Pola hidup sehat mesti dikembangkan sejak dini agar menjadi bagian gaya hidup anak untuk memberi dampak positif bagi tumbuh kembangnya di masa depan. Makanya, menjaga dan mengarahkan anak untuk setia dengan kebiasaan hidup sehat akan membantunya menjadi pribadi yang kuat dan gak rentan sakit, terlebih memotivasinya untuk lebih aktif berkegiatan.
Anak yang sehat dan aktif akan memiliki kecerdasan dan kemampuan menyerap dan mengolah pengetahuan yang lebih baik dari anak seusianya yang lain.
Daripada menyuruh anak melakukan hal-hal yang tidak disukainya, moms harus punya cara kreatif yang menyenangkan agar dapat membiasakan kebiasaan baik tanpa paksaan. Berbelanja makanan dan kebutuhan memasak bersama bisa jadi cara untuk menghabiskan quality time dengan si kecil. Selain bisa membebaskannya memilih makanan yang ia suka, Mama juga bisa tetap mengontrol dan mengarahkannya untuk memilih jenis makanan, minuman, bahkan jajanan yang memiliki kandungan yang baik, seperti Milo yang kini hadir dengan 25% gula yang lebih rendah.
Bertempat di Ballroom Fairmont Hotel, Jakarta, peluncuran produk baru Milo ini turut dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Ketahanan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak, dan Kesehatan Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Meida Octarina dengan didampingi oleh Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Dharnesh Gordhon pada Rabu (3/10) lalu.
Pada kesempatan tersebut, Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestlé Indonesia Prawitya Soemadijo mengatakan, bahwa Milo dengan inovasi 25% gula lebih rendah ini makin diperkaya dengan kandungan vitamin, seperti B6, B12, C, D, dan zat besi, serta mineral yang lebih tinggi, juga lebih banyak mengandung Malt yang merupakan salah satu sumber energi yang senantiasa menjadi ciri unik kelezatan Milo selama ini.
Menurut Meida Octarina, selain pemenuhan gizi yang seimbang, masyarakat Indonesia juga perlu menerapkan pola hidup aktif dalam kesehariannya.
“Pemerintah telah mengupayakan berbagai program untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, salah satunya adalah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Selain berfokus pada pemenuhan gizi seimbang, pola hidup aktif juga merupakan salah satu elemen vital dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat,” ujar Meida.
Dalam sesi diskusi itu pula, Pakar Nutrisi dan Guru Besar IPB Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS juga menekankan, bahwa “Pola hidup sehat sejak dini akan memengaruhi tumbuh kembang anak, bahkan kualitas hidup mereka ketika dewasa. Sebagai contoh, anak yang telah terbiasa menerapkan pola makan sehat pada saat dewasa akan memiliki risiko lebih rendah terhadap Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti obesitas, hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Memikirkan kebaikan anak memang baik, tapi pertimbangannya perlu disiasati agar anak tidak merasa terpaksa. Cara di atas bisa jadi salah satu contoh untuk mengajarkan anak agar memiliki pola hidup yang lebih sehat. Memberikannya pengertian akan pola hidup yang sehat akan menumbuhkan kesadaran yang menjadi bagian dari gaya hidup yang tertanam pada pola pikir si kecil dengan lebih efektif.