Beberapa tahun ke belakang menjadi influencer telah menjadi tren tersendiri. Dengan berbagai keunikan di dalamnya, para pembuat konten telah membangun posisi tawar yang kuat dalam pemasaran produk serta menarik brand-brand untuk melibatkan mereka ke dalam strategi marketingnya. Dengan pengaruh yang semakin besar, para pengiklan pun mulai berebutan bekerja sama dengan mereka. Daya tarik ini secara gak langsung membuat banyak orang ‘tergoda’ buat menjadi influencer. Kamu ingin menjadi salah satunya? Kamu bisa mulai dengan mengetahui beberapa hal berikut ini:
1. Ada Kesempatan untuk Menjadi Micro Influencer yang Berpengaruh
Daya pikat “Instafame” yang membuat siapapun berkesempatan untuk terkenal di Instagram, telah mendorong terciptanya kategori micro influencer. Apaan tuh? Micro influencer adalah orang dengan jumlah follower 50.000 hingga 200.000 pengikut. Meski terbilang sedikit, menariknya pengikut mereka cenderung memiliki setia dan sangat aktif. Otomatis hal ini membuat mereka menjadi investasi yang menarik bagi pemasar. Gak heran jika banyak brand yang melakukan endorse pada micro influencer ini.
2. Menjadi Influencer Bisa Dimulai dari Kegiatan Sehari-hari
Gak melulu harus dibayar untuk sebuah promosi brand, menjadi seorang influencer juga bisa dimulai dengan mengajak orang-orang mengikuti kegiatan mereka. Untuk itu, penting banget buat memperlihatkan hal-hal positif yang dilakukan setiap hari. Karena bisa saja orang mengalami kendala-kendala dalam kegiatan tertentu, dan kamu punya solusi untuk hal tersebut. Penawaran akan sebuah solusi, bakal bikin akunmu beda dari yang lain, dan menarik perhatian warga net.
3. Awali dengan Rekomendasi Produk yang Telah Kamu Pakai
Dari bangun tidur sampai tidur lagi, kita menggunakan begitu banyak produk. Jika kamu merasa ada produk tertentu yang sangat bagus dan merasa terbantu karena produk tersebut, kenapa tidak merekomendasikannya kepada orang lain dengan menjadi influencer? Karena bisa saja itu adalah solusi bagi orang-orang yang punya permasalahan yang sama denganmu. Jadi dalam mencari konten pun, kamu gak perlu jauh-jauh, cukup cermat saja dalam melihat potensi yang ada dalam kegiatan sehari-hari.
4. Kamu Bisa Membuat Banyak Konten Asalkan Jeli
Keberhasilan menjadi influencer tidak memerlukan gelar pendidikan atau keahlian teknologi yang tinggi. Sebaliknya, kesuksesan mereka datang dari kejelian membuat konten dan interaksi dengan para followers-nya. Sehingga gak heran jika micro influencer ini disebut ‘creator‘ yang membuat konten berdasarkan umpan balik langsung dari para pengikut. Mereka sadar untuk apa orang-orang mem-follow mereka, dan mereka berusaha untuk menyediakan konten yang ditunggu-tunggu oleh para followers tersebut. Apalagi mereka juga biasanya sharing sesuatu dengan gaya bercerita yang memiliki dampak lebih signifikan daripada kampanye produk yang sangat terstruktur.
Meskipun skala micro influencer mungkin lebih kecil, tapi peluang untuk optimasi lebih besar. Sehingga menjadi influencer dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemauan meski dengan modal terbatas. Jadi, apakah kamu tertarik menjadi influencer?