Jepang terkenal sebagai negara dengan populasi lansia terbanyak. Fenomena ini agaknya menarik bagi Dan Buetnerr, penulis buku Blue Zones: Lessons on Living Longer from the People Who’ve Lived The Longest. Berdasarkan penelitiannya, Buetnerr menemukan sesuatu yang menarik tentang harapan dan makna hidup para lansia di Okinawa, Jepang. Di sana keseharian para penduduknya sangat kental dengan konsep bahagia yang dinamakan Ikigai. Seperti apa maknanya?
‘Ikigai’ Berarti Apa Alasanmu Bangun di Pagi Hari
Ikigai dimulai dari pertanyaan-pertanyaan mendasar soal kehidupan. What you love (apa yang menjadi minatmu)? What you are good at (apa yang menjadi kekuatanmu dan kelebihanmu)? What you can be paid for (bagaimana pekerjaanmu)? Dan what the world needs (apa misimu)?
Nah, setelah kita sudah menemukan apa yang menjadi ikigai-mu, Buetnerr mengajak kita untuk menuliskan tiga daftar meliputi nilai-nilai apa yang kamu pertahankan, hal dan bidang apa yang kamu kuasai, dan apa yang menjadi minat atau kesukaanmu. Saat kamu telah mendapatkan ketiga daftar di atas, kamu akan menemukan ikigai-mu.
Setelah Menemukan Ikigai, Lakukan Aksi
Ikigai tak berarti kamu tidak beristirahat untuk bekerja dan terlalu mengejar apa yang kamu inginkan. Hal-hal kecil yang membuat kita senang pada hari ini, baik saat di rumah maupun di lingkungan kerja, bisa menjadi sumber kebahagiaan yang bisa kita rasakan setiap saat.
Ada orang yang ikigai-nya adalah menyanyi. Dengan menyanyi membuat orang menjadi terhibur. Menyanyi adalah kesukaannya dan suaranya bagus. Menekuni di dunia tarik suara dengan tekun dan bersungguh-sungguh, ia mendapatkan rejeki disana. Dia merasa nyaman dan puas tentang apa yang dilakukannya.
Apakah kamu sudah menemukan makna tentang apa yang kamu kerjakan saat ini? Apakah kamu memaknainya hanya sebatas kewajiban dan rutinitas saja? Apakah pekerjaanmu sudah membantu meringankan orang lain?
Sudah mendapatkan apa yang menjadi ikigai-mu? Yuk, kita refleksikan bersama. Hal-hal kecil apa nih, yang sudah kita lakukan hari ini yang mencerminkan ikigai-mu? Sudahkah kamu mencintai apa yang kamu lakukan?