Dengan semakin berkembangnya teknologi, sekarang udah gak aneh lagi ngelihat orang kerja di mana saja secara remote alias tanpa harus masuk kantor setiap hari. Rata-rata jenis pekerjaan seperti ini sifatnya adalah freelancing. Dikenal sebagai pekerjaan yang dinamis dan fleksibel, gak heran freelancing menarik minat banyak anak muda untuk terjun di dalamnya. Sekilas sih, emang kelihatan enak banget. Tapi sebelum memutuskan jadi freelancer, gak ada salahnya buat cari tahu dulu pro kontranya berikut ini:
1. Tempat Kerja
Pro
Komitmen utama yang diperlukan saat kita bekerja lepas sebagai freelancer adalah tugas selesai tepat waktu. Bukan absensi, kehadiran, dan sejenisnya. Pokoknya selama kita bisa memenuhi deadline tepat waktu, bebasin deh, mau ngerjain jobdesk di mana saja.
Kontra
Meski kita bisa bekerja sambil diam di rumah, gak jarang rasa bosan membuat kita mencari suasana kerja yang lebih fresh untuk mengejar deadline. Kalau kita pintar-pintar memilih, kita bisa bekerja di perpustakaan atau taman yang relatif irit ongkos. Tapi kalau tiap kerja harus diem di kafe? Duh, hati-hati saldo tabungan habis sebelum gajian.
2. Kompensasi
Pro
Karena gak ada sistem gajian yang rutin. Enaknya jadi freelancer, kita bisa menentukan sendiri kapan mau menerima upah. Jadi bisa dipas-pasin sama anggaran keuangan yang sudah kita buat sebelumnya. Ini bakal bermanfaat banget buat mengatur siklus keuangan dengan baik.
Kontra
Saat kita memutuskan untuk jadi freelancer, kita harus tahu kalau metode pembayaran upah yang akan diterima kemungkinan dilakukan by project. Jadi term-nya pun bisa menyesuaikan. Bisa bulanan, per tiga bulan, atau bahkan mengikuti progress pekerjaan yang kita garap. So, mungkin kita gak akan dapat gaji bulanan seperti karyawan pada umumnya.
3. Waktu Kerja
Pro
Seperti yang disebutkan pada poin nomor satu, kerja jadi freelancer membebaskan kita untuk bekerja di mana saja. Waktunya pun demikian. Jadi gak ada tuh, istilah kerja 9 to 5. Kamu bebas memilih jam kerja yang paling sesuai sama rutinitasmu.
Kontra
Di balik kebebasan memilih jam kerja, ada risiko keteteran kalau kita menunda-nunda pekerjaan karena keenakan santai-santai. Jadi untuk menyiasatinya, benar-benar perlu komitmen yang kuat dalam mematuhi jadwal yang sudah kita buat sendiri.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Agar Tetap Profesional, Perhatikan 7 Etika Berkirim Email Soal Pekerjaan Berikut Ini
- Hai Freelancer, Saat Menentukan Harga Jasamu Apa Kamu Sudah Mempertimbangkan 4 Hal Ini?
- Gak Ada Lagi Istilah Panik, 5 Tips Mempersiapkan Diri Ini Bikin Presentasi Di Kantor Berakhir Mulus dengan Sempurna
- Kenapa Pertemanan Sehat di Kantor Itu Penting? 3 Fakta Ini Bisa Membantu Kamu Menemukan Jawabannya
- Dikenal Karena Prestasi, Ini 3 Cara Dongkrak Karir dengan Membangun Personal Branding yang Baik
[/su_box]
4. Peluang Berkembang
Pro
Namanya juga freelancer, secara umum kita gak terikat sama satu perusahaan. Begitu pekerjaan kita selesai, kita bisa langsung mencari proyek dari perusahaan lain. Ini bakal membuat kemampuan semakin berkembang karena bisa mencicipi berbagai jenis pekerjaan dari perusahaan yang berbeda-beda.
Kontra
Di sisi lain, ini membuat kita ‘digantung’ alias gak punya pijakan karir yang pasti. Beda sama karyawan kantoran yang sudah ada jenjang karir pasti, memutuskan jadi freelancer mengharuskan kita lebih struggle mengembangkan karir secara mandiri.
Pekerjaan apapun pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. So, ketimbang menaruh ekspektasi yang terlalu tinggi, mending siapkan diri untuk beradaptasi. Jadi kamu akan siap bekerja di situasi apapun.