Saking larut sama rutinitas yang sibuk, terkadang kita malah jadi bingung sendiri kapan waktunya istirahat dan kapan waktu buat bekerja? Semua tercampur tanpa ada batasan jelas. Sampai-sampai saat di rumah kita masih ngurusin kantor, pas lagi di kantor juga gak ada waktu buat istirahat. Pastinya kita gak boleh terus berdiam diri saat ada di situasi ini. Bagaimanapun menetapkan kapan waktu bekerja dan beristirahat itu penting demi mencapai well life balanced yang diimpikan. Oleh karena itu, yuk, cari tau cara menentukan batasannya di bawah ini:
1. Temukan Misi Pribadimu Setiap Hari
Terdengar simple padahal dalam penerapannya susah banget. Yes, ada banyak di antara kita yang masih bingung misi pribadi tuh, apaan? Misi pribadi adalah sesuatu yang pengen kamu capai setiap hari. Misalnya pulang kerja tepat waktu tanpa bawa pekerjaan ke rumah, atau menyelesaikan 3 proyek yang pending dalam sehari. Menentukan ini akan membantu kamu tahu apa yang harus dikerjakan dalam satu hari. No more plonga plongo, deh.
2. Buat Daftar Pekerjaan yang Realistis
Percaya gak, di dunia ini gak akan ada yang namanya beres bekerja? Setiap satu pekerjaan selesai itu artinya ada pekerjaan baru yang menunggu buat dikerjakan. So, daripada stres dan lupa istirahat karena kepikiran kerjaan yang gak ada ujungnya, mending coba kerjakan satu per satu secara realistis. Hargai proses dan kemajuan sekecil apapun yang kamu capai. Selama komit pada target, kamu bakal menemukan ritme yang pas untuk menyelesaikan semuanya dengan baik, kok.
3. Patuhi Limit Waktu
Disiplin adalah kunci kehidupan yang seimbang. Tahu kapan waktunya istirahat dan mematuhinya akan membuat kamu lebih baik dalam menjalani hidup. Pekerjaan yang terus kamu eluk-elukan gak akan mampu mengobatimu ketika jatuh sakit, lho. Jadi jangan lupa matikan laptop pas sampai di rumah, mandi, terus tidur ya.
4. Tentukan Prioritas yang Gak Boleh Dinego-nego
Dalam hidup akan selalu ada hal yang gak bisa dinegosiasikan, atau seenggaknya masuk daftar paling bawah deh, buat dinego-nego. Contoh, nganter anak ke sekolah, cuti seenggaknya 6 bulan sekali, dan sejenisnya. Cari tahu prioritas ini apa di hidupmu untuk dijadikan batasan antara kehidupan kantor dan pribadimu. Ini adalah salah satu bentuk kamu membela hak tubuh dan mental, lho.
5. Katakan Ya Pada Satu Hal dan Tidak Pada Hal Lainnya
Jangan membiasakan diri berkata ‘ya’ untuk semua hal. Ini cuma akan membebani kamu. Terapkan batasan apa saja yang bisa kamu kerjakan, bantu, dan apa yang enggak. Sayangi diri dengan membuat tubuh menerima beban semampunya. Dengan begitu kamu akan punya waktu istirahat yang layak tanpa harus mengorbankan produktivitasmu.
Sadar kalau semua ada porsinya masing-masing bakal mendorong kita punya kualitas hidup yang lebih baik, lho. Jadi tahu kapan waktunya istirahat itu bukan sesuatu yang bisa diremehkan. Setuju gak, bebs?