Memulai sesuatu dan keluar dari zona nyaman itu emang seringkali terdengar menyeramkan. Belum lagi saat melalui proses yang sering bikin kita meragukan diri sendiri. Kamu gak sendirian, kok! Banyak orang-orang di luaran sana yang juga berada di posisi yang sama.
“Build Your Own Door” merupakan tema yang diusung Resonation 2018, sebuah event yang bertujuan menjadi tempat para perempuan se-Asia Pasifik untuk berkumpul, saling terhubung dan belajar, mengisi ulang energi dan kembali terfokus, serta menemukan kembali jati diri yang sebenarnya melalui sebuah perjalanan kehidupan. Diselenggarakan di The Kasablanka, Jakarta, pada Sabtu (1/12) lalu, Resonation 2018 juga mengajak perempuan Indonesia untuk berani mengungkapkan aspirasi dan mewujudkan segala impiannya.
Terinspirasi Melalui Cerita yang Dibagikan
Acara ini dibuka dengan tema “Inspired”, di mana Jenny Jusuf sebagai pembuka sesi menceritakan pengalaman karirnya. Kala itu, Jenny bercerita tentang keputusannya pindah ke Bali yang serta-merta memengaruhi perjalanan karirnya saat itu. Lalu, beranjak ke sesi berikutnya di mana Gretta Van Riel juga menceritakan segala upayanya membuka peluang ketika memutuskan untuk memulai bisnis startup yang dikendalikannya hingga saat ini. Acara diskusi ini semakin mengalir dan terasa atmosfernya ketika sesi panel bersama Eka Sari Lorena, Grace Natalie, dan Stefanie Kurniadi, dimulai. Bagaimana tidak, dalam sesi ini tiga perempuan kuat dan berani menentukan jalannya tersebut juga mengajak para perempuan Indonesia untuk tidak takut menggebrak dunia. Terlebih dengan keahlian dan karya yang kita miliki.
“If you are not embarassed by the first version of your product, you’ve launched too late” – Reid Hoffman
Pada sesi tersebut, Eka Sari Lorena yang merupakan seorang pemimpin perusahaan angkutan darat terbesar di Indonesia, juga menceritakan perjalanan karirnya. Begitu pula dengan Grace Natalie, seorang mantan jurnalis yang kini berprofesi sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia, juga menceritakan bagaimana akhirnya ia memilih untuk terjun ke dunia politik yang sangat berseberangan dengan dunia jurnalisme. Cerita yang sama tentang napak tilas karir juga dibagikan oleh Stefanie Kurniadi, seorang arsitek yang mantap menjadi salah satu founder salah satu perusahaan kuliner terbesar di Indonesia.
Melepas Rasa Cemas, Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Dalam sesi kedua, para peserta diajak untuk saling mengeluarkan unek-uneknya terkait hal apa saja yang membuat mereka seakan tak berani atau merasa kurang mampu untuk mewujudkan impiannya. Pada sesi bertemakan “Released”, seluruh peserta diajak untuk saling bertukar pikiran satu sama lain dengan didampingi puluhan Indonesian Women Leaders yang sanggup memberikan solusi yang agaknya tepat untuk kita lakukan, terutama dalam proses pemberdayaan diri demi mewujudkan impiannya.
Semakin yakin dengan mantra “Anything is Possible”
Selanjutnya, kolaborasi dalam sesi “Renew” antara Maya Hasan selaku musisi dan harpis Indonesia yang namanya sudah go international, bersama Idil Ahmed, pengarang buku Getting out of Your Way dan Manifest Now, semakin menjadikan para peserta diskusi lebih percaya diri dan yakin akan kemampuan yang mereka miliki. Dalam sesi ketiga ini, para peserta diberi bekal cerita-cerita dan solusi yang inspiratif, sehingga bisa mengubah pola pikir agar yakin bahwa mereka mampu melakukan semua hal yang ingin dilakukan dan siap melangkah untuk memulai jalan yang mereka inginkan.
Dengan kata lain, menggunakan mantra “Anything is Possible” tentunya dapat meningkatkan spiritualitas dan semangat yang kamu miliki, terlebih ketika hendak memulai karir dengan jalan yang sudah kamu rancang. Jika kamu berani dan mau mencoba segala hal, segalanya pun akan mungkin terjadi. Memang, kemungkinan itu layaknya dua sisi mata uang, di mana kamu bisa mendapatkan kemungkinkan yang sebaik-baiknya, maupun kemungkinan yang terburuk. Akan tetapi, jika kamu mau meyakinkan dirimu dan berupaya dengan tangguh dan sepenuh hati, bukanlah hal yang tidak mungkin juga, jika impianmu kelak dapat terwujud.
Memberdayakan diri sendiri dalam upaya meraih impian adalah hal yang paling membanggakan sepanjang masa. Melalui proses yang tak selalu mudah, kamu akan bertemu dengan hasil yang mungkin saja indah. Sebab, kita tidak pernah tahu, sudah sejauh mana diri kita berproses untuk menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Namun, dengan tangan dan kaki yang tak pernah berhenti berusaha juga pikiran dan rasa yang tak pernah lelah untuk berbagi, kita bisa menjadi pribadi yang sanggup berpengaruh dan bermanfaat untuk banyak orang.
“Aku selalu percaya kalau semua “perang” itu dimenanginya di hati. Kita bisa pintar banget dan tahu segala macam, tapi kalau dari kitanya banyak keraguan, itu bakal menghalangi kita.” – Nina Moran, founder Resonation