Seberapa sering kamu berfoto selfie dalam sehari? Apakah kamu selalu mengambil swafoto ria di setiap kesempatan? Entah di toilet, saat makan bareng temen-temen, bahkan pas lagi nggak ngapa-ngapain? Saat seseorang gemar selfie setiap saat dan setiap waktu, hati-hati dengan gangguan psikologis selfitis, girls.
Sekedar informasi, selfistis adalah kondisi mental dimana seseorang memiliki kecenderungan yang kuat, dan terobsesi untuk selfie secara berlebihan yang kemudian dibagikan di media sosial. Cek penjelasan lengkap di bawah ini::
1. Fenomena Orang yang Menggemari Selfie Sukses Menyita Perhatian
Dihimpun dari Telegraph, istilah selfistis pertama kali mencuat pada tahun 2014. Perilaku orang yang gemar ber-selfie ria tak kenal waktu, dan tempat ini membuat peneliti dari Nottingham Trent University dan Thriaga School of Management melakukan penelitian yang mendalam.
2. Terdapat 3 Tipe Selfistis yang Ditemukan. Apakah Kamu Salah Satunya?
Tidak semua orang yang suka berselfie ria termasuk bagian dalam golongan orang yang kondisi kejiwaan ini. Selfistis sendiri dibagi menjadi tiga berdasarkan tingkatannya.
Borderline
Seseorang yang sering melakukan foto selfie, minimal tiga kali sehari, namun tidak mengunggahnya di media sosial.
Acute
Mereka yang gemar selfie dan mengunggahnya di sosial media.
Chronic
Seseorang yang termasuk dalam chronic selfistis dapat dikatakan sedang dalam fase bahaya. Dalam sehari, mereka dapat memenuhi timeline sosial media dengan foto-foto selfie, minimal enam postingan dalam sehari.
3. Foto-Foto Selfie, dan Mengunggahnya di Sosial Media Bikin Kecanduan, Lho
Seseorang yang sering mengunggah foto selfie-nya dapat dikatakan memiliki kepercayaan diri yang berlebih. Begitu juga saat diunggah, pemilik akun sosial media tentu ingin mendapatkan hasil foto yang maksimal. Tak jarang, banyak yang menggunakan tools tertentu, yang membuat foto tampak jauh dari realita yang sebenarnya.
Jika tidak disikapi dengan bijaksana, selfie dapat membentuk perilaku kita menjadi obsesif. Yuk, lebih cerdas menjadi pengguna sosial media. Lakukan semuanya dalam kadar yang wajar, karena yang berlebihan itu tidak baik. Yang paling penting, selalu sebarkan, dan unggah hal-hal yang positif dan menginspirasi, ya.