Apa sih, yang ada dibenakmu waktu mendengar kata ‘introvert’? Senang menyendiri? Anti sosial? Atau kutu buku? 3 kata di atas memang paling lumrah terlintas di kepala seseorang, ketika ditanya soal lawan dari kepribadian ekstrovert ini, girls. Padahal memiliki kepribadian penyendiri gak selalu berarti kita malas berhubungan sama orang lain, loh. Biar gak salah sangka sama orang-orang introvert yang ada di sekitar kamu, cari tahu jawaban atas hal yang paling sering bikin orang salah paham sama orang yang katanya tertutup ini, yuk?
Katanya Malas Berhubungan Sama Orang Banyak
Ini nih yang paling sering dilabelin ke orang introvert, jangan mentang-mentang ia butuh waktu lebih lama buat beradaptasi dalam sebuah acara yang dihadiri banyak orang, terus jadi dicap malas ketemu orang, ya? Jadi begini, girls, sebagai orang yang lebih mudah menemukan kenyamanan pada orang-orang yang telah dikenal secara lebih intens, butuh ‘pemanasan’ yang cukup lama saat harus bersosialisasi dengan banyak orang adalah hal yang wajar untuk seorang introvert. Hal ini bisa dijelaskan dengan satu penjelasan biologi yang simple banget, kok. Jawabannya adalah perbedaan tingkat sensitivitas pada kadar hormon dopamine antara orang extrovert dengan introvert.
Hormon ini adalah zat kimia di dalam tubuh, yang sering diasosiakan dengan perasaan senang ketika diapresiasi sama orang lain. Buat orang extrovert, berinteraksi sama banyak orang bakal meningkatkan kadar hormon dopamine dalam tubuhnya. Dengan tingkat sensitivitas yang rendah, ia pun akan merasa bahagia dan nyaman ketika dikelilingi orang-orang.
Sebaliknya buat orang introvert yang punya tingkat sensitivitasnya lebih tinggi, bertemu banyak orang justru bakal bikin ia merasa gak nyaman. Secara ilmiah, ini disebabkan oleh jalur ‘pelarian’ hormon tersebut sangat panjang dan berliku di otak si introvert. Akhirnya, si introvert jadi terlalu banyak berpikir dan gak spontan dalam menikmati suasana, deh. Meskipun begitu, bukan berarti ia sama sekali gak bisa bersosialisasi, loh. Hanya saja, ia memang perlu waktu yang lebih lama untuk memproses keadaan dan mengenal orang-orang disekitarnya.
Begini Cara Si Introvert Mengatasinya
Meskipun ia merasa gak nyaman berinteraksi di kerumunan orang, tentunya hal ini gak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk mengatasinya, seseorang dengan kepribadian introvert biasanya me-recharge ulang energi yang habis terpakai untuk bersosialisasi, dengan melakukan aktivitas yang ia sukai sendirian. Misalnya, dengan tidur, membaca buku bahkan menonton serial TV favoritnya. Dengan begitu, ia gak bakal merasa capek dan kapok buat ketemu banyak orang lagi, deh.
Gimana? Sudah gak salah paham lagi kan, kalau lihat orang introvert lebih memilih mojok sendirian di tengah kerumunan banyak orang? Kamu sendiri punya tipe kepribadian yang mana, nih?