Girls, pernahkah kamu disiulin sekelompok laki-laki saat sedang berjalan di suatu tempat? Jika pernah, tahukah kamu kalau itu adalah bentuk lain dari pelecehan seksual yang dinamakan catcalling?
Dikenal juga sebagai street harassment, pelecehan ini biasanya disamarkan melalui bentuk pujian. Objeknya umumnya adalah postur tubuh perempuan yang dianggap menarik perhatian. Terbilang dianggap wajar, sebenarnya catcalling ini harus segera dihentikan, lho. Tidak hanya melanggar norma kesopanan, tindakan ini juga bisa mengarah ke bentuk pelecehan yang lebih besar lagi jika dibiarkan begitu saja.
Sayangnya, di tengah upaya menghentikan kebiasaan buruk ini, masih ada saja komentar-komentar yang kurang suportif, nih. Misalnya, “Alah, digodain gitu doang marah. Sok cantik!” Atau “Lebay banget sih, digituin aja sampai posting di medsos!”. Padahal menjadi objek catcalling bukan hal yang bisa disepelekan, lho.
Meskipun tidak sampai pada perbuatan menyentuh langsung ke tubuh korban, perilaku ini tetap membuat rasa tidak aman dan tidak nyaman dalam pikiran dan perasaan korban. So, alangkah baiknya kita membuat respon positif atas usaha penghentian habit yang satu ini. Gak usah muluk-muluk, kita bisa melakukannya lewat beberapa hal di bawah ini:
1. Menelpon atau berpura-pura menelpon seseorang
Kamu merasa sangat terganggu dengan perbuatan catcalling itu namun malas meresponnya? Segeralah ambil ponselmu dan berpura-puralah menelpon seseorang. Tingkatkan volume suaramu agar terdengar bahwa kamu gak takut dengan mereka.
Jika respon ini yang kamu berikan, para catcaller biasanya akan merasa dirinya berhasil menggodamu. Dia akan berceletuk kepada temannya sambil tertawa-tawa. Dia juga akan merasa bahwa perbuatan seperti ini adalah hal yang lumrah, karena toh perempuan yang digodanya gak marah sedikitpun.
2. Lakukan kontak mata, tegur secara tegas
Jika kamu berani dan kondisinya memungkinkan, atau kalau jumlah catcaller itu gak terlalu banyak, kamu bisa menggunakan keberanianmu untuk menegurnya dengan tegas namun tetap tenang. Kontrol emosimu untuk menghindari feedback jahat dari si catcaller itu. Misalnya, dengan mengatakan, “Berhenti ngomong begitu. Itu nggak sopan!” dan jangan lupa lakukan kontak mata dengan si pelaku juga ya, girls!
Kalau kamu berani menegurnya dengan tegas, kemungkinan para catcaller itu akan merasa bahwa kamu gak takut sama mereka. Tapi, lihat dulu berapa jumlah catcaller yang menggodamu itu. Jika dia hanya seorang diri dan kebetulan kamu berada di kawasan yang ramai orang, kamu bisa bertindak demikian. Nah, kalau jumlahnya banyak, kamu harus lebih hati-hati. Sebab, mereka bisa saja mengeroyokmu apalagi jika kamu sedang berada di tempat yang sepi.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Nggak Semua Orang Setuju Body Shaming, 5 Hal Ini Bisa Mengubah Kebiasaanmu Mengomentari Fisik Seseorang
- Jadi Cewek yang Lebih Strong dengan Menonton 5 Film dengan Karakter Perempuan yang Inspiratif Abis Ini
- Euforia Hari Kemerdekaan, Saatnya Terapkan 6 Sikap Nasionalis dalam Kehidupan Sehari-harimu dengan Cara Sederhana Ini, Yuk!
- Sama Pentingnya, 7 Solusi Bijak Ini Dapat Membantu Mama Mengurus Anak dengan Optimal Meski Harus Berkarir Di Luar Rumah
- Orang Terdekatmu Mengalami Gangguan Kecemasan? Yuk, Pahami dan Hadapi dengan 6 Cara Ini!
[/su_box]
3. Tidak melontarkan sumpah serapah
Kamu gak perlu lantas mencaci-maki pelaku dengan kata-kata kotor atau sumpah serapah. Sebab, yang bisa membahayakan adalah jika si pelaku marah dan cemoohmu bisa menjadi bumerang untukmu. Salah-salah, bukannya kamu berhasil menunjukkan keberanianmu, tapi para catcallers malah mengira kamu takut dan hanya bisa berteriak-teriak saja.
Tidak hanya melanggar norma kesopanan, tindakan ini juga bisa mengarah ke bentuk pelecehan yang lebih besar lagi jika dibiarkan begitu saja.
4. Pergi dan lewati begitu saja
Kalau kamu merasa gak aman dengan jumlah pelaku yang cukup banyak atau malas meladeni mereka, kamu bisa langsung pergi meninggalkan mereka. Biar seakan-akan kamu gak peduli dengan apa yang dilakukan para pelaku itu. Namun biasanya, cara seperti inilah yang juga menjadikan catcalling sebagai perbuatan yang wajar atau gak perlu disanksikan.
5. Melapor, beri tahu teman atau polisi terdekat
Ada baiknya kamu menceritakan pelecehan yang kamu alami kepada orang terdekatmu. Sebab, biasanya setelah bercerita dan didengarkan, kamu akan bisa merasa lebih tenang. Kamu juga bisa melaporkannya kepada polisi terdekat apabila perlakuan yang kamu dapati sangat mengganggumu. Setelah itu, biarkan polisi yang memberi tindakan lanjutan.
Oh iya, jika sempat potret wajah pelaku catcalling itu ya, girls. Foto wajahnya bisa menjadi bahan untuk penyelidikan dan peneguran selanjutnya.
6. Bagikan pengalamanmu di social media
Dengan membagikan pengalamanmu di media sosial, berarti kamu juga menjadi bagian penting dalam melawan catcalling bersama orang-orang yang belum aware akan pelecehan seksual di jalanan. Selain itu, kamu juga bisa memberi banyak informasi tentang aktivitas yang biasanya diremehkan oleh banyak orang ini kepada masyarakat yang belum paham. Sebab, pengaruh yang disebarkan melalui media sosial itu bisa menjalar hingga ke pelosok negeri bahkan dunia!
Setelah menerapkan beberapa hal di atas, yuk ajak teman-temanmu untuk berempati dan berhenti menormalisasi catcalling, girls! Gak ada salahnya juga jika kamu memberi pemahaman untuk mereka bahwa komentar yang menyalahkan atau meremehkan korban akan memberikan dampak negatif seperti trauma, merasa tidak didukung, kurang percaya diri, terlebih menghakimi dirinya sendiri. Juga, apapun yang kamu lakukan ketika menghadapi perbuatan catcalling, kamu harus tetap mengutamakan keselamatan dan keamananmu, ya!