Sadar gak, kalau belakangan ini gerakan berinvestasi di sosial media semakin gencar aja diutarakan sama pemerintah, lembaga keuangan, serta praktisi keuangan? Gak bisa dipungkiri berinvestasi memang dapat meningkatkan kesejahteraan negara dan masyarakat, karena siapa lagi yang bisa membangun negeri tercinta kalau bukan warganya sendiri, kan?
Nah, kalau di tulisan-tulisan sebelumnya kita belajar bagaimana caranya menabung dan mengelola pengeluaran, kini saatnya belajar untuk meningkatkan pendapatan lewat investasi, nih. Baik menabung maupun berinvestasi, keduanya sama-sama positif. Namun, ada beberapa perbedaan dan keuntungannya tersendiri;
1. Apa Sih Menabung Itu?
Menabung dapat dikatakan sebagai aktivitas mengumpulkan dan menyimpan uang. Seperti waktu kanak-kanak dulu, kita menyisihkan sebagian uang untuk ditabung dan dalam jangka waktu tertentu uang dapat diambil sewaktu-waktu. Tapi ada poin yang perlu digarisbawahi soal menabung, nih. Uang yang kita simpan bisa saja mengalami penurunan nilai.
Simpelnya gini, uang Rp 100 ribu hari ini mungkin cukup buat dibelikan sepasang sepatu, tapi lima tahun yang akan datang uang tersebut bisa jadi cuma cukup buat beli kaos kakinya. Nah, makanya tabungan itu cocok dilakukan untuk keperluan berjaga-jaga jangka pendek kayak beli barang, biaya cadangan kalau sakit, dan sejenisnya. Di era modern seperti sekarang ini sendiri, ada banyak jenis tabungan yang bisa kamu pilih, nih. Mulai dari yang konvensional sampai yang terencana seperti tabungan haji, tabungan pendidikan , dan sebagainya. Tinggal disesuaikan sama keperluan kamu aja.
2. Mengapa Kita Harus Berinvestasi?
Apa sih, yang kamu harapkan saat mendapat gaji? Membeli gadget idaman? Makan di restoran fancy yang Instagramble? Mumpung masih muda, yuk, kurangi kebiasaan konsumtif kamu dan alihkan ke investasi? Dengan mengelola uang untuk dibelikan aset yang memiliki imbal balik potensial yang lebih tinggi, kamu bisa memperoleh pendapatan pasif yang lebih bermanfaat.
Karena memiliki imbal balik yang lebih tinggi dari tabungan inilah, investasi agak sedikit rumit ketimbang menabung. So, kita wajib mulai belajar seluk beluk untuk berinvestasi dari sekarang. Gak usah takut ribet, sekarang ada banyak akun Instagram yang bagi-bagi ilmu soal keuangan dan investasi. Makin diulik dijamin kamu bakalan makin ketagihan berinvestasi, deh. Tapi ingat, perhatikan betul-betul media investasimu, ya. Jangan sampai memilih investasi bodong. Only choose the authorized one, okey?
3. Berapa Pendapatan yang Harus Ditabung, dan Berapa yang Diinvestasikan?
Terakhir, harus pilih yang mana, nih? Jawabannya, ya dua-duanya. Tapi kita harus pandai mengalokasikan besar dana untuk menabung dan investasi. Soalnya, meskipun memiliki aset investasi, kita tetap harus memiliki tabungan buat dijadikan dana cadangan jika kita membutuhkan uanh sewaktu-waktu. Coba bayangkan jika kita memiliki investasi dalam bentuk properti, namun tiba-tiba butuh dana dadakan. Menjual aset properti tentu tidak akan bisa secepat kilat. Meskipun tidak ada patokan baku mengenai berapa jumlah yang harus disisihkan, pada umumnya alokasi tabungan dan investasi sebesar 20-30 % dari pendapatan. Lebih baik lagi jika lebih.
Baik menabung atau investasi memiliki porsi dan keuntungannya masing-masing. Tidak hanya menabung saja, anak muda kekinian sudah saatnya berinvestasi.