Menjual Radio Vintage dengan Konsep yang Keren, Brand Lokal Ini Sukses Go International

Jika kamu berpikiran bahwa radio adalah barang elektronik yang kerangkanya hanya bisa dibuat dari bahan metal, pasti kamu belum pernah mendengar brand yang satu ini. Datang dari Temanggung, Jawa Tengah, produk radio kayu yang diberi nama Magno ini menunjukkan hal yang unik dan berbeda. Dengan desain vintage dan mengusung visi peduli akan kelestarian alam, Magno berhasil menjadi produk radio yang gak hanya sukses secara lokal, tapi juga sudah punya pangsanya sendiri di luar negeri.

Dibandrol dengan harga sekitar EUR 260 atau sekitar 5,2 juta rupiah di Eropa, produk radio yang keren ini, laku keras di kalangan pecinta benda-benda antik. Hal ini wajar, mengingat selain desainnya yang bagus, bahan-bahan pembuatan radio ini pun berasal dari berbagai pohon yang tumbuh di Indonesia, seperti pinus, mahoni dan sonokeling yang membuat resonasi suara yang dihasilkan terdengar sempurna. Selain suaranya yang jernih, Radio Magno juga punya beberapa pilihan desain, lho:

1. Radio IKoNO

via magno-design.com

2. Radio KuBO

via magno-design.com

3. Radio ReKTO

via magno-design.com

4. Radio MiKRO

via magno-design.com

Awalnya radio vintage ini merupakan prototype produk tugas akhir dari penciptanya, Singgih Susilo Kartono. Ia merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Di kota kelahirannya di Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, ia lalu mengembangkan bisnisnya dengan tenaga kerja yang berasal dari tempat tersebut juga. Dengan pengalaman mengolah kayu, para pekerja di bengkel Magno juga diberikan pelatihan intensif agar bisa menghasilkan produk radio yang berkualitas ekspor.

Memulai usaha pada tahun 2005, kini bisnisnya ini sudah merambah ke pasar internasional. Sekitar 5% hasil produksi dijual untuk pasar dalam negeri seperti Jakarta, Bandung, Bali, dan beberapa daerah lainnya. Sedangkan 95% sisanya, diekspor ke negara lain seperti Amerika Serikat, Brasil, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, Australia, Selandia Baru dan hampir semua negara Eropa, .

Bukan cuma radio, Magno juga memproduksi barang-barang lain dari kayu seperti stationery, mainan, small function stuff, hingga jam, lho. Kalau kamu termasuk penggemar benda-benda unik yang ramah lingkungan, kamu bisa cari tahu lebih lanjut di website-nya ini. Menggunakan bahan utama kayu, sejauh ini produksi Magno telah mengonsumsi kurang dari 0,5 hektar hutan. Namun jangan khawatir, Magno juga telah melakukan aksi peduli lingkungan dengan mendistribusikan sekitar 1.000 pohon muda setiap tahun untuk warga desa untuk ditanam di tanah mereka. Dengan cara ini populasi pohon 10 sampai 15 hektar hutan dapat meningkat. Keren, kan?

Kerja keras yang dilakukan Singgih selaku pencipta radio vintage ini sangat membuahkan hasil. Selain karena produknya telah go international, ia sendiri pun sudah banyak menerima penghargaan internasional. Singgih menunjukkan bahwa bersungguh-sungguh dan bersabar akan mencapai hasil maksimal!

Nurmarliana

Smile is her favorite magic. If you have one tell her through Instagram @liannurma.

No Comments Yet

Comments are closed