Dunia kuliah dan dunia SMA memang jauh berbeda. Saat SMA, kamu dianggap sebagai remaja yang menjadi tanggung jawab penuh orang tua. Namun, saat menginjak bangku perguruan tinggi dan berstatus mahasiswa, kamu telah dianggap dewasa.
Satu kata yang membedakan mahasiswa dengan anak SMA adalah ‘kebebasan’. Di usia ini, kamu sudah mulai hidup mandiri dengan kos atau asrama, bahkan diijinkan untuk membuat keputusan-keputusan penting dalam hidupmu. Saking antusiasnya jadi mahasiswa, terkadang kita sering melupakan hal-hal kecil yang ternyata berujung pada sebuah kesalahan fatal. Apakah sajakah itu? Yuk, simak di bawah ini
1. Saking Asyiknya Berteman Kamu Jadi Lupa Orangtua dan Keluarga di Rumah
Bertemu dengan orang dan teman baru memang mengasyikkan, apalagi kalau mereka datang dari latar belakang yang berbeda-beda. Karena rasa penasaran dan antusias ini, rasa-rasanya kamu ingin berkenalan dengan semua teman disana. Kamu pun menjadi super sibuk dengan segudang kegiatan dan organisasi yang menyita waktu. Hal ini sering bikin kamu lupa pulang ke rumah, bahkan dalam jangka waktu yang lama.
Teleponlah kedua orangtuamu walau sebentar. Menelepon tidak akan menyita waktu yang sangat lama, bukan? Atau, kamu juga bisa bertegur sapa dengan sms, atau chat misalnya. Jangan lupa juga untuk sekedar say hi dengan saudaramu, beritahu mereka kalau kamu baik-baik saja. Jangan sampai kesibukan menghapus kedekatanmu bersama keluarga.
2. Mana Yang Lebih Dahulu Kamu Prioritaskan, Hangout Bareng Temen Atau Ngerjain Tugas yang Besoknya Deadline?
Salah satu tantangan yang sulit ditaklukkan mahasiswa baru adalah manajemen waktu. Akhirnya banyak banget mahasiswa yang keteteran, karena belum terampil menyeimbangkan kehidupan sosial dan kewajibannya. Jika suatu saat dihadapkan pada situasi ini, mana nih yang kamu pilih, hangout sama temen baru atau ngerjain tugas? Kalau nolak ajakan main entar nggak punya teman. Tapi kalau nggak ngerjain tugas terus, gimana nih kalau tidak diperbolehkan ikut ujian?
Supaya situasi nggak jadi awkward, Kamu bisa memberitahu temanmu kalau besok kamu ada tugas yang harus dikumpulkan. Kamu juga bisa, nih, ‘nego’ ke temen kamu biar acara mainnya ditunda dulu. Atau jika memungkinkan, kalian bisa ngerjain tugas sama-sama di suatu tempat yang asyik, sekalian main.
3. Jangan Samakan Cara Belajarmu saat SMA dengan di Kampus
Kamu mungkin memiliki cara belajar yang kamu sukai saat SMA. Saat kuliah nanti, materi perkuliahan akan datang silih berganti tanpa henti. Bahkan kamu akan disuguhkan dengan materi-materi berbentuk jurnal penelitian yang membutuhkan pemahaman yang mendalam. Kalau kamu menghafal semua materi perkuliahan, dijamin kamu bisa bakalan cepat lelah gara-gara stres.
Sering-seringlah berdiskusi dan bertukar pikiran dengan orang lain, agar kamu dapat mengasah pola pikir, supaya jadi lebih kritis. Kamu juga bisa melihat bagaimana alur berpikir orang lain, serta lebih peka dalam menemukan dan memecahkan sebuah permasalahan.
4. Kepengen Mengerjakan Semuanya
“Ada tawaran ikut BEM, tertarik. Klub penelitian, tertarik juga. Tapi, klub pencinta alam oke juga tuh..”
Tidak dipungkiri, saat masa-masa dewasa muda, semangat dan keinginan untuk meraih sesuatu memang sedang di puncaknya. Tentu hal ini bisa jadi sesuatu yang positif. Namun sayangnya, anak muda belum dapat lihai menentukan prioritasnya. Jangan sampai kamu jadi drop, sakit, bahkan berujung stres karena terlalu terforsir, ya.
Bersantailah dan jangan serakah. Kamu bukanlah robot. Jika melakukan banyak aktivitas tidak mengganggu kesehatan dan ketentraman jiwamu, lakukan saja dengan gembira. Kamu sendirilah yang tahu sampai mana kapasitas tubuhmu dan pikiranmu. Buat skala prioritas dan utamakan yang paling mendesak.
Bagamana cerita-cerita serumu saat menjadi mahasiswa? Adakah perbedaan yang berarti dibandingkan saat SMA? Biar rasa antusias dan semangatmu yang membara nggak berujung pada kesalahan fatal, yuk lakukan kebiasaan-kebiasaan baik ini mulai dari sekarang.