Mengatur keuangan agar bisa mandiri secara finansial adalah impian semua orang. Tapi, bagaimana jika niat ini terhalang sama kendala hutang, tagihan, ataupun tanggungan lainnya? Menyeimbangkan penghasilan dan pengeluaran di saat ada banyak tagihan yang perlu dibayar memang terdengar sedikit sulit. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang di mana arus informasi yang masuk secara masif malah bisa jadi bumerang kalau kita gak pandai memilah mana yang perlu diserap. Kebayang gak, kalau semua info tersebut ditelan bulat-bulat tanpa di-filter? Ada tas model baru, pengen punya; ada tren rambut terkini, pengin ke salon; keinginan untuk mendapatkan hal baru terus datang silih berganti. Bisa-bisa kamu terjebak sama gaya hidup konsumtif yang ujung-ujungnya cuma bikin sengsara.
Terutama buat para pemilik kartu kredit, nih. Apa kamu pernah dengar orang yang kartu kreditnya ditolak karena sudah over limit? Apa jangan-jangan kamu termasuk salah satu yang mengalami hal ini? Hmmm… Kebiasaan jelek seperti ini sebenarnya bisa banget dihindari kalau kamu tahu cara mengelola uang dengan baik. Tentu kamu gak mau menghabiskan jerih payahmu tanpa ada sisa untuk hal-hal yang gak berarti, kan? Nah, agar terhindar dari kejadian seperti itu, mulai sekarang kamu wajib mencari tahu cara mengatur urusan keuangan, agar bisa tertata dengan lebih baik dan memungkinkan kamu untuk mendapatkan penghasilan yang berlipat ganda. So, sudah siap untuk memulai dari sekarang? Ayo catat beberapa cara yang patut dicoba di bawah ini:
1. Awali dengan melunasi semua hutangmu
Kenapa harus mendahulukan membayar hutang sebelum bikin anggaran? Hutang adalah kewajiban yang harus segera dibayarkan. Jadi sudah semestinya diprioritaskan sebelum sibuk mengalokasikan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini akan bermanfaat banget dalam proses menyusun anggaran, karena kamu bisa tahu berapa besar penghasilan bersih yang benar-benar kamu miliki. Secara umum cara efektif membereskan hutang adalah dengan berhenti berhutang. Yup! Jangan sampai kamu menambah pinjaman dengan dalih untuk melunasi hutangmu yang lain, ya. Itu hanya akan membuatmu terjerat hutang yang gak ada ujungnya. Nah, kalau kamu sudah berhasil berhenti berhutang, yuk, lanjutkan ke beberapa tahap ini:
a. Analisis kondisi keuanganmu
Jauh di lubuk hati, mungkin kamu sadar bahwa ada yang salah sama cara kamu dalam mengatur keuangan. Tapi kamu enggan menggali lebih dalam, karena takut menemukan realita pahit yang gak sesuai harapan. Jika saat ini kamu ada di posisi ini, coba renungi hal ini, deh. You will never be able to dig yourself out, if you don’t know how deep the hole is. Jadi untuk keluar dari kubangan hutang yang melilitmu, kamu harus tahu dulu seberapa dalam kamu terkubur di dalamnya. Dari situ kamu baru bisa tahu seburuk apa kondisi keuangan yang kamu hadapi dan mencari solusi yang tepat buat mengatasinya. Kamu bisa melakukannya lewat beberapa langkah di bawah ini:
– Kategorikan pengeluaranmu
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah keluarkan secarik kertas kosong, lalu tuliskan penghasilan yang kamu terima setiap bulan. Selanjutnya tulis semua jenis pengeluaran tanpa terkecuali. Gak boleh ada yang dikurangi atau disembunyikan, ya. Mencatat semua dengan lengkap akan memberi gambaran yang nyata tentang kondisi keuanganmu. Apakah surplus? Pas-pasan? Atau malahan minus?. Selanjutnya kategorikan semua pengeluaran tersebut ke dalam 3 kategori, yakni hutang, pengeluaran tetap dan pengeluaran tidak tetap.
Setiap kategori yang harus dimasukkan dalam kategori hutang adalah biaya yang tidak kamu bayar secara tunai dan menyisakan kewajiban bayar dalam tenggat waktu tertentu. Misalnya kartu kredit, hutang sama teman dan sejenisnya. Untuk pos pengeluaran tetap, kamu bisa memasukan biaya yang dikeluarkan dalam nominal tetap setiap bulannya., misalnya bayar kosan atau tagihan internet bulanan. Terakhir adalah jenis pengeluaran yang nominalnya berubah-ubah setiap waktu. Contohnya biaya tagihan telepon, atau air. Bulan ini bisa jadi kamu harus membayar Rp 100.000,-, karena jarang menelpon teman. Tapi ternyata, bulan depan ada banyak relasi kantor yang harus kamu telpon dan itu membuat tagihanmu membengkak. Nah, pengeluaran semacam ini bisa dimasukan ke kategori tersebut.
– Analisis kategori hutang
Setelah semua sudah masuk dalam kategori yang sesuai, lanjutkan dengan menelaah satu per satu kategori pengeluaran yang statusnya hutang. Pisahkan dan catat dalam lembaran terpisah untuk dianalisis jumlah tagihan dan tenggat waktu pembayaran yang harus kamu penuhi. Dari sini, kamu bisa menemukan pos hutang mana yang paling mendesak untuk dilunasi. Contohnya pinjaman yang sudah lewat tempo, tentu harus lebih dulu dilunasi ketimbang pinjaman makan siang ke teman kantor.
b. Cari tahu alternatif penyelesaian dari pihak kreditor
Langkah yang satu ini memang butuh keberanian. Tapi jika kamu mengingat tujuanmu untuk bebas hutang selamanya, tahap ini akan jadi terasa mudah untuk dijalani. Cara yang paling gampang adalah dengan menghubungi pihak bank untuk menanyakan alternatif penyelesaian pinjamanmu. Di bank akan ada bagian khusus yang menangani masalah kredit dan menawarkankan solusi perbaikan atas pinjaman yang bermasalah. Bisa jadi kamu ditawarkan penjadwalan ulang pembayaran, penghapusan bunga, dan lain-lain.
c. Kurangi pengeluaranmu
Setelah ada titik cerah atas penyelesaian hutang yang kamu miliki, sekarang saatnya melakukan perbaikan dalam mengelola penghasilanmu. Hindari bersikap impulsif saat memutuskan membeli sesuatu dan cobalah untuk konsisten berbelanja atas dasar kebutuhan, bukan keinginan semata. Dengan begitu, semoga kondisi keuanganmu bisa menjadi lebih baik.
d. Rutin memperbaharui anggaran keuanganmu
Meski kamu punya penghasilan tetap, tapi bukan berarti keuanganmu akan berada di titik yang sama terus menerus. Ada kalanya kita harus mengeluarkan uang ekstra karena sakit, menghadiri acara keluarga, atau sekadar memberi hadiah pada sahabat tersayang. Jadi, update terus anggaran keuanganmu dan cantumkan perubahan pemasukan maupun pengeluaran yang terjadi setiap saat.
“Jangan sampai kamu menambah pinjaman dengan dalih untuk melunasi hutangmu yang lain”
2. Selalu sediakan dana darurat agar bisa dipakai sewaktu-waktu
Selain terbebas dari belenggu hutang, ciri lain yang menandakan kita semakin dekat dengan kebebasan finansial adalah jarang merasa was-was saat menghadapi situasi tertentu. Soalnya kita selalu sedia payung sebelum hujan, alias punya dana darurat yang bisa dipakai sewaktu-waktu saat diperlukan. Apakah kamu sudah punya pos khusus untuk pengeluaran yang satu ini? Kalau belum, jangan khawatir. Soalnya kamu bisa mulai mempersiapkan dana cadangan dengan melakukan tahapan-tahapan di bawah ini:
a. Buatlah rencana keuangan dengan seksama
Yup, ketimbang menyesal terus-terusan karena tidak konsisten dengan apa yang kamu rencanakan, mulai sekarang cobalah untuk berkomitmen dengan rencana keuanganmu. Terdengar mudah namun butuh niat yang kuat untuk melakukan langkah pertama ini. Jangan lupa tuliskan seberapa besar uang yang ingin kamu sisihkan di pos dana darurat, ya.
b. Atur pembayaran tagihan dengan mode otomatis
Auto debet adalah penyelamat hidupmu dari lupa membayar tagihan agar terhindar dari denda karena telat melunasi cicilan. So, mulai manfaatkan fitur ini agar proses pembayaran tagihan telepon, internet, kartu kredit dan sejenisnya bisa berjalan lancar. Dengan begitu, kamu bisa mengalokasikan dana yang biasanya terbuang percuma untuk membayar denda tagihan untuk simpanan uang cadangan.
c. Atur menu makanmu secara mingguan
Tahu gak, pos pengeluaran terbesar seseorang umumnya datang dari sektor makanan? Yup, urusan perut memang sekilas terlihat gak menghabiskan banyak uang, padahal kalau dihitung-hitung lumayan menguras dompet juga, lho. Untuk itu ada baiknya mulai sekarang ganti kebiasaanmu nongkrong di restoran buat makan atau sekadar ngopi, dengan membawa bekal sendiri. Kamu bisa bikin meal plan untuk memudahkan rencana ini. Lumayan, kan, uang jajan yang biasanya habis buat bayar pajak dan tips, bisa dipindah ke alokasi dana buat keperluan mendadak?
d. Cek rekening koran secara rutin
Rekening koran adalah laporan keuangan yang berisi data-data transaksi kita selama ini. Dewasa ini mengecek rekening koran sudah gak perlu dilakukan dengan repot mengantri ke bank. Cukup pakai mobile banking, kamu sudah bisa memperoleh informasi transaksi mulai dari penarikan, penyetoran, transfer, bayar tagihan, dan lain-lain. Diharapkan dengan rutin meninjau data-data tersebut, kamu jadi bisa tahu bagaimana pola transaksi dan pos-pos yang menyedot tabunganmu selama ini. Lebih jauhnya lagi, dengan mengenali pola keuangan tersebut, kamu jadi bisa tahu cara mempersiapkan dana darurat yang efektif.
“Ketimbang menyesal terus-terusan karena tidak konsisten dengan apa yang kamu rencanakan, mulai sekarang cobalah untuk berkomitmen dengan rencana keuanganmu”
3. Buka wawasanmu soal pengelolaan uang agar menjadi lebih baik
Dulu mungkin kita diajarkan bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan uang adalah dengan bekerja, memperoleh gaji, dan menabungnya. Pemikiran tersebut memang tidak salah. Tapi seiring dengan perkembangan dunia yang semakin pesat, cara pandang kita soal uang juga harus terus berkembang. Gak hanya bisa memberi sudut pandang baru, tips berikut juga bisa menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat dalam caramu mengatur keuangan:
a. Uang gak cuma bisa diperoleh dari bekerja
Ada 3 jenis penghasilan yang dikenal dalam dunia keuangan. Pertama adalah gaji dari tempat bekerja yang dinamakan penghasilan aktif. Kedua, apabila saat ini kamu menanamkan uang pada sebuah investasi entah itu saham, deposito, jual beli uang, atau properti, maka bisa dibilang saat ini kamu memiliki yang namanya penghasilan portofolio. Terakhir, kalau kamu memiliki usaha sendiri baik itu yang dibuka secara online maupun offline, setiap rupiah yang dihasilkan dari bisnis tersebut, dapat disebut sebagai passive income. Ternyata ada banyak cara untuk memperoleh uang, bukan?
b. Jangan hanya bergantung pada satu sumber penghasilan
“Don’t put eggs in one basket”. Pepatah yang biasa diterapkan dalam dunia bisnis ini sebenarnya juga cocok kalau dikaitkan saat mencari penghasilan, lho. Jadi gak ada salahnya mulai merintis bisnis sampingan, meskipun saat ini kamu sudah punya pekerjaan yang tetap. Dengan begitu, kamu telah meminimilasir risiko keuangan yang disebabkan ketergantungan hanya pada satu pekerjaan.
c. Saatnya memiliki aset dan mulai berinvestasi
Apakah selama ini gajimu hanya dihabiskan untuk kehidupan sehari-hari? Mau bebas secara finansial di usia muda? Kalau iya, kamu wajib belajar berinvestasi dari sekarang. Ada banyak instrumen investasi yang bisa kamu pakai sejak dini, tinggal pintar-pintar ngulik aja.
d. Minimalisir hutangmu
Salah satu hal yang bikin kondisi finansial gak sehat, adalah kebiasaan berhutang. Apalagi yang salah kaprah dengan fungsi kartu kredit. Fitur perbankan yang seharusnya dijadikan alat pembayaran ini malah kerap dijadikan alat berhutang. Gak heran akhir bulanmu selalu diisi dengan kekhawatiran. Yuk, mulai sekarang kurangi kebiasaan jelek yang satu ini.
e. Bergaul dengan orang sukses
Jika kamu ingin tercium wangi, sudah seharusnya kamu bergaul dengan penjual parfum. Begitupun kalau kamu ingin sukses, kelilingilah dirimu dengan orang yang bervisi sama. Lingkungan pertemanan akan sangat berpengaruh dengan gaya hidup dan cara kamu mengambil keputusan. Kamu bisa memulainya dengan rajin datang ke seminar atau workshop tertentu. Dari situ akan ada banyak relasi yang bisa kamu jalin dan berguna di kemudian hari.
Itu dia beberapa langkah mudah yang bisa kamu terapkan agar bisa mengatur keuangan dengan lebih baik dan menghasilkan uang yang berlipat ganda. Percayalah bahwa gak ada hasil yang mengkhianati usaha. Jadi kamu harus terus semangat menerapkan jurus-jurus di atas, ya.