Karakter anak sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia dididik oleh orang tua di rumah. Maka sebagai orang tua, sebaiknya Mama mengenalkan beberapa sikap yang nantinya akan membuat si kecil jauh dari kata menyerah dan selalu optimis terhadap apa yang ia lakukan atau cita-citakan.
Dilansir dari star2.com, Elaine Yong, seorang ahli psikologi anak memberikan 5 tips bagaimana mendidik anak agar menjadi pribadi yang gigih dan optimis berikut ini.
1. Orang tua sebaiknya senantiasa terlibat pada kegiatan si kecil
Alangkah senangnya ketika si kecil bermain atau belajar, ada orang tua di samping mereka. Dengan begitu, Mama bisa dengan mudah memberikan arahan jika si kecil mengalami kesulitan. Menyertai proses belajar si kecil, juga akan membuat nasehat Mama jadi lebih dipahami. Cara ini sangat efektif untuk mendidik anak, soal segala hal butuh proses dan tidak masalah jika gagal, yang terpenting si kecil sudah berusaha untuk bangkit kembali.
2. Berikan arahan yang membangun
Mendidik dan membangun karakter gigih bisa jadi hal yang sulit, jika dilakukan dengan cara yang salah. Memberikan arahan yang membangun sangat berbeda dengan memarahinya. Meski tujuannya sama-sama ingin si kecil melakukan yang terbaik, hindari mengkritik, lebih baik fokus memberikan saran dan arahan yang membangun tentang bagaimana kesalahan tersebut bisa diperbaiki.
3. Ajari anak tentang kompetisi yang adil itu jauh lebih penting
Kompetisi yang adil hanya bisa dilakukan oleh si kecil yang sudah memahami bahwa kemenangan bukanlah hal mutlak yang harus didapatkan. Permainan yang sehat jauh lebih penting. Kalah dan menang sangat umum terjadi dalam sebuah kompetisi namun bukan hasil akhir dari segalanya. Di sini Mama bisa mengajarkan tentang bagaimana berjuang tidak gampang menyerah, menguji ketrampilan dan ketekunan ini yang jauh lebih berdampak baik untuk anak.
4. Beri penjelasan tentang bagaimana mengambil pelajaran dari sebuah kesalahan
Ketika si kecil mengalami rintangan, beri ia ruang untuk berpikir bagaimana solusi tentang kesulitan tersebut. Biarkan ia memilih upaya apa yang sebaiknya ia lakukan, agar kesalahan tersebut tidak terulang. Saat kegagalan menghadang di depan mata, Mama dapat menunjukkan rasa empati dan biarkan sejenak ia merenungkan kesalahannya. Berikan pemahaman bagaimana caranya agar bertahan dari rasa sedih, serta ingatkan si kecil bahwa that’s okay to be fail, I always be with you.
5. Ajari anak untuk rehat sejenak untuk mengetahui batas kemampuan mereka
Bukan berarti si kecil berhenti sama sekali, hal ini berguna untuk mengukur seberapa jauh kemampuan mereka dan mulai mencari strategi baru serta pola pengajaran baru tentang keterampilan mereka. Jika cara yang digunakan kemarin kurang efektif, maka rehat sejenak ini bisa digunakan sebagai sarana untuk belajar teknik baru. Cari cara lain yang lebih menyenangkan untuk belajar, sambil jalan-jalan ke pantai misalnya. Diskusikan kesalahan bersama si kecil dan temukan cara untuk mengatasi masalah itu bersama.
Begitu si kecil mengetahui bahwa semua yang dia perlu lakukan adalah tekun, maka kemungkinan mereka belajar dari kesalahan semakin besar. Si kecil akan semakin giat berlatih, pantang menyerah, dan optimis terhadap usaha mereka sendiri. Tentu hal ini akan sangat berguna bagi masa depannya.
Leave a Comment