Pernah nggak, sih, pada hari tertentu kamu merasa ingin tampil lebih spesial dari biasanya? Meskipun tidak ada acara khusus, tapi keinginan untuk tampil serba rapi seolah ingin kamu wujudkan sebagai bentuk ekspresi diri, mulai dari: padu padan pakaian, menata rambut, dan merias wajah; sehingga penampilan keseluruhan jadi tampak serasi. Bagi kebanyakan hal tersebut mungkin hanya dirasakan sesekali saja, tapi untuk sebagian orang, hal tersebut merupakan hal yang lazim dilakukan sehari-hari. Semuanya itu dilakukan sebagai bentuk kreativitas dan ekspresi diri.
Di era serba digital ini, kehadiran tren street style telah banyak memberikan pengaruh terhadap indsutri fashion. Diramaikan oleh para fashionista yang tampil dengan beragam gaya, kini fashion terasa lebih ‘merakyat’ dan bisa dirasakan oleh hampir seluruh kalangan masyarakat. Tidak terkecuali, kamu semua yang sudah sering melihat beragam inspirasi street style fashion di Rimma.co. Sekarang adalah saat yang tepat buat kamu untuk lebih mengenal tren yang satu ini dengan mencari tahu asal-usul dan perkembangannya.
Kebiasaan bergaya dan mengekspresikan sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1920-an, di mana adanya perubahan dari high culture yang hanya bisa dirasakan dan dialami oleh kaum aristokrat; ke pop culture yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Namun, era street style kontemporer baru dimulai dan meluas sejak tahun 1978 oleh fotografer kenamaan, Bill Cunningham, girls! Dia mengambil foto candid banyak orang dengan perawakan yang berbeda-beda, mulai dari: kurus, tinggi, gemuk, kelas atas, menengah, rendah, dll; yang sebenarnya jauh dari kata “fashionable”.
Barulah di era milenium, Scott Schuman dari The Sartorialist memulai tren fashion blogging, di mana ia mengabadikan cara berpakaian orang-orang yang berlalu lalang di pekan mode dunia. Gebrakan ini menjembatani antara dunia fashion dengan kehidupan sehari-hari, dan menjadi hits pada masanya sebelum menjamur seperti sekarang ini.
Hal yang membuat street style begitu spesial adalah ‘kemurnian’ dan merupakan sebuah perwujudan dari kata glamor yang ‘nyata’, sehingga dapat dijadikan inspirasi bagi banyak kalangan. Berbeda dengan foto-foto fashion editorial yang ada di majalah yang telah melalui berbagai ‘proses’, orang-orang dapat mengambil gambaran nyata bagaimana fashion dikenakan oleh orang-orang di dunia nyata.
Dengan kepopulerannya yang semakin memuncak, kini konsep foto street style telah menjadi komoditas dagang yang menguntungkan bagi beberapa kalangan, diantaranya: fotografer, fashionista, bahkan hingga fashion bloggers. Meskipun kini esensinya telah banyak tergerus akibat komersialisasi, tapi konsep street style masih banyak memberikan inspirasi bagi banyak orang, termasuk kamu semua para pembaca di Rimma.co.
