Belakangan ini, kita tentu sering mendengar isu mengenai lingkungan yang semakin rusak karena melimpahnya limbah. Salah satu industri yang menjadi penyumbang terbesar limbah di dunia adalah industri mode. Oleh karenanya semangat sustainable fashion sedang berusaha digalakkan, termasuk dalam Indonesia. Beberapa brand dan desainer sudah melihat dan cukup paham mengenai permasalahan limbah fashion yang selalu tak ada habisnya. Melalui Jakarta Fashion Week 2020, pekan gelaran mode terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara ini menjadi ajang pengingat lagi untuk isu limbah fashion dan sustainable fashion.
Edukasi Mengenai Limbah Plastik Melalui Inovasi untuk Kebaikan dari Danone-AQUA
Isu limbah plastik sepertinya bukan lagi isu baru, namun belum banyak brand yang dapat dengan bijak berusaha untuk menguranginya. Danone-AQUA sebagai salah satu brand asli Indonesia yang telah berdiri selama 45 tahun, ikut berpartisipasi pada Jakarta Fashion Week dengan mengusung eco-fashion melalui daur ulang dari limbah plastik.
Dalam jumpa pers, Danone-AQUA melihat banyak pihak di industri fesyen mulai memperhatikan isu keberlanjutan. Hal inilah yang mendorong mereka kemudian menginisiasi kolaborasi #Bottle2Fashion dan ingin memperkenalkan produk-produk fesyen yang berkelanjutan sebagai salah satu cara untuk mengedukasi konsumen bahwa mereka bisa menjadi bagian dari solusi terhadap permasalahan sampah.
Danone-AQUA berkolaborasi dengan desainer ternama seperti fbudi, Kana Goods, KresKros, Pijakbumi, dan seniman Ika Vantiani bersama “It’s in Your Hand Collective”, untuk memperlihatkan produk mode berkelanjutan di Jakarta Fashion Week 2020. Peragaan busana dibuka dan dirangkai dalam pertunjukan musikal oleh Jakarta Movement of Inspiration (JKTMoveIn), komunitas seni pertunjukan terbesar di Jakarta. Tujuannya, untuk menggugah kesadaran kepada masyarakat tentang dampak negatif limbah plastik terhadap kita dan bumi. Penyanyi cantik Titi DJ ikut tampil dalam drama musikal ini.
Dalam fashion show, fbudi memamerkan koleksi busana berbahan dasar botol seperti taffeta dan polyster yang telah didaur ulang. Sedangkan Kana Goods memeragakan pakaian batik dan proses produksi yang beretika. Ika Vantiana mengetengahkan “It’s in Your Hand”, koleksi aksesori terbuat dari limbah plastik yang bisa dipakai sehari-hari. Sementara Pijakbumi mengkreasikan showcase berupa sepatu berbasis kulit. Dan terakhir, Kreskos memamerkan tas dengan bahan berbasis plastik limbah.
Model dan aktris Kelly Tandiono, yang juga merupakan Brand Partner Danone-AQUA, memperagakan balutan busana karya fbudi yang terbuat dari kain tafetta dan polyester – hasil olahan daur ulang botol plastik yang dikumpulkan dan diolah secara parsial oleh unit daur ulang (RBU) Danone-AQUA.
Danone-AQUA memiliki total enam RBU yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali yang rata-rata dapat mengumpulkan hingga 12.000 ton botol plastik bekas setiap tahunnya. RBU yang dimiliki Danone-AQUA memungkinkan mereka untuk memproduksi kemasan yang 100% terbuat dari hasil daur ulang dan 100% dapat didaur ulang kembali.
Beri Kesempatan Kedua untuk Pakaian Lamamu Melalui Tinkerlust
Selain Danone-AQUA, marketplace Tinkerlust.com yang didirikan pada 2015 untuk melayani kebutuhan wanita Indonesia dalam berjual beli barang-barang preloved fashion dengan kualitas dan originalitas yang terjamin, juga ikut meramaikan semangat sustainable fashion dengan tajuk “A Story of Second Chances” yang terinspirasi dari upcycling fashion produk pre-loved. Tinkerlust.com berkolaborasi dengan tiga label lokal yaitu Alexalexa, Jenahara by Jenahara Nasution, serta brand anyar fotografer Hakim Satriyo dan designer Riyam Dayani, Sebe11as (Sebelas Sebelas).
Pagelaran “A Story of Second Chances” layaknya memberikan kesempatan kedua kepada setiap produk fashion tersebut. Tiga label fashion ini dipilih karena memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Tinkerlust.com dalam mendukung gerakan sustainable fashion. Masing-masing lini tersebut memiliki karakteristik desain yang khas, sehingga mampu memunculkan koleksi yang unik dan berbeda-beda.
Upcycling merupakan salah satu langkah dalam fashion circular economy, di mana barang-barang fashion yang sudah ada akan dimodifikasi dan didesain ulang sehingga menjadi baru dan menarik lagi. Dalam kesempatan ini, ketiga designer lokal tersebut mengolah beberapa items preloved dari website dan featured seller. Jenahara Nasution, designer dari brand Jenahara, menggunakan kain sisa dari koleksi-koleksi sebelumnya serta upcycling baju milik influencers seperti Lizzie Parra, Andra Alodita, Ucita Pohan, Anissa Aziza, Kalula, dan Agla Artalidia.
Selain Jenahara, SEBE11AS by Hakim Satriyo & Riyam Dayani juga akan mengajak beberapa public figure seperti Dian Sastrowardoyo, Kelly Tandiono, Mike Lewis, Adinia Wirasti, Ayushita, Hannah Al Rasjid, Daniel Adnan, Nicoline Patricia Malina dan lain-lain untuk ikut serta sebagai muse yang berjalan di runway. Alexalexa pun juga tak ketinggalan untuk mengajak nama-nama seperti Aubrey Beer, Audrey Tapiheru dan Dewisya Peony sebagai muse.
Sebagian besar koleksi “A Story of Second Chance” akan tersedia untuk dibeli melalui website Tinkerlust.com setelah perhelatan acara Jakarta Fashion Week 2020 selesai, dimana sebagian dari hasil penjualan ini akan disumbangkan melalui yayasan amal, Sekolah Kami.
Dalam kesempatan yang sama, Tinkerlust.com melalui Samira Shihab (CEO) dan Aliya Amitra memperkenalkan proyek barunya, Tinkerjoy. Ini adalah sebuah portal yang menawarkan jasa penyewaan busana dengan dukungan stylist profesional yang akan membantu pembeli untuk mencocokan busana yang dipilih, dari atas sampai bawah.
Tinkerjoy menawarkan produk dengan harga yang terjangkau dibanding membeli koleksi baru, sistem quality control yang kuat, dan juga pilihan baju yang lebih banyak mulai dari office wear sampai ke date night look. Hal ini sebagai upaya mengurangi pembelian busana baru dengan membeli busana secondhand.
Semoga brand-brand lain secepatnya dapat mengikuti semangat sustainable fashion sehingga mampu mengurangi produksi limbah untuk lingkungan yang lebih baik, ya, beb!
Leave a Comment