Karena zaman sekarang hampir setiap orang punya smartphone, otomatis semua bisa mengakses email hanya dengan membukai handphone. Sebagai pemilik bisnis tentu kita gak boleh mengabaikan hal ini sebagai peluang. Karena selain dijadikan sarana interaksi, kita juga dapat mengirim pesan berisi konten atau promosi produk langsung ke target konsumen yang telah ditentukan. Promosi melalui email memang terbilang gak bikin budget perusahaan jebol. Tapi biar makin efektif, gak ada salahnya menghindari 5 kesalahan yang merugikan perusahaan saat menyebarkan pesan promosi via email ke konsumen seperti ini.
1. Mengirim Promo Terlalu Sering di Email
Ketika mengirim promosi produk lewar email kepada pelanggan, penting untuk terlebih dahulu memahami mengapa kita mengirim itu kepada mereka.
Apa kita butuh engagement? Meningkatkan penjualan? Atau bikin traffic situs web? Tujuan yang spesifik ini bakal membantu kita membangun koneksi yang dalam dengan pelanggan. Jika setiap email yang dikirim hanya untuk menjual produk dan gak ada benefit untuk mereka, pelanggan bisa unsubscribe dan akhirnya kita kehilangan mereka.
Untuk itu cobalah temukan keseimbangan antara konten bermanfaat dan penawaran produk ketika mengirim email.
2. Tidak Membuat Tampilan Smartphone yang Nyaman
Umumnya tautan di email memang dirancang untuk dibuka versi desktop. Tapi sayangnya, kini konsumen cenderung lebih sering memegang smartphone-nya.
Untuk itu, perlu dipertimbangkan penyesuaian design untuk tampilan seluler saat mengirim email kepada pelanggan.
Jika ketika mereka baru membuka tautan website usahamu dari smartphone dan itu terlihat gak nyaman, mungkin saja itu membuat mereka gak betah berlama-lama mengunjungi website-mu. Kamu jadi kehilangan peluang.
3. Gak Melakukan Segmentasi Konsumen
Pemasaran jauh lebih efektif ketika pesan yang dikirim sesuai segmentasi konsumen yang udah ditentukan. So, seenggaknya kamu mesti tahu dulu informasi awal seperti usia dan jenis kelamin penerima email.
Lebih lanjut, jika diperlukan dan memungkinkan kita bisa melihat tingkah laku konsumen dan membagi jenis pesan yang ingin dikirim. Misalnya bedakan isi pesan yang dikirim kepada konsumen yang sudah sering membeli dan yang belum pernah melakukan transaksi sama sekali. Dengan begini, promosi produk melalui email akan semakin efektif.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Bikin Website Bisnis Jadi Mudah, Ini 7 Langkah Mudah yang Bisa Kamu Praktikkan di Rumah
- Kerja Cerdas, Sukses Gak Harus Selalu Banting Tulang dengan Menerapkan 6 Pola Pikir Ini
- Selain Realistis Saat Mencari Pendanaan, 6 Hal Mendasar Ini Perlu Diketahui Anak Muda yang Mau Mulai Berbisnis
- Saatnya Dibisnisin, Intip 6 Ide Peluang Usaha Makeup Ini
- Ssst… Jangan Mulai Berbisnis Kalau 8 Hal Ini Jadi Alasan Kamu
[/su_box]
4. Membuat Subject Pesan yang Tidak Menarik
Realitanya, saat kita mengirim email ke konsumen belum tentu mereka akan membukanya. Jangan sampai ini terjadi pada usahamu.
Buat penerima email mau membuka email dengan mengoptimalkan subject pesan, karena itu yang dilihat oleh konsumen melalui bar notifikasi. Tulis baris subjek pendek yang jelas dan menarik. Upayakan baris subjek di bawah 60 karakter sehingga intinya bisa terbaca dengan mudah dari notif bar.
Selain itu, sesuaikan juga dengan target pasarmu, mungkin kamu perlu menggunakan emoji atau justru menggunakan kata-kata yang formal.
5. Lupa Pentingnya Sentuhan Personal
Untuk melibatkan audiens, penting untuk membuat pesan yang dipersonalisasi. Personalisasi dapat berarti apa saja, dari mengirimkan email yang tersegmentasi, hingga menyertakan nama penerima.
Jika bisnis yang dimiliki masih kecil dan daftar penerima email belum terlalu banyak, mungkin itu bisa dioptimalkan untuk membuat pesan yang personal. Dengan begitu, konsimen bisa merasa terlibat tiap kali bisnis kita mengirimkan email.
Itulah beberapa kesalahan yang tidak perlu dilakukan ketika kita mencoba mengirimkan promosi produk lewat email kepada konsumen. Selamat mencoba, ya!