling bersaing agar dapat terlihat menonjol dan menarik perhatian calon klien. Tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh bentuk portofolio yang ditawarkan. Sebagai rangkuman hasil karya dan skill yang kita miliki, dokumen yang satu ini harus punya daya tarik yang unik agar terlihat standout dibanding ratusan portofolio lainnya. Nah, bagi kamu yang baru mau nyemplung, entah itu sebagai freelancer ataupun pekerja tetap, 4 tips membuat portofolio ini dijamin ampuh membantu kamu mendarat di pekerjaan impianmu.
1. Jangan asal kelihatan penuh, masukkan karya-karya terbaikmu saja
Jangan berpikir kalau kamu harus terlihat sudah berpengalaman dan menyertakan berbagai karyamu tanpa diseleksi terlebih dulu. Karena selain hanya akan terlihat asal penuh, kualitas kemampuanmu juga bisa jadi dipertanyakan. Mending cukup tampilkan beberapa karya terbaikmu, sehingga klien pun akan menilai bahwa ketika kamu mengerjakan suatu proyek, mereka akan mendapat hasil yang berkualitas dan dikerjakan secara sungguh-sungguh.
2. Sesuaikan isi portofoliomu dengan kebutuhan klien
Penting untuk menangkap kemauan klien dengan benar. Apalagi dalam industri kreatif, pengerjaan sebuah karya sangat dipengaruhi oleh persepsi dan selera. Oleh karena itu jika kamu ingin perhatian calon klien langsung tertuju pada portofoliomu, kaitkan kemampuan yang kamu miliki dengan apa yang mereka butuhkan. Meskipun terkadang ini berarti kamu harus menghapus gambaran hasil kerjasama kamu sama seorang klien yang kamu banggakan, tapi menyasar kebutuhan calon pelanggan jauh lebih penting, daripada menyombongkan hasil kerja yang gak ada kaitannya denhan proyek yang akan kamu lakukan.
3. Jika kamu benar-benar belum memiliki pengalaman, buatlah portofolio yang terkonsep
Gak apa kalau saat ini kamu belum pernah punya klien yang diajak bekerja sama. Tapi jangan biarkan itu menyurutkan semangatmu menggaet klien, ya. Kamu bisa menyiasatinya dengan membuat portofolio terkonsep. Maksudnya, sajikan portofolio yang menggambarkan skill-mu secara lengkap dan bagaimana itu akan membantu klien mendapatkan hasil pekerjaan yang diinginkan. Sedikit tips, tetap tonjolkan kemampuan yang paling mendekati kebutuhan klien, ya.
4. Cantumkan ke mana klien dapat menghubungimu untuk bekerja sama
Jangan sia-siakan kesempatan sekecil apapun untuk menarik perhatian klien. Kamu dapat membangun minat pelanggan bekerja sama denganmu lewat hal-hal kecil, seperti catatan kaki ajakan bekerja sama yang disertai nomor kontak di setiap halaman, atau kalimat penutup pada slide terakhir presentasimu.
Membangun portofolio untuk freelance juga tidak bisa disepelekan lho. Mungkin saja dari sini kamu memiliki peluang yang lebih besar. So, buatlah portofoliomu sekeren mungkin, ya!