Kamu yang tanpa sadar punya kebiasaan melamun pasti sudah biasa dianggap gak ‘memperhatikan’ dengan orang-orang sekitar. Selain itu, jadi banyak orang yang menyangka kamu sedang bengong, padahal pikiran kamu lagi “berisik” banget karena kamu memikirkan hal-hal yang ‘kompleks’. Pernah merasakannya, girls?
Alih-alih berhubungan dengan ‘salah fokus’, dilansir dari qz.com, ada fakta menarik mengenai kebiasaan melamun, lho! Sebuah penelitian yang dilakukan di Georgia Institute of Technology menunjukkan bahwa ada kecenderungan korelasi yang kuat antara kebiasaan melamun dengan keefisienan cara berpikir otak.
Pada penelitian tersebut, tim peneliti dari Georgia Tech dan University of New Mexico meminta lebih dari 100 orang menjadi partisipan untuk masuk ke dalam mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI), lalu mereka diminta untuk melihat ke sebuah titik fokus selama lima menit. Kemudian, para peneliti melihat aktivitas otak mereka. Dari sana, para peneliti membaca kekuatan koneksi otak para partisipan yang memiliki pemikiran dan penalaran yang kompleks.
Selain menggunakan MRI, para partisipan juga diuji melalui beberapa tes, seperti Mind Wandering Questionnaire, Symmetry Span, Remote Associates Task dan Raven’s Advanced Progressive Matrices. Tes-tes tersebut dimaksudkan untuk mengukur aspek perhatian, kecerdasan, cara kerja memori, hingga daya kreativitas para partisipan.
Pada Remote Associates Task (RAT) partisipan diminta untuk menghubungkan kata-kata dengan cara yang kreatif, sedangkan pada sesi Raven’s Advanced Progressive Matrices partisipan diminta untuk menyelesaikan rangkaian berbagai bentuk, girls.
Lebih lanjut, para peneliti menemukan partisipan-partisipan yang otaknya ‘sibuk‘ saat melakukan tes MRI, ternyata memiliki skor yang tinggi pada uji Raven’s Advanced Progressive Matrices. Data-data yang lain pun menunjukkan kekuatan koneksi di dalam otak sehingga adanya kualitas dan kefisienan cara kerja otak yang baik.
Tapi dalam penelitian tersebut juga diingatkan bahwa kolerasi di dalam otak tidak semuanya diciptakan karena lamunan. Tergantung bagaimana pada keadaan dan kapasitas otak yang ada.
Riset ini bukan berarti kamu harus terus menerus melamun ya, girls. Karena untuk berpikir bukan hanya bisa dilakukan dengan lamunan, tapi dapat juga dengan melakukan diskusi dan bertukar pikiran dengan orang lain untuk menambah wawasan. Bagaimana pun juga, memperhatikan orang lain berbicara adalah hal yang penting!