Menjadi reseller kerap dianggap menguntungkan karena minim modal namun bisa memperoleh penghasilan yang menggiurkan. Image ini terbentuk karena reseller ‘tinggal’ membawa nama besar brand yang ia jual. Apalagi bantuan teknologi dan internet membuat pekerjaan reseller jadi semakin mudah. Tapi kenyataannya tidak se-simple itu, lho. Bukan cuma perkara menawarkan produk kemudian mendapat untung. Menjadi reseller pun perlu strategi agar bisnis berjalan lancar dan gak merugikan diri sendiri. Untuk itu, beberapa hal ini perlu diketahui oleh kamu yang minat menjadi reseller:
1. Reseller juga Membutuhkan Rencana Bisnis
Tentu saja perencanaan bisnis bukan hanya dibutuhkan oleh mereka yang membangun bisnis dari 0 saja, tapi juga para reseller yang dalam kesehariannya pun melakukan kegiatan berbisnis. Rencana bisnis ini bisa melingkupi dari sisi target, pemasaran, media promosi, hingga keuangan untuk melihat kondisi finansial. Membuat rencana bisnis juga memudahkanmu untuk menentukan strategi apa yang dilakukan, dan mempermudah untuk bekerja sama dengan penjual utama.
2. Reseller Tetap Perlu Mempersiapkan Keuangan
Meskipun kerap ada anggapan reseller minim modal, tapi bukan berarti bisa memulai tanpa ada modal sama sekali. Ingat, persiapan keuangan yang matang akan membuat operasional bisnis berjalan lebih lancar. Terlebih di awal-awal saat belum ada pemasukan apa-apa, modal persiapan keuangan akan menjadi sangat dibutuhkan. Karena mungkin saja kamu perlu modal transport untuk mengambil barang dagangan, bayar DP ke penjual utama jika sistemnya seperti itu, atau bahkan sekadar uang untuk beli kuota supaya bisa menawarkan barang secara online.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
[/su_box]
3. Temukan Partner yang Tepat
Mungkin di luar sana ada banyak sekali pilihan penjual utama yang bisa membuka kesempatan untuk reseller. Tapi belum tentu semuanya nyaman untuk diajak bekerja sama. Pilih kriteria partner yang menurutmu paling bisa dipercaya dan membuatmu nyaman untuk bekerja sama dalam jangka panjang. Pikirkan hal-hal penting yang menurutmu perlu ada di kriteria partner reseller: apakah harus satu kota? Atau yang punya harga paling rendah? Atau mungkin saja yang sistematika penjualannya gak ribet? Kamu bisa menjadikan itu salah satu pertimbangkan dalam memilih partner kerja sama.
4. Reseller perlu Menguasai Pemahaman tentang Produk
Penting bagi reseller untuk menguasai pemahaman tentang produk, dan bukan sekadar tahu garis besarnya saja. Komisi dari hasil penjualan memang terlihat menggiurkan untuk difokuskan, tapi meluangkan waktu untuk mempelajari produk akan membuka lebih banyak peluang. Karena bagaimanapun pelanggan bukan cuma ingin produk, mereka menginginkan solusi dari permasalahan mereka. Dengan memahami produkmu, kamu jadi makin berpeluang memahami konsumen potensial.
5. Tetap Utamakan Pelayanan yang Optimal
Meskipun bukan penjual utama, tapi sisi pelayanan tetap gak boleh dilihat remeh begitu saja. Konsumen tetap memperhatikan bagaimana kamu memperlakukan mereka. Terlebih jika di luar sana ada reseller lain, maka mereka akan dengan mudah meninggalkanmu untuk mendapatkan pelayanan yang optimal.
Menjadi reseller tidak sepenuhnya mudah dan sangat mungkin ada tantangan di dalamnya. Tapi bukan berarti tak bisa diatas, selamat mencoba ya!
Leave a Comment