Biar Pintar Berbahasa Asing, Cobain 4 Metode Pengajaran Dual Bahasa Untuk Si Kecil Ini

Memiliki anak yang pandai berkomunikasi adalah hal yang patut disyukuri. Apalagi kalau ia bisa menguasai bahasa lain selain Bahasa Indonesia. Pasti bangga banget kan, Ma? Mampu berbahasa asing bukan cuma menyenangkan tapi juga nilai plus untuk si kecil, loh. Terlebih zaman sekarang yang arus globalisasinya semakin pesat, mau gak mau anak-anak harus mampu berkomunikasi dalam bahasa asing sejak usia dini. Dilansir dari bilingualkidspot.com, Mama bisa mulai mengajarinya dari sekarang dengan 4 metode pengajaran di bawah ini, nih.

1. Fokus untuk berbicara satu bahasa asing dimana pun berada

via unsplash

Ketika Mama konsisten berbicara dan berkomunikasi dengan menggunakan satu bahasa tertentu, si kecil akan lebih mudah meniru dan belajar sehingga ia tidak akan bingung bahasa mana yang harus ia gunakan untuk berbicara sehari-hari. Kekurangan dari metode ini, adalah jika si kecil hanya berbicara bahasa asing dengan Mama, nanti ketika ia berkomunikasi dengan orang lain mungkin ia akan jadi sedikit bingung dan menjadi lebih pasif karena tidak begitu memahami apa yang orang lain katakan padanya.

2. Menggunakan dua bahasa berbeda antara di rumah dan sekolah

via unsplash

Ini adalah metode kebalikan dari poin satu. Ketika di rumah, Mama membiasakan untuk berkomunikasi dengan bahasa pertama. Tapi ketika di sekolah, bahasa yang digunakan si kecil berganti dengan bahasa kedua. Keuntungannya adalah anak akan lebih cepat menguasai 2 bahasa sekaligus. Sedangkan kekurangannya adalah si kecil akan cenderung kurang percaya diri menggunakan bahasa kedua karena kemungkinan belum benar-benar fasih menggunakannya. Sehingga jika si kecil tidak berbicara dengan cukup baik, teman-temannya dapat mengambil kesalahan tersebut dan dijadikan bahan ejekan.

3. Menggunakan bahasa yang berbeda sesuai situasi

via unsplash

Mirip dengan metode poin 2, metode ini akan berjalan menyesuaikan dimana dan dengan siapa si kecil sedang berkomunikasi. Jika yang dihadapinya orang tua, maka ia akan berbicara sesuai bahasa pertama yang diajarkan di rumah. Sedangkan jika sedang berada diluar rumah, berjalan-jalan, atau sekolah si kecil akan berbicara sesuai bahasa lawan bicara mereka agar keduanya dapat saling mengerti satu sama lain. Atau bisa juga belajar bahasa asing sesuai dengan jadwal hari yang telah ditentukan. Misalnya khusus hari minggu harus menggunakan bahasa asing. Keuntungannya adalah anak akan belajar lebih cepat karena sudah mengerti siapa lawan bicaranya. Sedang kekurangannya mungkin si kecil akan merasa kebingungan karena bahasa yang selalu berubah-ubah setiap waktunya.

4. Menggunakan dua bahasa sekaligus untuk percakapan sehari-hari

via unsplash

Metode ini bisa Mama terapkan jika si kecil sudah mengerti setidaknya satu sampai dua kata bahasa asing. Sehingga si kecil akan mengerti dan mulai mengikuti bahasa yang Mama ajarkan. Jadi sebisa mungkin Mama menggunakan dua bahasa sekaligus untuk percakapan sehari-hari. Keuntungannya adalah anak akan belajar lebih alami karena menggunakannya sehari-hari dan hal itu tidak membuatnya merasa terpaksa berbicara bahasa asing. Kekurangannya adalah kemungkinan anak akan lebih menyukai satu bahasa dan menggunakan bahasa lainnya hanya sebagai pelengkap saja.

Kunci pentingnya adalah Mama harus konsisten dan sabar, sehingga si kecil pun akan berkomunikasi dengan dual bahasa tanpa harus merasa terpaksa. Karena manfaat jangka panjang yang akan didapat lebih lebih besar daripada kesulitan yang akan sekarang Mama hadapi saat mengajarkan si kecil berbicara dual bahasa.

Siti Yulianingsih

half of a storyteller. unstoppable.

No Comments Yet

Comments are closed