Bukannya Susah Tidur, 3 Fakta Ini Menunjukkan Bahwa Orang Cerdas Memang Terbiasa Terjaga Lebih Lama di Malam Hari

Apa yang biasanya dilakukan orang di malam hari hingga menuju fajar? Segala hal. Mulai dari tidur, melamun, bermimpi, bahkan berkreasi. Nah, tahu kah kamu kalau hal yang terakhir biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata?

Seperti yang diungkapkan Satoshi Kanazawa dalam Personality and Individual Differences diprediksi bahwa orang-orang cerdas cenderung nokturnal daripada orang yang memiliki skor IQ rendah. Nokturnal sendiri adalah kebiasaan beraktivitas pada malam hari yang sering diidentikkan dengan burung hantu. Beberapa penjelasan mengenai prediksi ini ada di bawah, lho. Baca, yuk!

Malam hari memberi kesempatan manusia untuk merenung dan berimajinasi

Via Freepik.com

Jika terangnya siang hari mendukungmu untuk berkegiatan melakukan segala aktivitas yang harus kamu jalani seperti berangkat ke kantor, bekerja, bertemu teman-teman, dan berbincang dengan beberapa orang hingga menyita tenaga dan waktumu, malam hari justru memberikan segala kebalikannya untukmu. Malam hari memasok kebebasan yang jauh lebih besar untuk pikiranmu, perasaanmu, dirimu sendiri, terlebih juga untuk mata, tangan, dan kakimu untuk merencanakan banyak hal melalui agenda merenung dan mengkhayal yang bisa kamu lakukan tanpa distorsi dari siapapun.

Dalam studi yang dilakukan Prof. Marina Giampietro seperti yang dilansir dari ABC Science, ia berhipotesis bahwa orang-orang yang beraktivitas di malam hari memiliki kemungkinan menjadi pemikir kreatif. Meskipun pada akhirnya para ilmuwan belum bisa menjelaskan apa yang menjadi alasannya, mereka justru menyarankan agar kita mampu beradaptasi dan mencoba hidup di luar cara yang normal seperti yang dilakukan banyak orang, girls. Nah, di antara kamu yang karakternya mirip night owl, apakah kamu juga merasa lebih kreatif dan senang mengeksplor hal-hal baru?

“Berada dalam situasi yang menyimpang dari kebiasaan konvensional, tipe nokturnal sering mengalami situasi seperti ini, yang dapat mendorong pengembanan semangat non-konvensional dan kemampuan untuk menemukan solusi alternatif dan orisinal,” dalam jurnal Personality and Individual Differences.

Orang yang senang beraktivitas di malam hari biasanya gak suka dibentuk lingkungan

Via Freepik.com

Sejak dahulu kala, manusia sudah diprogram untuk beraktivitas pada siang hari dan beristirahat atau tidur di malam hari. Beberapa di antaranya memiliki pola kehidupan yang sama seperti itu setiap harinya, tapi ada juga orang-orang yang malah mengubah pola itu dan menjadi manusia yang sebaliknya. Mereka menjelajah alam pikiran di malam hari dan beristirahat di siang hari. Mereka melawan dorongan untuk tidur dan menggali sudut-sudut yang belum tereksplorasi dalam pikiran mereka hingga pagi hari, lantas setelahnya mereka mengambil waktu tidur di siang hari.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

Biasanya, setelah berhasil menjelajah alam pikirannya, orang-orang yang lebih hidup di malam hari ini cenderung lebih mampu membuat penemuan baru dan manantang otoritas. Masih ingat gak girls, tentang peristiwa sekelompok pemuda revolusioner yang menjemput paksa alih-alih menyelamatkan Bung Karno dan Bung Hatta, lalu membawanya ke Rengasdengklok pada pukul 4 pagi, dan merencanakan kemerdekaan Indonesia?

Para golongan muda itu memiliki perencanaan dan tujuan yang jelas di jalur revolusi pada malam hari dan beraksi di pagi buta. Inilah yang membuktikan bahwa orang-orang yang beraktivitas di malam hari memang gak suka dibentuk atau diatur sedemikian rupa. Orang-orang ini cenderung memiliki ide lebih banyak dan matang, serta bertindak dalam waktu yang cepat.

Pikiran orang-orang nokturnal lebih terbuka dan bisa menerima pendapat lain, meski tidak menyetujuinya

Via Freepik.com

Saking seringnya mengasah pikiran dan meluangkan waktu kosongnya di malam hari, informasi yang mereka miliki biasanya jauh lebih banyak ketimbang mereka yang bangun dan tidur sesuai jadwal hidup manusia pada umumnya. Sehingga, mereka bisa lebih menerima gagasan orang lain meskipun jelas-jelas mereka gak menyetujuinya. Biasanya, sebelum mereka benar-benar setuju pada suatu pendapat, mereka akan terlebih dulu mengujinya kembali. Menjadi open-minded bukan berarti lantas mudah menyetujui pikiran orang lain, mereka hanya menerimanya, jadi gak perlu ada debat kusir yang harus dilakukan agar seolah-olah lawan bicara bisa mengiyakan pendapat lain yang padahal belum tentu masuk akal.

Gimana girls, adakah kemiripan dari kebiasaanmu dengan beberapa penjelasan di atas? Jika ya, berarti kamu adalah salah satu orang cerdas yang ada di negeri ini. Bersiaplah membantu memperbaiki generasi muda menjadi lebih baik, ya! Jika tidak, gak ada kata terlambat kok untuk membenahi diri. Sebab, hidup ini kan kita sendiri yang memegang kendalinya. Kita sendiri pulalah yang bisa menentukan mau menjadi manusia yang seperti apa? Menjadi yang bermanfaat atau malah merugikan?

Siti Annisa

Bagian dari spektrum!

No Comments Yet

Comments are closed