Dulu, memiliki rumah dan mobil adalah salah satu tolak ukur kesuksesan bagi anak muda di zamannya. Namun mengejutkannya, perlahan-lahan generasi muda masa kini tidak terlalu menjadikan hal tersebut sebagai pencapaian lagi.
Di negara Amerika Serikat, seperti diberitakan Bright Side, anak muda yang kini berusia di bawah 30 tahun diprediksi tidak lagi cukup berminat untuk membeli barang mewah. Oleh sebab itulah, kini anak muda generasi milenial Amerika Serikat dijuluki sebagai ‘generasi pengontrak”. Ketahui alasannya di bawah ini:
1. Pandangan Tentang Kesuksesan Berubah
Berbeda dengan generasi sebelumnya, anak muda generasi milenial memiliki pandangan sukses mereka sendiri. Mereka lebih senang menghabiskan hidup mereka untuk sesuatu yang lebih bermakna dengan beranggapan bahwa hidup ini cuman sekali. Buat apa menimbun harta benda jika tak ‘sempat’ menikmati semua yang telah diperjuangkan?
Alih-alih mencicil mobil mewah, anak muda generasi milenial lebih suka menginvestasikan pendapatan untuk aktivitas dan pengalaman, misalnya impian traveling keliling dunia, membangun startup sendiri, hingga melakukan olahraga ekstrim.
2. Konsep Kepemilikan yang Berubah
Dimasa depan nanti, kepemilikan atas benda – benda bukan dijadikan sebagai target utama pencapaian. Anak muda generasi milenial memiliki pandangan hidup mereka sendiri. James Hamblin, seorang kolumnis The Atlantic, mengemukakan bahwa membeli sebuah benda yang baru tidak akan memberikan keuntungan yang lebih. Mengapa harus membeli mobil baru jika bisa naik taksi online? Mengapa harus bermacet-macet ria jika bisa nyaman di dalam transportasi masal?
3. Pengalaman Membuat Mereka Bahagia
Daripada membeli barang mewah, anak muda generasi milenial lebih senang menginvestasikan hidup mereka pada pengalaman. Bagi mereka, pengalaman dapat memberikan pelajaran kehidupan, kebahagiaan, dan kesejahteraan psikologis. Pengalaman juga membuat mereka menjadi kaya teman.
4. Harga Barang Mewah Nilainya Terus Turun
Dimasa depan, masyarakat akan berpikir seribu kali sebelum memutuskan membeli sesuatu, misalnya keinginan membeli mobil. Mereka akan berpikir untuk jangka panjang, seperti: tempat parkir, efisiensi, jangka waktu, dan segudang pertimbangan-pertimbangan lainnya.
Anak muda generasi milenial juga enggan untuk membeli barang mahal jika tak sebanding dengan fugsinya. Apalagi jika nilai guna suatu barang tersebut lama kelamaan akan mengalami penurunan.
Pengalaman adalah investasi kehidupan yang tak ternilai harganya. Pengalaman tak akan tergerus inflasi. Pengalaman membuatmu rendah hati namun percaya diri. Pengalaman mengajarkanmu kapan harus melihat ke atas dan kapan harus menunduk ke bawah. Apakah kamu termasuk generasi milenial yang berpikir demikian?