Mendukung Sesama Perempuan Adalah Kewajiban, 5 Saran Ini Bisa Kamu Praktikkan untuk Para Perempuan di Sekelilingmu!

Ada banyak kebaikan yang bisa kamu lakukan di dunia ini agar hidupmu menjadi lebih bermakna, girls. Salah satunya adalah dengan mendukung sesama perempuan agar bisa berkembang bersama-sama. Tentunya, sebagai manusia yang sama jenis kelaminnya, kita bisa lebih memahami perasaan dan kebiasaan perempuan lainnya, dibanding orang-orang yang berbeda jenis kelamin.

Apalagi kita terlahir dengan empati yang lebih kuat dan tajam ketimbang laki-laki. Sudah sepatutnya kita memanfaatkan hal tersebut untuk memberi dukungan kepada sesama perempuan agar bisa maju tak kalah dari kaum pria. Nah, jika kamu masih belum terbayang caranya, beberapa cara di bawah ini bisa jadi inspirasi, lho.

1. Menguatkan sesama perempuan, bukan menjatuhkan

Via Freepik.com

Ketika kamu mendengar teman perempuanmu disalahkan karena mendapat pelecehan, hal yang mesti kamu lakukan adalah terus merangkulnya. Kamu bisa menguatkannya dengan cara mengatakan bahwa pelecehan itu bukanlah salah temanmu, yakinkan padanya bahwa ia adalah korban yang gak layak disalahkan.

Selain itu, sebisa mungkin berhentilah untuk memberi komentar buruk pada teman perempuanmu. Sebab ujaran negatif hanya akan berujung penghakiman yang akan menjadikannya merasa sendirian di dunia ini. Perasaan itu juga akan membuatnya depresi dan susah mempercayai orang lain.

2. Memberikan kursi untuk perempuan yang membutuhkan di angkutan umum

Bayangkan jika kelak kamu sedang mengandung lalu kelelahan berdiri di transportasi umum, tapi gak ada satu orang pun yang peduli kepadamu termasuk para perempuan. Situasi seperti itu akan membuatmu kecewa dan sakit hati kan, girls? Makanya, berusahalah untuk bersikap peduli kepada sesama perempuan. Sebab, segala kebaikan yang kamu sebar, juga akan berdampak bagi sekitar dan akan kembali lagi kepadamu.

Cermati keadaan sekitar dan sigaplah memberikan bangkumu ketika kamu menemukan ibu hamil, perempuan pucat yang sedang sakit, ibu lansia dan paruh baya, atau perempuan lain yang membutuhkan bantuanmu. Tambahkan tingkat kesadaranmu dan kesampingkan egomu, yakinkan dirimu bahwa kamu dilahirkan di dunia ini dengan tugas untuk menolong orang lain. Ketika kamu sudah terbiasa gak berpura-pura tidur alih-alih cuek, inisiatif dan intuisimu akan semakin terasah dengan sendirinya.

[su_box title=”Editor’s Pick:”]

[/su_box]

3. Ikut bahagia ketika ia berprestasi, bukan merasa iri dan tersaingi

Via Freepik.com

Salah satu bentuk dukungan yang sekaligus bisa menjadikanmu pribadi yang lebih tangguh adalah dengan bertepuk tangan ketika temanmu mendapat kesuksesan. Misalnya, kamu dan temanmu sama-sama berjuang untuk memenangkan perlombaan menulis, lalu kemenangan jatuh kepada temanmu. Kamu gak perlu lantas berkecil hati dan menjadikannya lawan apalagi iri dengan penghargaan yang didapatkannya. Boleh-boleh saja jika kamu kecewa karena kamu gak berhasil menjuarainya, tapi hadirkan kekecewaan itu sebentar saja ya, girls.

Daripada terus-terusan kecewa, ada baiknya kamu jadikan itu sebagai pelajaran yang harus menjadikanmu berkarya lebih baik lagi. Selebihnya, kamu harus ikut merayakan keberhasilan temanmu dengan hati yang tulus dan peluklah dirinya! Sebab, persaingan yang sehat adalah ketika kamu bisa menerima kesuksesan orang lain dengan lapang dada dan hati yang besar. Lagipula, bukankah persahabatan itu lebih berdampak positif ketimbang bersaing yang gak sehat?

4. Selalu ada di sampingnya saat ia merasa terluka dan terpuruk

Via Freepik.com

Akan ada saatnya ketika teman perempuanmu bercerita tentang laki-laki yang menyakitinya. Hal yang bisa kamu lakukan adalah tetap membuatnya dapat berpikir positif dan menggunakan logika. Jangan lantas memanasi hatinya atau membiarkannya menjadi pendendam yang membuang-buang waktunya. Ajak teman perempuanmu untuk move on dengan berbagai kesibukan baru yang bisa membawanya kepada kesuksesan.

Alihkan kesedihan atau kekecewaan temanmu ke hal-hal yang lebih positif. Mungkin kalian sudah lama tidak melakukan hobi yang dulu menjadi kegiatan favorit kalian? Sekedar nonton atau main ke rumahnya untuk mendengar keluh kesahnya juga sudah cukup membantu temanmu bangkit dari keterpurukan, kok.

Kalau lawan bicaramu mendengar dengan sepenuh hati, beban pikiranmu menjadi ringan. Kalau kamu tambah ruwet, meski yang mendengarkanmu tadi seolah serius mendengar, berarti dia tidak benar-benar hadir untukmu. -Dee Lestari.

5. Berperilaku terbuka, jujur, dan siap mendengarkan

Via Freepik.com

Berhentilah untuk berpura-pura menjadi orang lain yang seakan sempurna dan layak menjadi inspirasi di depan teman perempuanmu kalau hidupmu masih berada dalam kepalsuan. Hadirlah sebagai dirimu sendiri yang yakin akan kemampuanmu sendiri. Lalu, ketika temanmu meminta saran atau sekadar ingin bercerita, berikanlah penilaian dan kesan yang jujur. Jangan lupa untuk memposisikan dirimu menjadi dirinya, ya. Dengarkanlah ceritanya dengan tulus. Kadang, seseorang hanya ingin didengar tanpa perlu dinilai hanya untuk mengurangi beban pikirannya.

Mendukung dengan kata-kata itu sangatlah mudah, tetapi mendukung dengan tindakan belum tentu bisa dan mau dilakukan orang lain untuk kita, dan sebaliknya. Memang, manusia dilahirkan dengan begitu banyak alasan yang kerapkali menghambat dan membatasi langkahnya untuk berbuat baik dan menolong sesama. Tapi, mau sampai kapan kita gak berbuat apa-apa untuk orang lain? Terlebih untuk sesama pewaris ketangguhan Kartini, untuk kami, kaum perempuan.

Siti Annisa

Bagian dari spektrum!

No Comments Yet

Comments are closed