Mengonsumsi makanan ber-MSG (Monosodium Glutamate) yang bisa memberikan rasa gurih pada makanan, adalah hal yang sulit dihindari. Sayangnya di balik sensasi umami yang ditimbulkan tersebut, beberapa orang percaya bahwa MSG atau micin ini berbahaya buat tubuh dan wajib banget buat dihindari. Gak heran kan, kalau pas masih kecil dulu, orangtua kita gak pernah absen mengecek ada tidaknya MSG dalam jajanan atau camilan yang kita makan.
Tapi apa memang MSG se gak aman itu? Atau jangan-jangan kita aja yang terlalu paranoid sama essence yang lezat ini? Supaya gak salah kaprah, mendingan kita baca fakta-fakta menarik soal MSG yang sayang untuk dilewatkan di bawah ini, yuk.
1. Kontroversi MSG
Sebuah surat bertajuk ‘Chinese Restaurant Syndrome’ dalam New England Journal of Medicine yang ditulis oleh Dr. Robert Ho Man Kwok tahun 1968, mengemukakan bahwa chinese food yang saat itu dikonsumsi di Amerika Serikat membuatnya pusing, nyeri di bagian leher, hingga jantung berdebar-debar.
Publikasi yang menggunakan pengalaman personal ini mulai menarik perhatian khalayak ramai. Berpuluh-puluh tahun berlalu, hipotesis yang belum kuat terbukti ini menjadi awal mula ketakutan terhadap MSG bagi masyarakat hingga sekarang.
2. MSG di Indonesia
Jika di Amerika Serikat penggunaan MSG dikenal dalam sejumlah makanan khas China atau chinese food, kandungan MSG di Indonesia dapat ditemukan dalam aneka macam snack, makanan instan, dan makanan yang dijual kaki lima bahkan restoran.
Tidak hanya dalam makanan kemasan saja, kandungan Glutamat secara alami juga ditemukan pada keju, tomat, dan susu. Di Indonesia, penggunaan MSG sendiri diijinkan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 003 Tahun 2012.
3. Takaran Konsumsi MSG yang Diperbolehkan
Meski aman, konsumsi MSG sehari-hari tentu ada batasnya. Hal ini dilakukan untuk meminalisir efek negatif yang ditimbulkan bagi kesehatan. Baik WHO dan Kemenkes RI mempunyai takaran sendiri-sendiri dalam menentukan batas konsumsi MSG.
Menurut WHO, konsumsi MSG harian yang diperbolehkan maksimal 6 gram per hari. Sedangkan RI merekomendasikan konsumsi MSG maksimal 5 gram per harinya.
4. Bahan-Bahan Alami Pengganti MSG
Tidak dapat dipungkiri, sebagian orang sensitif dan alergi terhadap MSG. Mulai dari mudah merasakan radang tenggorokan, nyeri, dan pusing. Sebagai gantinya, kita dapat mengganti MSG dengan bahan-bahan alami ini.
– Gula dan garam
– Kecap asin
– Kepala dan kulit udang
– Kaldu ayam
– Bawang putih (bisa dalam bentuk bubuk)
Sekarang, nggak perlu khawatir lagi dengan MSG, kan? Jika kamu merasa sensitif dan alergi, bahan-bahan alami pun bisa membuat masakan nggak kalah umami. Bahan-bahan alami lebih menyehatkan, bukan?