Perempuan dengan segudang pengalaman ini layak dijadikan panutan, terutama buat kamu yang sedang menuntut ilmu dan ingin berkarir di industri komunikasi. Gimana nggak, sudah lebih dari 20 tahun lamanya Devy Yheanne menjadi praktisi komunikasi yang andal di Indonesia, lho. Terlebih saat ini ia sedang mantap menduduki posisi Country Leader of Communications & Public Affairs di salah satu perusahan terbesar di dunia. Tentu, keberhasilannya dalam berkarir tak diraihnya dengan mudah. Banyak lika-liku harus dijalani olehnya untuk mampu mencapai posisi yang ia jabat saat ini. So, pantengin terus profil dan kisah perjalanan dari Bu Devy berikut ini, yuk!
(Twitter/@dyheanne)
Siapa yang menyangka kalau awalnya Bu Devy mengenyam pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk studi ilmu kehutanan yang lalu memotivasinya untuk melanjutkan studinya di bidang pemasaran dan ilmu komunikasi. Berawal dari pandangannya terhadap strategi marketing dan komunikasi yang masih kurang tepat diimplementasikan oleh banyak perusahaan di Indonesia, keputusannya untuk melanjutkan studi dengan jurusan kuliah yang sangat berseberangan itu didasari pula oleh kecintaannya terhadap dunia menulis dan membaca. Benar saja, setelah Bu Devy mengantongi banyak pengalaman sebagai praktisi ilmu komunikasi, ia bisa turut berkontribusi dengan membangun kesadaran sejak dini kepada masyarakat dan industri untuk menganggap serius permasalahan lingkungan.
Sebelum fokus bekerja di bidang Communication & Public Affair, wanita lulusan program pascasarjana Manajemen Pemasaran ini sempat bekerja sebagai reporter dan penyiar radio di PRO FM (103.3 FM) semasa kuliah. Saat itu, ia ditugaskan untuk mendalami dan menjalankan program lingkungan SIKLUS bekerja sama dengan WWF Indonesia Programme pada tahun 90-an. Di masa yang sama, Bu Devy juga ikut bergabung dengan RMI-DIFERS (The Indonesian Institute for Forestry and Environment Research and Service) yang juga fokus terhadap permasalahan lingkungan dan terpusat pada riset lingkungan hidup serta sumber daya hutan. Tekad dan minatnya yang kuat bisa menjadi inspirasi buat kita bahwa dengan keyakinan dan niat, siapapun bisa meraih cita-citanya asal mau konsisten berusaha.
“Selain minat yang sangat tinggi terhadap masalah lingkungan, saya juga memiliki minat dalam hal menulis dan membaca. Kedua minat tambahan tersebut juga mendukung (salah satu) pekerjaan awal saya (saat masih kuliah) sebagai reporter dan penyiar radio.”
Posisi yang dijabatnya saat ini ialah mengemban tugas untuk mengelola kegiatan komunikasi dan urusan publik di PT Johnson & Johnson Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ia memiliki kewajiban untuk menunjang 4 sektor bisnis utama perusahaan, yaitu Consumer, Pharmaceutical, Vision Care, serta Medical Device. Dengan tekad yang bulat, Bu Devy meyakinkan dirinya bahwa ilmu dan pengalaman yang didapatkannya selama ini mampu memberikan kontribusi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu kesehatan. Wah, pastinya bukan hal yang mudah untuk dilakukan, ya!
Tak hanya sampai di situ, lho. Bu Devy yang pernah bekerja di beberapa perusahaan swasta terkemuka di Indonesia juga sempat memperdalam ilmunya di dunia farmasi. Ia juga banyak berpengalaman dalam menghadapi isu-isu kesehatan, baik yang terkait fisik maupun mental. Devy dan timnya kerap membuat beragam acara tentang penyuluhan kesehatan untuk memperkenalkan isu-isu kesehatan tersebut kepada masyarakat. Ia tak segan-segan menggelar kampanye yang dinamakan Panggung Kampung Sehat (PANGKAS) yang berkolaborasi dengan Pemda DKI Jakarta pada 2017 lalu. Hebatnya, program tersebut berhasil mendapat penghargaan Silver Award for Media Category untuk Best Use of Special Events & Stunt/Live Advertising dalam Citra Pariwara 2017. Patut banget dijadikan panutan dan diacungi jempol, nih!
Tanggung jawabnya yang berkaitan dengan komitmen perusahaan untuk mengayomi kesehatan masyarakat membuatnya menjadi pribadi yang tangguh. Terlebih ketika ia menjalani tugas sebagai seorang Country Leader of Communications & Public Affairs saat ini, yang mengharuskannya selalu aktif membuat program penyuluhan kesehatan masyarakat melalui berbagai jenis media. Belum lagi, adanya hasrat dan upaya perusahaan untuk memecahkan masalah dan menangani tantangan kesehatan global yang kompleks tentu semakin membuat Bu Devy merasa tertantang dan giat mengolah strategi komunikasi agar dapat memberikan dampak yang positif terutama untuk kalangan masyarakat.
Salah satu kewajiban yang juga menjadi tugas Bu Devy terkait isu kesehatan ini adalah mengajak masyarakat untuk cepat tanggap dalam menghadapi wabah penyakit berbahaya, diantaranya: penyakit TB (penyebab kematian nomor 1 di Indonesia) dan mental health. Selain itu, ia juga bertugas meyakinkan masyarakat agar sigap memberdayakan masyarakat untuk melindungi diri dan keluarga dari segala macam penyakit yang ada, baik penyakit secara fisik maupun mental.
Untuk mencapai posisinya saat ini, Bu Devy harus menjalani serangkaian pengalaman yang sangat berharga, mulai dari menemukan cintanya di bidang permasalahan lingkungan dan kehutanan hingga mendalami ilmu pemasaran. Ia kemudian mengalihkan fokus studinya ke ilmu komunikasi dengan harapan dapat menjadi komunikator yang aktif dan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat.
Sebagaimana keseriusan kerja yang dilakukan Bu Devy untuk dirinya sendiri, loyalitas dan keseriusannya dalam menerapkan ilmunya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang berniat memutuskan profesi seperti apa yang ingin dipilih dan didalami. Bukan hanya untuk pengembangan pribadi, tapi juga dapat bermanfaat bagi banyak orang.
5 USEFUL TIPS
- Menjadi praktisi di bidang Communications & Public Affairs harus mampu membuat perencanaan strategis dan penyampaian komunikasi internal dan eksternal yang baik.
- Kemampuan soft-skill juga tak kalah penting, kamu harus memiliki keterampilan interpersonal (menangani dan membaca karakter orang) sebelum memutuskan dan mengeksekusi perencanaan strategis komunikasi yang perlu diterapkan.
- Diperlukan juga hard skill yang dapat dilatih secara rutin mulai dari sekarang, seperti mampu berbahasa asing secara tertulis dan lisan, serta sanggup memimpin suatu kelompok dan ahli membina relasi.
- Keahlian untuk berpikir kreatif untuk mengatasi suatu krisis masalah juga diperlukan untuk kamu yang hendak bekerja di bidang Communications & Public Affairs.
- Kamu juga harus memanfaatkan logika sebanyak-banyaknya dan sebaik-sebaiknya untuk melakukan riset dan menganalisis suatu pemberitaan di media massa. Serta kejujuran dan kredibilitas yang tinggi haruslah menjadi modal utama yang harus terlebih dulu kamu kantongi.