Saat mau melamar kerja, portfolio adalah salah satu hal yang perlu dipersiapkan dengan baik supaya bisa merepresentasikan diri kita kepada perusahaan. Apalagi jika bidang yang kamu minati adalah industri kreatif, portfolio yang kreatif dan informatif gak boleh terlewatkan.
Sebagai bentuk ‘visualisasi’ diri, kamu harus memastikan segala hal yang berkaitan dengan kualitas kamu sebagai seorang pelamar kerja bisa sampai dengan baik pada perusahaan yang kamu incar. Biar optimal, kamu patut memperhatikan beberapa hal penting ini tentang portfolio ini, nih.
1. Cukup Tampilkan Pencapaian yang Terbaik
Kamu mungkin sudah punya puluhan karya, tapi bukan berarti semuanya perlu dimasukan dalam portfolio-mu. Gunakan mata terjelimu untuk melihat karya mana saja yang layak untuk dimasukkan mana yang tidak. Di sinilah kita bisa tahu bahwa kualitas lebih penting dari kuantitas. Pikirkan diri kamu sebagai kurator atau pencerita yang menceritakan karya kamu untuk menarik klien. Pastikan juga untuk menampilkan portfolio yang baru, sehingga bisa terlihat sejauh mana progress keterampilan kamu.
2. Tunjukkan Keberagaman Portfolio
Pastikan kamu menunjukkan portfolio dengan beragam konsep. Karena ini akan membuat kamu tampil sebagai pribadi yang kreatif dan memiliki banyak cara untuk mewujudkan ide dalam sebuah karya. Karena kita pun tidak tahu konsep portfolio seperti apa yang akan disukai oleh perusahaan.
[su_box title=”Editor’s Pick:”]
- Biar Gak Suntuk Pas Lagi Kerja di Bulan Puasa, Power Up Semangatmu dengan 6 Trik Ini
- 7 Pilihan Pekerjaan untuk Kamu yang Kuliah Jurusan Sastra. Ada yang Cocok dengan Keinginanmu?
- Gak Perlu Bingung Lagi, Inilah 5 Kunci Beralih Dari Full Time Worker Menjadi Freelancer yang Sukses
- Seimbang Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi, 7 Cara Ini Bisa Membantu Kamu Mewujudkannya
- Sering Salah Kaprah, Inilah 6 Pola Pikir yang Tanpa Sadar Justru Melemahkan Karirmu
[/su_box]
3. Walau Beragam, tapi Tetap Tunjukkan Ciri Khas dalam Karyamu
Menampilkan beragam portfolio bukan berarti kamu jadi gak punya ciri khas. Coba pikirkan ciri khas seperti apa yang ingin kamu miliki dalam setiap karyamu? Misalnya, seperti fashion designer Ria Miranda yang khas dengan kreasi warna pastel dalam setiap karyanya, Dian Pelangi yang berani dengan desain colorful, atau Zaskia Sungkar yang khas dengan warna monokrom pada desain bajunya. Sebagai tambahan, mungkin kamu juga ingin menambahkan alur cerita dalam setiap karyamu.
4. Gunakan Gambar dengan Resolusi Tinggi
Tidak semua orang bisa merasa nyaman saat melihat gambar dengan resolusi rendah. Daripada portfoliomu di-skip begitu saja oleh perusahaan, pastikan gambar yang kamu lampirkan berresolusi tinggi. Jangan sampai kerja kerasmu membuat portfolio jadi kurang maksimal karena tidak disajikan dengan tepat. Selain itu, jangan ragu untuk menyertakan gambar contoh dari kreasimu, sehingga orang-orang dapat merasakan karyamu bahkan hanya melalui layar komputer.
5. Tetap Terbuka dengan Pendapat Orang Lain
Karya kreatif memang urusannya sangat erat dengan selera pribadi. Tapi saat sudah ‘menawarkannya’ kepada dunia industri, maka kamu pun harus dapat menyesuaikan karyamu dan bersikap objektif. Itulah kenapa kamu harus tetap terbuka dengan pendapat orang lain. Keluarga dan teman-temanmu mungkin akan selalu menganggap karyamu bagus. Tapi mungkin mentor atau mantan kolega punya pendapat yang berbeda. Jadi gak ada salahnya untuk tetap terbuka dengan pendapat siapapun demi perkembangan diri.
Portfolio yang bagus akan menarik perhatian perusahaan saat kamu mau melamar kerja. Jadi, jangan abaikan beberapa hal di atas ya, girls!