Girls, pernahkah kamu menghadapi situasi dimana ada orang yang tiba-tiba saja memarahimu karena kondisi mereka yang sedang lapar? Atau malah kamu yang suka marah jika sedang lapar?
Yap! Keadaan itu memang sering banget kita temui. Marah dan lapar sering kali dikaitkan karena ada anggapan bahwa orang akan mudah terpancing emosinya jika keadaan perut sedang kosong. Lantas kira-kira hal tersebut betul gak ya? Dan apakah kamu tahu, girls? Ternyata ada penjelasan ilmiahnya di balik kemarahan orang saat sedang lapar, lho. Mau tahu? Berikut selengkapnya untuk kamu!
1. Penurunan kadar glukosa dalam tubuh
Saat kamu makan, maka asupan karbohidrat, protein, dan lemak akan dicerna oleh tubuh dan diubah menjadi glukosa, asam amino, ataupun asam lemak bebas. Selanjutnya, nutrisi tersebut akan menjadi energi bagi kamu menjalani aktifitas. Namun, tentunya nutrisi tersebut semakin lama akan semakin menurun bila tak ada asupan makanan lagi ke dalam tubuh. Nah, jika glukosa yang ada di dalam tubuh semakin sedikit jumlahnya, maka otak kita akan refleks menganggap hal itu adalah sebuah ancaman. Karena dibandingkan anggota tubuh yang lainnya, otak lah yang paling banyak menggunakan glukosa dalam menjalankan fungsinya.
Anggapan terancam yang terjadi di dalam otak itu akan membuat otak kesulitan untuk berjalan seperti biasanya. Misalnya saja, kamu mungkin pernah, girls, saat sedang lapar merasakan hal-hal yang seharusnya mudah dikerjakan menjadi sulit karena otak kurang konsentrasi. Ataupun lebih mudah terpancing untuk marah-marah karena otak tak mengendalikan secara maksimal.
2. Ada respon dari bagian tubuh lainnya
Selain turunnya kadar glukosa di dalam tubuh, marahnya seseorang saat lapar juga bisa disebabkan karena adanya respon dari anggota tubuh lainnya. Karena pada saat glukosa menurun pada batas tertentu, otak akan mengirimkan sinyal kepada beberapa anggota tubuh lainnya untuk melepaskan hormon-hormon yang dapat menghasilkan glukosa.
Yang dimaksud beberapa anggota tubuh lainnya itu adalah growth hormone dari kelenjar pituitary yang ada jauh di dalam otak, glucagon dari pankreas, serta epinephrine dan cortisol yang berasal dari kelenjar adrenal. Di mana epinephrine dan cortisol ternyata gak cuma mendorong penggunaan glukosa saja, girls. Hormon tersebut merupakan hormon yang dapat menentukan respon terhadap situasi yang menegangkan dan yang bisa membuat stress. Misalnya saja respon saat ada yang menakut-nakuti, mengerikan atau sesuatu yang menandakan ada ancaman. Untuk itu, karena begitu banyaknya hormon dari kelenjar adrenal yang dilepas maka akan membuatmu cepat marah atau stress untuk merespon sesuatu yang dianggap ‘ancaman’ oleh otak.
Nah itulah alasannya kenapa seseorang lebih mudah emosi dan marah-marah saat sedang dalam keadaan lapar. Untuk menyiasatinya, kamu bisa mengontrol dengan tidak membiarkan perutmu terlalu lapar. Misalnya dengan memakan sepotong roti, irisan kentang ataupun makanan lainnya untuk mengganjal isi perut. Serta yang paling penting, tahan emosimu dan jangan sampai marah-marahnya melampaui batas ya, girls! 😀
Sumber : qz.com