9 Alasan Resign dan Contoh Surat Pengunduran Diri yang Baik

Saat sudah tidak nyaman bekerja di perusahaan sekarang mungkin yang terlintas di pikiran adalah cara untuk segera mengajukan pengunduran diri, alias resign. Tapi keputusan ini merupakan sesuatu yang harus dipikirkan matang-matang, karena hal ini akan berpengaruh terhadap banyak hal dalam kehidupan karirmu.

Ketidaknyamanan bekerja bisa berasal dari ketidaksukaan terhadap hal-hal yang ada di dalam perusahaan, tapi tentu terasa kurang etis jika kamu mengajukan pengunduran diri dengan alasan ketidaksukaan secara personal saja. Kamu juga harus tetap menunjukkan profesionalitas untuk menjaga hubungan baik dengan orang-orang di perusahaan, meskipun kamu tidak menyukai perusahaan tempatmu bernaung sekarang. Selain itu, yakinkan lagi apakah kamu yakin untuk mengajukan pengunduran diri?

Adakah dari salah satu hal ini yang menjadi alasan kamu ingin keluar dari perusahaan?

Via pexels.com

1. Kamu Mendapatkan Pekerjaan Baru

Mendapatkan pekerjaan baru berarti status finansial dan kepegawaianmu sudah terjamin. Itu adalah hal yang masuk akal bagi kamu untuk semakin yakin keluar dari tempat kerja sekarang. Namun sebelum mengajukan resign, pastikan bahwa pekerjaan baru ini memang benar-benar pasti dan kamu sudah membuat kesepakatan dengan tawaran pekerjaan tersebut.

2. Alasan kesehatan

Sakit adalah alasan untuk mengajukan pengunduran diri tanpa takut dengan predikat “karyawan dengan kinerja buruk”, karena kondisi ini memang tak bisa dipaksakan untuk terus bekerja. Entah itu sakit yang dirasakan oleh kamu sendiri atau ada keluarga dekat yang sakit, sehingga kamu gak bisa bekerja karena harus merawatnya. Alasan kesehatan juga kerap dimaklumi sebagai alasan untuk mengundurkan diri secara mendadak. Namun sebelum mengundurkan diri karena sakit, setidaknya tanyakan kejelasan asuransi dari perusahaan jika ada demi meringankan beban dalam membayar biaya perawatan.

3. Tanggung Jawab yang Tidak Sesuai dengan Deskripsi Pekerjaan yang Diberikan

Kamu datang ke perusahaan dengan membawa keahlian, latar belakang pendidikan, atau setidaknya bayangan untuk berkarir di bidang yang kamu kuasai. Jika kamu mendapatkan deskripsi pekerjaan yang tidak sesuai dan itu membuatmu makin tidak nyaman setiap hari, mungkin ada baiknya untuk memikirkan momen yang tepat untuk mengundurkan diri. Karena jika dipaksakan pun, kondisi ini mungkin dapat membuat performa tidak maksimal dan produktivitas perusahaan jadi tidak optimal.

4. Lingkungan Kerja yang Negatif

Rekan kerja yang tidak suportif, atasan yang temperamen, serta beban kerja yang berlebihan mungkin menjadi sederet hal yang bisa membuat pekerjaan kamu makin sulit. Bahkan, hal-hal itu dapat membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat. Jika kamu sudah mencoba berbagai cara untuk tetap bersikap positif tapi tak ada perubahan apapun, mungkin ini bisa menjadi alasan untuk mundur dari perusahaan.

5. Jam Kerja yang Tidak Cocok

Kamu punya kehidupan di luar dunia kerja yang idealnya harus seimbang antara kehidupan pribadimu. Misalnya saja kamu akan atau sudah menjadi seorang ibu dan harus lebih memerhatikan keluarga. Ketidaksesuaian jam kerja di perusahaan yang sekarang dapat menjadi alasan yang masuk akal.

6. Melanjutkan Pendidikan

Melanjutkan pendidikan merupakan impian banyak orang demi memperkaya diri dan mendapat kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Kesibukan di dunia perkuliahan akan membuat rutinitasmu berganti yang dikhawatirkan akan memengaruhi performa kerja dan nilai akademismu.

7. Perubahan Jalur Karir

Setiap orang menginginkan perkembangan dalam hidupnya, begitu pun dalam urusan karir. Jika sudah lama berkecimpung di sebuah pekerjaan mungkin ada saatnya kamu ingin keluar dan memulai suatu hal yang baru. Salah satunya ingin berubah dari karyawan perusahaan menjadi wirausahawan yang memulai usahanya sendiri. Ini merupakan perubahan yang masuk akal untuk dilakukan.

8. Pindah Domisili

Perubahan domisili membuatmu mau tidak mau harus mengajukan pengunduran diri dari kantor yang ada di kota sekarang. Perusahaan pun juga tidak bisa memaksamu untuk tetap bertahan di sana. Namun, jika ini merupakan alasanmu, sebaiknya diskusikan kembali dengan atasan apakah memungkinkan jika kamu dapat melakukan proses kerja jarak jauh hingga mendapat pekerjaan yang lebih sesuai.

9. Kamu Mendapatkan Pekerjaan Tetap

Via freepik.com

Ini berlaku untuk kamu yang kini bekerja sebagai pekerja magang atau paruh waktu. Jika tidak terikat kontrak, mendapatkan pekerjaan baru yang sifatnya tetap bisa menjadi alasan yang diterima untuk keluar dari pekerjaan yang sekarang.

Selain memikirkan alasan yang tepat, tentunya pengunduran diri secara baik-baik juga perlu dilakukan dengan melampirkan surat pengunduran diri. Ini juga merupakan cara untuk menghargai atasan di kantor, agar bisa membuatmu mengundurkan diri secara terhormat. Selain itu, hubungan dengan relasi di kantor pun akan terjaga

Dalam menulis surat pengunduran diri, buat surat yang bernada positif dan tak terkesan menyalahkan siapapun. Di dalam surat pengunduran diri pun sebaiknya tidak menuliskan hal-hal yang menyudutkan perusahaanmu sekarang. Misalnya mengkritik atasan secara tajam atau membanding-bandingkan gaji di perusahaan yang ingin kamu tinggalkan dengan perusahaan barumu. Mungkin saja perusahaan tempatmu bekerja nanti dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan yang akan kamu tinggalkan. Menjaga hubungan baik dengan banyak pihak dapat menjaga reputasi profesionalmu.

Agar proses pengunduran diri berjalan dengan lancar, kamu bisa melihat beberapa contoh template surat pengunduran diri berikut ini:

a. Contoh Surat Pengunduran Diri dengan Mencantumkan Pekerjaan Baru

Tanggal

Nama:
Jabatan:
Alamat:

Kepada Yth,

Bapak / Ibu (nama atasan)

Jabatan

di tempat,

Tujuan dari ditulisnya surat ini adalah untuk memberitahu pengunduran diri saya dari (Nama Perusahaan), berlaku dua minggu sejak tanggal yang tertulis pada bagian surat.

Hal ini bukan keputusan yang mudah. Tiga tahun terakhir bekerja di (Nama Perusahaan) sangat berarti bagi saya. Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat mengembangkan potensi, mengamati bagaimana operasi produksi telah berkembang, dan bekerja dengan tim yang sangat sukses dan berdedikasi pada produk manufaktur berkualitas.

Namun kini saya telah menerima posisi sebagai Manajer Produksi (Contoh Nama Jabatan Baru) di (Nama Perusahaan yang Baru). Peluang ini memberi saya kesempatan untuk tumbuh secara profesional dan memungkinkan saya untuk pindah agar semakin dekat dengan keluarga.

Saya berharap yang terbaik untuk perusahaan ini dan semoga keputusan saya dapat diterima.

Terima kasih.

Hormat saya,

Tanda Tangan

Nama Lengkap

Related Post

b. Contoh Surat Pengunduran Diri Tanpa Mencantumkan Pekerjaan Baru

Tanggal

Nama:
Jabatan:
Alamat:

Kepada Yth,

Bapak / Ibu (nama atasan)

Jabatan

di tempat,

Bersamaan dengan surat ini, saya bermaksud menyampaikan pengunduran diri dari posisi sebagai (Nama Jabatan) di (Nama Perusahaan). Hari terakhir saya bekerja di perusahaan ini adalah dua minggu sejak ditulisnya surat ini.

Terima kasih atas kesempatan untuk pengembangan diri dan profesi yang telah Bapak/Ibu berikan selama tiga tahun terakhir saya berada di perusahaan ini. Saya sudah menganggap semua karyawan di sini sebagai kerabat keluarga.

Namun di antara tugas saya (uraian singkat deskripsi kerja),  saya merasa sudah saatnya untuk beralih ke peluang dan tantangan baru.

Dengan mundurnya dari posisi ini, saya bersedia untuk dapat membantu dengan cara apa pun  dalam merekrut dan/atau melatih pengganti saya sebelum tanggal pengunduran diri yang terlampir dalam surat ini.

Saya berharap yang terbaik untuk perusahaan ini dan semoga keputusan saya dapat diterima.

Terima kasih.

Hormat saya,

Tanda Tangan

Nama Lengkap

Selain menulis surat pengunduran diri, ada hal-hal lain yang perlu kamu perhatikan dalam proses pengunduran diri dari perusahaan.

Berikut ini merupakan hal-hal yang perlu dilakukan dan jangan dilakukan saat mengundurkan diri dari perusahaan:

1. Hal yang Perlu Dilakukan

a. Membersihkan Komputer Kantor yang Selama Ini Kamu Pakai

Pastikan kamu tidak meninggalkan jejak-jejak pribadi di komputer tersebut. Hapus file yang sifatnya personal dan log-out akun pribadimu yang ada di komputer tersebut. Pastikan keamanan data yang bersifat pribadi.

b. Beri Pemberitahuan Pengunduran Diri dengan Jarak Waktu yang Cukup

Perusahaan juga perlu menyesuaikan waktu untuk pengunduran diri untuk mencari pengganti. Setidaknya berikan surat pemberitahuan pengunduran diri dua minggu sebelum kamu keluar. Ini juga akan memberikan kamu waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu. Kamu pun bisa  keluar secara baik-baik karena kewajibanmu telah terpenuhi dengan baik.

c. Tawarkan Bantuan

Seiring dengan proses pengunduran diri mungkin perusahaan akan melakukan proses transisi dari karyawan lama ke karyawan baru. Kamu bisa menawarkan bantuan untuk melatih calon penggantimu atau hal-hal lain dalam operasional perusahaan. Sekalipun jika tawaranmu tidak diterima, setidaknya perusahaan tahu kamu punya maksud baik dan bisa mengapresiasi hal itu.

d. Minta Rekomendasi dari Atasan

Tanyakan kepada atasan yang telah melihat kinerjamu selama ini apakah mereka bersedia untuk menulis rekomendasi, surat referensi, atau sejenisnya. Jika iya, maka salah satu yang bisa kamu minta adalah rekomendasi di profil LinkedIn. Penulisan kinerja baikmu di profil tersebut mungkin akan sangat membantu dalam pencarian pekerjaan di masa yang akan datang.

e. Berikan Salam Perpisahan
Jangan lupa untuk berikan salam perpisahan kepada rekan-rekan kerja yang ada di perusahaan. Jika ada rekan yang sedang tidak berada di kantor, kamu bisa memberikan pesan secara personal melalui email. Ini akan menjaga hubungan baik dengan mereka.

2. Hal yang Jangan Dilakukan

a. Tidak Perlu Menulis Hal Negatif dalam Surat Pengunduran Diri
Terlepas kamu tidak menyukai atasan, rekan kerja, atau lingkungan perusahaan, sebaiknya tidak perlu menuliskan hal itu di dalam surat pengunduran diri. Hati-hati dengan kata-kata yang kamu tulis dalam surat tersebut. Karena sekali kamu suratmu telah diterima, maka kamu tak akan bisa menariknya kembali. Menuangkan emosi sesaat pada surat pengunduran dirimu bisa saja menjadi hal yang justru berbalik merugikanmu.

b. Jangan Menyebarkan Hal-hal Buruk
Bukan hanya dalam surat pengunduran diri saja, ada baiknya juga tidak menyebarkan hal-hal buruk dalam bentuk apapun. Entah itu di obrolan group chat atau mungkin percakapan langsung.

c. Tidak Perlu Menyombongkan Pekerjaan Baru
Kamu memang mendapatkan pekerjaan baru, tapi tidak perlu menyombongkannya ke rekan-rekanmu. Kalian pernah berjuang bersama-sama dan menjaga perasaan mereka adalah hal yang penting supaya kamu bisa menjaga relasi yang baik.

Jika sudah tidak betah di perusahaan, mengundurkan diri mungkin merupakan jalan terbaik dan ini memang lazim terjadi dalam dunia pekerjaan. Tapi bukan berarti bisa dilakukan mendadak begitu saja. Nama baik dan reputasimu perlu dijaga agar tidak menjadi bumerang di kemudian hari. Hal-hal di atas perlu kamu perhatikan untuk menjaga profesionalitas.

Nurmarliana: Smile is her favorite magic. If you have one tell her through Instagram @liannurma.
Related Post
Leave a Comment