Apa definisi kerja keras menurut kamu? Mungkin kita pernah tenggelam kerja berjam-jam hingga lupa waktu. Berangkat saat pagi dan pulang saat gelap tiba. Target dan goals kerjaan memang menantang banget untuk dicapai. Bersemangat sih, boleh-boleh aja. Tapi jangan lupa ada kebutuhan personal yang harus kita jaga. Sekarang saatnya lebih peduli dengan sinyal workaholic ini:
1. Takut Tertinggal Waktu, Menjadi Terburu-Buru
Bekerja di era digital menuntut kita menjadi serba cepat. Informasi yang harus diserap dengan cepat, hingga tuntutan pekerjaan yang harus diselesaikan segera. Deadline yang menekan membuat kita merasa cemas.
Santai saja dulu. Bekerjalah dengan perlahan-lahan namun cermat. Ketenangan akan membawamu pada hasil kerja yang maksimal, kok.
2. Uang Tidak Menjawab Semua Permasalahanmu
Dapat tambahan uang bonus atau tunjangan kinerja memang menyenangkan. Rasanya itu puas dan bangga karena berhasil melampaui diri sendiri.
Uang memang bisa membuat kita senang, namun belum tentu membuat kita bahagia. Jika tujuan kerja karena uang menjadi berlebihan, pekerjaan menjadi tidak lebih berarti lagi.
Kita hanya datang bekerja karena uang, kehilangan makna bekerja, dan mudah merasa bosan.
3. Mengejar Ambisi yang Belum Sebanding dengan Kemampuan
Pencapaian orang lain yang tertangkap mata dan telinga kurang lebih akan mempengaruhi kita. Menjadi terinspirasi, kita lebih bersemangat lagi untuk menjemput rejeki.
Bekerja terus-terusan belum tentu membuat kita meraih kesuksesan yang sama. Mengejar ambisi yang terlalu tinggi hanya akan membuat kita lelah.
Daripada kecanduan kerja terus-terusan, lebih baik atur strategi kerja dengan tepat. Tingkatkan kapasitas diri pelan-pelan. Akan ada saatnya nanti tiba bagi kita untuk ‘berlari’ mengejar mimpi-mimpi.
4. Merasa Baik-Baik Saja Padahal Tidak
Tiba-tiba badan terasa lelah dan pegal? Beristirahat tidak akan membuatmu ketinggalan waktu, kok. Lelah adalah sinyal tubuh yang menandakan sudah saatnya kamu beristirahat.
Beristirahatlah barang sebentar. Kesehatan adalah aset paling mahal yang tidak ternilai harganya, loh. Merawat kesehatanmu sama artinya dengan merawat aset tubuhmu.
5. Enggan Menjalin Hubungan dengan Orang lain, Sinyal Workaholic Tersembunyi yang Tidak Kita Sadari
Sinyal workaholic yang tidak kita sadari lainnya adalah saat asyik dengan diri sendiri. Padahal, menjalin hubungan dengan orang lain juga ikut menentukan kesuksesan kita, loh. Cobalah untuk rehat sejenak dari pekerjaanmu.
Membuka hubungan yang lebih personal, menjalin komunikasi dengan keluarga, dan berteman membuat kita memiliki support group yang baik untuk kesehatan mental.
6. Terjebak Rutinitas, Tubuh Bagai Robot
Kita sudah hafal benar apa yang harus kita lakukan setiap harinya. Bangun pagi, beres-beres, menyiapkan apa saja yang akan dibutuhkan saat bekerja nanti, hingga rutinitas pekerjaan sampai sebulan penuh.
Waktu cepat berlalu, tak terasa sebentar lagi kalender pun akan berganti. Apakah pekerjaan yang kamu lakukan membuatmu merasa bermakna?
Jika kamu merasa sangat jenuh, yuk reset sebentar hati, pikiran, dan tenaga. Ambil libur beberapa hari tanpa memikirkan pekerjaan dan jadikan hari ini adalah hari-hari bahagiamu.
Sudah pernah merasakah sinyal workaholic ini muncul di hidupmu? Bersantai dan rehat sejenak bukan berarti malas dan membuang-buang waktu, kok. Justru dengan kesehatan mental yang prima, bekerja terasa lebih ringan dan menyenangkan.