Dalam sebuah pengikatan hubungan yang resmi, dapat dikatakan cincin adalah salah satu benda yang paling penting. Entah itu pernikahan ataupun pertunangan, cincin dijadikan sebuah simbol bahwa kedua pasangan telah terikat satu sama lain.
Namun, girls, pernahkah kamu memperhatikan penyematan cincin? Pasti cincin pernikahan atau pertunangan selalu dikenakan di jari manis, bukan? Nah, apakah kamu pernah merasa penasaran kenapa harus di jari manis? Kenapa gak di jari telunjuk. ibu jari, ataupun kelinking ya? Dilansir dari stylecraze.com, ternyata ada alasan dan beberapa teori yang mendasari hal tersebut, lho! Mau tahu apa? Ini penjelasannya!
1. Teori Cina
Sebuah anggapan di Cina mengatakan bahwa tiap jari di tangan mewakilkan orang-orang yang berkaitan dengan hidup kita. Ibu jari mewakilkan keluarga, jari telunjuk mewakilkan saudara, jari kelingking mewakilkan anak-anak, jari tengah mewakilkan dirimu sendiri, dan jari manis mewakilkan jodohmu kelak. Maka dari itu, cincin pernikahan disematkan di jari manis. Selain itu, anggapan tersebut disertai dengan praktik di bawah ini, kita coba yuk!
a. Bentuklah jarimu seperti gambar di atas
b. Coba pisahkan ibu jari yang sudah menempel itu. Maka jarimu akan terbuka, bukan? Itu bermakna bahwa hubunganmu dengan keluarga bisa terpisahkan.
c. Kemudian pisahkan jari telunjuk. Jarimu akan terbuka juga, bukan? Itu berarti hubunganmu dengan saudara juga dapat terpisah.
d. Selanjutnya, pisahkan jari kelingkingmu. Terbuka juga, kan? Itu artinya hubunganmu dengan anak juga dapat terpisah.
e. Sekarang, saatnya pisahkan jari manismu. Uniknya, malah tak bisa terpisah, bukan? Nah itulah yang dianggap memaknai bahwa hubungan kamu dan pasangan tak dapat dipisahkan.
2. Greek and Roman Theory
Di dalam tubuh kita terdapat pembuluh vena yang menghubungkan jari manis dengan jantung. Pada teori Greek and Roman, dianggaplah bahwa vena tersebut sebagai vein of love. Itulah mengapa alasan orang-orang Yunani dan Romawi percaya bahwa memakai cincin pernikahan di jari manis.
3. Teori Amerika
Teori di Amerika juga memiliki pandangan yang berbeda mengenai dipakainya cincin di jari manis. Mereka menyadari bahwa jari yang paling sering digunakan adalah jari tengah. Itu membuat jari tersebut rentan terluka. Sedangkan jari manis adalah jari kedua yang paling jarang digunakan setelah jari kelingking. Oleh karena itu, kecil kemungkinannya jari manis akan terluka, sehingga aman untuk menyematkan perhiasan di jari manis. Lantas mengapa tidak di jari kelingking saja? Tentu karena ukuran jari kelingking yang kurang proporsional untuk dipakaikan cincin.
Itulah tiga teori anggapan mengenai pemakaian cincin di jari manis. Bukan untuk menjadi acuan, yang terpenting kamu bisa mengetahui kira-kira anggapan dari belahan dunia tentang cincin dipakai di jari manis. Dan juga, udah gak penasaran, kan?