Sebagian di antara kita yang sudah lulus kuliah, pasti ingin punya pekerjaan yang sesuai dengan keinginan. Biasanya ada beberapa kriteria yang dipatok, nih. Mulai dari gaji, rekan kerja sampai jenjang karir. Nah, apa sih yang bisa kita lakukan biar bisa berprestasi dalam pekerjaan kita? Apakah jawabannya bekerja keras atau kerja cerdas?
Meski keduanya terdengar mirip, ternyata ada perbedaan besar di antara keduanya, lho. Jika kamu bekerja keras, kamu akan menggunakan hampir dari seluruh waktumu untuk bekerja. Sementara jika kamu memilih untuk bekerja cerdas, kamu tetap bisa membagi waktumu hampir secara adil untuk bekerja dan melakukan aktivitas lainnya. Gak usah bingung, girls. Dua-duanya saling melengkapi, kok. Biar tahu cara menyeimbangkan keduanya, ini dia yang harus kita lakukan.
1. Tetapkan waktu rutinitas kerja dan beristirahat
Menghabiskan hampir seluruh tenagamu untuk bekerja agar memperoleh hasil yang maksimal dengan gaji yang sama di tiap bulannya, hanya akan membuatmu kelelahan sebelum waktunya, girls! Memang, ada beberapa perusahaan yang memberikan uang lembur yang biasanya dihitung perjam untuk karyawannya yang bekerja melebihi jam operasional kerja, tapi kalau dipikir lebih matang, tenaga dan waktu yang kamu habiskan rasa-rasanya gak akan sesuai dengan lembar rupiah tambahan yang kamu dapatkan. Kalaupun cukup, badanmu yang sering kelelahan akan membuatmu rentan sakit.
Kamu bisa menyeimbangkan kerja keras yang sudah biasa kamu lakukan itu dengan membuat jadwal dan menetapkan waktu untuk bekerja dan beristirahat atau mengerjakan kegiatan yang lain. Misalnya saja, kamu punya jam kerja yang sudah diatur oleh perusahaan tempatmu bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore, lalu istirahat makan siang jam 12. Nah, gunakanlah seluruh fokus dan tenagamu untuk bekerja di antara jam tersebut. Ketika tiba waktu makan siang, kamu bisa menggunakannya untuk benar-benar mengistirahatkan pikiran dan tenagamu. Makan dan berbincanglah mengenai hal-hal seru yang kamu suka dengan orang-orang yang membuatmu nyaman. Setelah waktu kerja habis, kamu bisa menggunakannya untuk mengerjakan kegiatan lain yang kamu suka. Secara gak langsung kamu memberikan energi baru untuk tubuh dan pikiranmu.
2. Mengapresiasi hasil kerja keras sendiri
Siapa bilang apresiasi hanya bisa diberikan dari orang lain untuk kita? Girls, kamu berhak memberikan apresiasi kepada dirimu sendiri sebagai rasa syukur karena kamu telah bekerja keras dan memberikan hasil yang terbaik untuk pekerjaanmu.
Gak perlu sesuatu yang wah, kamu bisa memberi apresiasi untuk dirimu sendiri dengan membelikan hadiah-hadiah sederhana seperti makan di restoran favorit atau santai sejenak di spa. Dengan begitu, kepenatanmu akan pekerjaan juga akan menghilang dengan sendirinya. Jika kamu bahagia, kamu bisa bekerja tanpa harus menghadapi stres yang merusak kesehatanmu kelak, bukan?
3. Manfaatkan keahlian masing-masing individu dalam tim dan jangan dadakan
Setiap anggota dalam sebuah tim pasti memiliki keahliannya masing-masing. Jangan ragu meminta bantuan atau sekadar saran, yang tentunya masih berhubungan dengan profesinya. Misalnya saja, kamu harus membuat laporan yang akan dipresentasikan di depan klien, otomatis kamu perlu membuat visual yang menarik untuk memperindah bahan presentasimu, bukan? Nah, mintalah bantuan desainer grafis untuk membikinkan desain layout sederhana dalam bahan presentasimu. Komunikasikan secara terbuka kepadanya bahwa presentasi ini bisa berpengaruh kepada income perusahaan.
Tapi, kamu harus meminta bantuan rekan kerjamu dari jauh-jauh hari ya, girls! Usahakan untuk tidak meminta bantuan secara dadakan. Sebab, hal-hal mendadak yang harus dikerjakan biasanya gak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan. Belum lagi, orang yang dimintai bantuan secara mendadak pastilah kesal karena akan mengganggu rencana kerjanya yang sudah diatur dalam satu hari. Posisikan dirimu sebagai orang yang ingin kamu manfaatkan keahliahnya. Dengan begitu kamu tetap bisa menghargai tenaga dan waktu yang dimiliki orang lain.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Kerja sambil Jalan-jalan, 7 Jenis Profesi Ini Cocok Buat Kamu yang Pengen Traveling Keliling Dunia
- Sering Salah Kaprah, Inilah 6 Pola Pikir yang Tanpa Sadar Justru Melemahkan Karirmu
- Punya Cita-cita jadi Perempuan Sukses di Zaman Modern Ini? 3 Poin Ini Perlu Kamu Perhatikan!
- Jangan Anggap Remeh Pekerjaan ‘Kecil’ Saat Magang, Karena Dari Situ Kamu Bisa Mendapat 6 Pelajaran Hidup Ini
- Biar Sukses di Hari Pertama Masuk Kerja, Jangan Lupa Melakukan 12 Hal Simple Ini
[/su_box]
4. Memanfaatkan gadget dan internet di manapun berada
Bekerja di zaman sekarang itu, harus melek teknologi, girls. Ketika kamu sakit atau mendadak gak bisa berangkat ke kantor, kamu gak perlu panik. Manfaatkan laptop, smartphone, dan internet untuk mengerjakan pekerjaanmu di rumah dan mengirim laporannya ke kantor via email. Kamu gak perlu sungkan menggunakan berbagai aplikasi yang sudah disediakan dalam gawai. Bukan hanya itu, jika ada dokumen penting yang harus segera kamu serahkan ke atasan namun kondisimu sedang terbaring sakit gak berdaya, kamu bisa memanfaatkan ojek online yang bisa membantu mengantar dokumenmu tiba dengan selamat di kantor. Berpikirlah secara fokus, bayangkan dampak baik dan buruknya, kemudian bertindaklah. Sikap panik dan uring-uringan hanya akan memperlambat kerjamu sekaligus membuang-buang waktumu.
5. Tahu apa yang kamu inginkan dan berani mengambil risikonya
Poin inilah yang paling penting, girls! Salah satu yang membedakan kerja keras dan kerja cerdas adalah bagaimana kita berfokus pada hasil. Pekerja keras biasanya akan lebih fokus pada hasil kerjanya hari ini, keuntungan hari ini, performa hari ini. Sedangkan pekerja cerdas, biasanya akan terfokus pada hasil, keuntungan, dan performa dalam jangka panjang. Keduanya adalah trik kerja yang baik, hanya saja jika keduanya bisa kamu lakukan dengan mengurangi sedikit intensitas tenaga dan waktu yang dikeluarkan, tentunya kamu akan memiliki porsi tenaga dan waktu yang bisa dimanfaatkan untuk membahagiakan diri, tapi penghasilan tetap mengalir.
Misalnya saja, sembari bekerja pada suatu perusahaan, diam-diam kamu mengumpulkan modal. Nah, modal yang sudah terkumpul dari kerja kerasmu itu bisa kamu gunakan untuk membuka usaha kecil-kecilan yang masih bisa kamu tangani sendiri. Namun, jika kamu sudah membuka usaha dan sudah serius menjalaninya, otomatis kamu harus membagi pikiranmu untuk dua pekerjaan sekaligus. Pekerja keras yang cerdas bisa menangani hal ini sampai tanpa terasa usaha kecil-kecilannya semakin membesar, kalau sudah begini profit yang didapatkan sudah pasti meningkat.
Gak ada pekerjaan yang mudah dilakukan di dunia ini. Semua pekerjaan itu sulit dan melelahkan. Hanya saja, ada banyak cara yang bisa kamu terapkan dalam pekerjaanmu, seperti fokus pada satu pekerjaan, atau mengerahkan seluruh tenaga untuk mendapat hasil kerja yang maksimal, atau bisa juga memanfaatkan daya pikir, komunikasi terbuka, dan teknologi yang ada untuk membantumu menyelesaikan pekerjaan. So, daripada pusing memilih untuk bekerja keras atau bekerja cerdas, lebih baik kita gabungkan saja keduanya!