6 Jenis Pekerjaan yang Cocok untuk Kamu yang Memiliki Gangguan Kecemasan

Via Rawpixel

Cemas merupakan hal yang bisa dialami siapa saja. Saat berada di situasi yang tidak membuat nyaman, rasa cemas bisa muncul sebagai luapan emosi. Misalnya pada saat wawancara kerja, presentasi, atau ketika ujian. Rasa cemas ini menjadi suatu yang wajar jika kadarnya normal dan tidak berkelanjutan hingga mengganggu.

Pada dasarnya rasa cemas ini merupakan reaksi alami tubuh terhadap stres atau tekanan yang dihadapi, karena sangat mungkin kita tidak siap untuk mengalami beberapa keadaan yang membuat kita tak nyaman. Di sisi lain, rasa cemas ini juga bisa bermanfaat karena membuat kamu jadi makin waspada dan hati-hati dengan hal yang akan terjadi. Namun apabila kadarnya sudah berlebihan dan memang sering terjadi, perlu diwaspadai terjadi gangguan kecemasan.

Dilansir dari alodokter.com, gangguan kecemasan ini bisa muncul disebabkan adanya masalah pada fungsi otak yang mengatur rasa takut dan emosi lainnya. Selain itu, dipercaya bahwa sebagian besar gangguan kecemasan disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik dan pengalaman pribadi yang dialami oleh orang yang bersangkutan.

Dalam sehari-hari, gangguan kecemasan sosial ini bukan tentang malu untuk menghadapi sesuatu. Meski kerap kali karena cemas untuk menghadapi sekeliling, orang-orang dengan gangguan kecemasan ini dianggap sombong atau gak mau bergaul, alias anti sosial. Padahal mereka kerap mengkhawatirkan penilaian buruk dari orang lain dan takut untuk di-judge atau dihakimi. Itu pun menjadi kecemasan yang membuat diri sendiri jadi merasa gak percaya diri, inferior dari orang lain, dan bahkan bisa depresi.

Via Rawpixel

Meskipun begitu, orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan tetap butuh pekerjaan untuk produktif. Namun sayangnya, berinteraksi dengan banyak orang di tempat kerja dapat menjadi hal yang dikhawatirkan oleh para pemilik gangguan kecemasan. Tak jarang membuat mereka merasa tertekan. Padahal, kesehatan mental selama bekerja itu sangat penting. Apalagi, setidaknya harus berkutat 40 jam seminggu dengan lingkungan kerja. Jika selalu dipaksakan mungkin akan terasa berat. Untuk itu, berikut ini ada beberapa jenis pekerjaan yang mungkin akan cocok oleh mereka yang harus berjuang melawan gangguan kecemasan:

1. Desainer Grafis

Jika menyukai visualisasi yang eye-catching, punya selera desain yang bagus, dan senang mengekspresikan diri lewat karya-karya visual, mengapa tidak menjadi desainer grafis saja? Jika dijalani dengan serius, profesi ini bahkan bisa dikerjakan secara freelance. Tergantung pada tawaran pekerjaan yang masuk. Tanpa harus merasa cemas saat bertemu banyak orang setiap hari. Bahkan, kamu juga bisa membuat online shop juga yang menjual jasa desain custom sebagai kado.

2. Editor Video

Di zaman serba media sosial seperti sekarang, posisi editor video semakin banyak dibutuhkan. Biasanya, editor video pun bekerja sesuai konsep yang sudah disepakati. Selain itu, lebih banyak mengerjakan tugas sendiri tanpa harus sering berinteraksi dengan banyak orang setiap saat. Apalagi jika mengedit videonya di ruang tertutup, mungkin akan semakin membantu mengatasi gangguan kecemasan. Kalau pun harus mengedit video di ruang kantor yang terbuka, kebutuhan editor video menggunakan headset untuk menyesuaikan audio bisa menjadi sarana untuk ‘melindungi’ diri dari kebisingan sekitar.

3. Penulis

Ada banyak jenis penulis, baik itu fiksi maupun non-fiksi. Mediumnya pun ada banyak; buku, blog, media massa, naskah cerita, hingga menulis konsep konten. Meski memang ada saatnya berinteraksi dengan orang lain, tapi bakal lebih banyak lagi waktu yang digunakan untuk berpikir sendiri. Sehingga menjadi penulis dapat dijadikan pilihan untuk menyeimbangkan kesendirian dan interaksi sosial.

4. Programmer

Programmer selalu identik dengan orang-orang yang mengikuti teknologi. Mereka memang butuh kerja di ruang yang tenang, karena membutuhkan fokus yang tinggi. Profesi ini biasanya bertugas untuk membuat website, aplikasi, atau perangkat lunak. Mereka adalah orang-orang di balik layar dari tampilan yang kita lihat pada layar gawai.  Selain bisa menjadi zona nyaman bagi mereka yang sering cemas berinteraksi dengan orang lain, profesi ini juga punya prospek bagus di zaman modern seperti sekarang.

Related Post

5. Akuntan

Jika kamu senang saat harus berhadapan dengan angka, mungkin akuntan dapat menjadi pilihan yang cocok. Mayoritas pekerjaan akuntan setiap hari pun lebih banyak berhubungan dengan data-data keuangan daripada dengan banyak orang, Sekalipun saat harus berhadapan dengan orang lain, itu akan membantumu untuk menyeimbangkan interaksi sosial.

6. Membuka Jasa Pet Care

Apabila berhadapan dengan manusia membuat gangguan kecemasan jadi selalu muncul, mungkin akan berbeda ceritanya jika berhadapan dengan hewan. Bagi beberapa orang, berurusan dengan hewan lebih menyenangkan daripada dengan manusia. Jika kamu gak suka berkomunikasi dengan manusia terlalu sering, mungkin membuka jasa pet care bisa dijadikan pilihan. Kamu dapat bekerja secara mandiri,  berwirausaha, tapi tanpa mengurangi kebahagiaanmu selama bekerja.

Via Rawpixel

Namun, kerap kali pun gangguan kecemasan pun muncul dalam kegiatan sehari-hari.  Untuk itu, saat menghadapi rasa cemas yang muncul, beberapa hal ini mungkin dapat dilakukan:

1. Terima Kenyataan bahwa Kita Tidak Bisa Mengontrol Segala Hal

Kita tidak bisa mengendalikan segala hal agar sesuai dengan kehendak kita, dan itu bukan realita yang selalu buruk. Jika terus berpikiran bahwa semua hal harus sesuai kemauan, maka itu hanya akan membuat pikiran tidak tenang. Berdamai dengan keadaan adalah salah satu cara untuk berdamai dengan diri sendiri.

2. Pertahankan Perilaku Baik

Ketika kamu cemas akan mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain, maka lakukan dulu hal-hal baik. Gak perlu hal besar, kamu bisa memulainya dari hal kecil seperti sering senyum lebih dulu pada orang yang kamu temui, menyapa rekan, bahkan dengan cara sesederhana memberi pujian pada karya orang lain di media sosial. Karena apa yang kita rasakan adalah apa yang kita bagikan. Pertahankan hal-hal positif untuk mendapatkan hal positif juga.

3. Ketahui Apa yang Membuatmu Merasa Cemas

Pernahkah kamu merasa cemas akan sesuatu, tapi tidak tahu secara jelas apa yang kamu cemaskan? Untuk itu, coba cari tahu apa yang sebenarnya membuatmu merasa cemas. Apakah itu masalah keluarga? Teman-teman? Atau pekerjaan? Coba buat daftar di jurnal dan cari hal yang membuatmu merasa cemas. Kemudian cara temukan untuk mengatasi hal itu.

4. Istirahat Cukup

Terkadang kita tidak bisa berpikir jernih karena kurang istirahat. Terlalu disibukkan oleh rutinitas sampai lupa bahwa tubuh dan pikiran juga butuh waktu istirahat. Apalagi kurang tidur bisa membuat diri jadi tidak segar.

5. Ceritakan kepada Orang Terdekat

Jika kecemasan atau kegelisahan dipendam terlalu lama, mungkin itu akan membebanimu. Untuk itu, usahakan bercerita kepada orang terdekat. Sahabat, keluarga, atau teman. Biarkan mereka membantu kamu dan masalah pun sedikit demi sedikit bisa berkurang.

Mengalami gangguan kecemasan memang tidak nyaman. Tapi tetap saja gangguan tersebut harus bisa diatasi agar tidak menganggu. Beberapa profesi di atas akan membantumu untuk tetap produktif tanpa harus khawatir dengan masalah gangguan kecemasan yang kamu rasakan.

Nurmarliana: Smile is her favorite magic. If you have one tell her through Instagram @liannurma.
Related Post
Leave a Comment