Sadar atau tidak, media sosial kini menjadi teman terdekat kita, girls. Bayangkan saja, bangun tidur yang langsung dicek adalah medsos, mau berangkat ke kampus yang dilihat juga medsos, bahkan saat pulang dalam perjalanan ke rumah pun yang setia menemani kita adalah media sosial. Gimana gak, hanya dengan menekan dan menggeser jempol atau telunjuk pada layar smartphone, kita bisa menerima berbagai unggahan foto dan barisan berita update di media online dengan gampangnya.
Sayangnya, di balik segala keunggulannya, masih ada tangan-tangan yang kurang bijak dalam menggunakan media sosial. Misalnya saja, dengan meninggalkan komentar negatif pada unggahan foto atau status orang lain. Nah, kalau sudah begini, kita wajib banget untuk bisa tangguh menghadapinya. Berikut adalah 7 hal yang bisa dilakukan untuk menanggapi komentar nyinyir di media sosial.
1. Baca situasi dari komentar-komentar yang ada, hindari debat
Membela diri itu penting, tapi kamu harus pandai dulu membaca situasi. Kalau kebanyakan isi komentarnya negatif, sudah pasti kebanyakan yang berkomentar adalah orang yang gak mau berpikiran terbuka. Nah, baiknya hindari debat atau berkomentar seakan-akan mereka yang salah dan kamulah yang benar.
Sebab, membela diri di depan orang-orang negatif hanya akan membuat pembelaan dirimu dapat diputarbalikkan oleh mereka. Lebih baik hindari pula memberi saran yang terkesan memaksa, karena, gak semua pendapatmu bisa cocok dengan orang lain. Daripada memaksakan saran, lebih baik beropini seperlunya saja.
2. Belajarlah menghilangkan perilaku non-asertif (sikap-sikap lemah)
Perilaku non-asertif adalah perilaku yang menunjukkan sikap lemah di hadapan orang lain. Misalnya saja tidak percaya diri, menjadi lawan bicara yang pasif, atau membiarkan penilaian orang lain menguasai pikiran kita, sehingga kita menjadi overthinking tanpa solusi. Meanwhile, kita harus meningkatkan perilaku asertif yang meliputi kemampuan mengekspresikan pendapat, pikiran, dan perasaan dengan tegas, namun tetap didasari sikap mau menghargai hak setiap orang tanpa mengabaikan orang lainnya juga.
Jika kamu sudah terbiasa menanamkan sikap ini dalam dirimu, hal ini tentunya akan membuatmu menjadi lebih percaya diri dan merasa dihargai. Kemampuan asertif ini sangat bermanfaat untuk menanggapi komentar negatif, lho. Kamu jadi dapat menyampaikan pandanganmu secara tegas dan tidak mengganggu emosi orang lain.
3. Self control dan belajar memaafkan
Self control atau menahan diri itu penting, karena perilaku tersebut membuat dirimu gak akan mudah dikuasai pikiran dan perasaanmu sendiri. Malah sebaliknya, kamu bisa menahan pikiran dan menyaring hal mana yang lebih penting untuk dipikirkan atau harus dibuang, juga bisa mengendapkan kekesalan yang gak berguna. Ketika kamu sudah terbiasa melakukan self control dengan baik, kamu gak akan mudah terpancing atau terpengaruh pikiran negatif dari orang-orang yang gak mau berpikiran terbuka.
Setelah pandai menahan diri, kamu juga harus mau belajar memaafkan. Sebab memaafkan itu punya banyak faedah yang salah satunya adalah meredakan stres. Siapa sih girls, orang yang mau stres? Kamu pastinya ingin selalu bahagia, bukan? Nah, memaafkan bisa menjadi salah satu cara untukmu menemukan kebahagiaanmu. Tentunya harus secara tulus, ya.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Sering Diwajari, Catcalling Adalah Bentuk Pelecehan Seksual yang Harus Dihentikan! Kamu Bisa Memulainya Lewat 6 Cara Ini
- Mendukung Sesama Perempuan Adalah Kewajiban, 5 Saran Ini Bisa Kamu Praktikkan untuk Para Perempuan di Sekelilingmu!
- Tak Selamanya Buruk, Menyerah Bisa Dipertimbangkan Sebagai Pilihan Paling Sehat dengan 2 Alasan Ini
- Yuk, Beri Pengertian pada Pasanganmu Kalau Penghasilan Istri yang Lebih Besar Bukan Masalah dengan 4 Cara Bijak Ini
- Rupiah Melemah Bikin Ukuran Tempe dan Tahu Mengecil? Siasati dengan Mengolahnya dengan 6 Resep Ini
[/su_box]
4. Balas komentar negatif mereka dengan mengunggah karya di media sosial
Seringkali para netizen yang gemar mengomentari diri kita dengan hal-hal berbau negatif, dikarenakan mereka gak kenal siapa diri kita yang sebenarnya. Mereka hanya melihat dan mengikuti proses atau perjalanan diri kita dari sebatas unggahan yang sering kita unggah di media sosial. Maka dari itu, lakukanlah hal yang sama dengan mengunggah karya yang pernah kita buat. Jelaskan pada caption bagaimana proses kita membuat karya itu serta tanggapan orang-orang yang pernah melihat hasil karya kita dalam dunia nyata. Bukankah, setiap karya memang harus dipamerkan guna menarik partisipasi orang lain agar mereka juga mau ikutan berkarya? Tentunya, ini berhubungan dengan karya yang positif ya, girls. Pasti deh, orang-orang yang suka berkomentar negatif itu akan merasa malu dengan sendirinya.
5. Hindari orang-orang yang memiliki logical fallacy atau kesesatan berpikir
Kesesatan berpikir yang sering dialami manusia itu gak jauh dari tujuan memenangkan debat dan membuktikan bahwa dialah yang paling benar, juga bahwa dia bisa menyerang pendapat atau pertanyaan lawannya dengan argumen-argumennya sendiri yang sering dimainkan. Hal ini seringkali muncul dalam komentar-komentar di media sosial sebagai bumbu yang akan meracuni orang-orang lain yang berpendapat dari berbagai sisi.
Pelaku logical fallacy ini akan merisaukan seseorang yang pernah berkomentar melalui komentar-komentar negatifnya, bahkan ada pula yang menyisipkan komentar negatif melalui kata-kata halus yang padahal menyesatkan. Tentunya munculnya pendapat dari pelaku kesesatan berpikir ini akan berdampak pada pengguna akun lain atau netizen yang kebetulan singgah di akun yang sedang ramai dikomentari tersebut.
Mengenal sedikit tentang logical fallacy, perilaku yang sering membuat kesal itu memiliki beragam bentuk, girls. Ada yang memiliki argumen yang mengacu pada anggapan populer, ada pula yang mengaitkan argumen dengan perasaan (emosi) mengasihani atau terkait dengan hari nurani, bahkan ada juga yang membuat argumen dengan pengalihan isu dari permasalahan utama, dan masih banyak lagi kesesatan berpikir lain yang sering dilakukan orang ketika berusaha memenangkan argumennya. So, jika kita gak ingin tertular perbuatan logical fallacy ini, maka ada baiknya kita menjauhi para pelakunya, girls!
6. Pahamilah bahwa komentar kritis itu berbeda dengan komentar nyinyir ataupun sinis
Cara membedakan mana komentar yang kritis dan sinis itu mudah, lho! Untuk komentar kritis, biasanya diungkapkan dengan alasan yang berdasar pada logika yang tepat, gagasan itu juga seringkali dijelaskan dengan pendapat dan pemberian masukan yang gak dipaksakan. Isinya biasanya pendapat yang sesuai fakta dan gak dilebih-lebihkan, serta bisa membuat orang lain berpikir kembali dengan runutan yang jelas dan tetap gak membuat ruwet pikiran.
Sedangkan komentar sinis, biasanya diungkapkan dengan kalimat yang terkesan memiliki sifat kebencian dan kecemburuan. Kerapkali komentar sinis juga mengungkapkan hal-hal yang berlebihan atau dilebih-lebihkan, dengan kata lain gak sesuai kenyataan. Ada pula yang memasukan unsur kalimat negatif untuk memancing kerusuhan dan reaksi negatif. Nah, kamu tentunya bisa dong, memahami komentar buruk seperti ini, girls?
Dengan menghapus orang-orang menyebalkan yang close minded dalam daftar pertemanan kita di media sosial, itu bisa menjadi salah satu cara untuk kita menempuh kebahagiaan.
7. Unfollow dan blokir akun media sosialnya!
Gak ada gunanya girls, berteman dengan orang-orang yang hobinya memberikan komentar negatif tanpa solusi dalam kehidupan kita. Lagipula, kamu harus ingat, bahwa teman sejati adalah mereka yang setia hadir dalam kehidupan nyatamu, bukan sebatas di media sosial saja. So, ketika ada banyak rundungan menghampirimu, jangan ragu untuk mem-block mereka. Biar kita gak usah terlalu sering dipersulit untuk memikirkan komentar negatif mereka, yang apalagi cuma mau menjatuhkan kita saja sebenarnya.
Selain ketujuh cara di atas, kamu bisa mempelajari jenis-jenis orang yang suka berkomentar negatif dengan mengobservasi unggahannya di media sosial atau bisa juga dilihat dari komentar-komentarnya itu. Dengan begitu, kamu akan langsung tahu reaksi apa yang akan muncul dari mereka ketika kamu mengunggah suatu hal di media sosial. Sehingga, kamu gak perlu merasa kaget lagi, apalagi ragu untuk menanggapi komentar-komentarnya, sebab kamu sudah lebih dulu mengetahuinya.